PEMINDAHAN GEN
TRANSFORMASI : hanya genom yang keluar (diabsorbsi dari lingkungan)
KONJUGASI : dimediasi oleh plasmid, harus ada penempelan
TRANSDUKSI : pemindahan gen dengan bantua virus
Bakterial Conjugation :
Prinsip : memerlukan kontak antar bakteri. Tidak dapat terjadi mutasi balik secara konstan. Bakteri menggunakan pilus (phili) untuk transfer genetik. Pilus bakteri donor akan menempel pada bakteri resipien kemudia terbentuk jembatan konjugasi dari ruang sel bakteri sehingga terjadilah pemindahan gen dan pembentukan plasmid baru.
Yang digunakan adalah plasmid karena kromosom memiliki ukuran gen dengan bp yang lebih tinggi sehingga proses pemindahannya akan memerlukan waktu yang lama, sedangkan proses matting hanya berlangsung sebentardimana fertility factor terdapat pada ujung kromosom sebelem F dapat ditransfer ke resepien, perkawinan terhenti & donot tidak dapat/jarang menjadi F. Integrasi F faktor bersifat pseudo random (dapat menempel dimana saja).
Bakteri memerlukan feromon untuk mengekspresikan gen tra. 1 feromon akan memicu pembetukan 1 plasmid yang transmisible. Peranan feromon pada resepien terdapat pada kromosom dan pada pendonor Tra A mengekspresikan transkipsi en. Tra C mengkodekan protein dipermukaan sel yang dapat mengenali feromon. Sehingga terjadi matting dimana feromon masuk melalui sistem oligopeptida permease. Feromon mengikat TraA (dlepas dari DNA) memicu sintesis Tra E.
Klonning selain pada E.coli :
Salah satunya dengan menggunakan saccharomyces. Alasan menggunakan yeast adalah : mewakili eukariot, sequencing lengkap sehingga mudah untuk digunakan, rekayasa dapat dilakukan dengan cara menghilangkan gen spesifik dari yeas menggunakan plasmid yeast, siklus hidunya juga cepat sehingga sintesis biologisnya juga cepat, pda proses rekombinasi homolog gen kedalam plasmid yeast memungkinkan terjadinya intregasi menghasilkan 2 kopi.
Fungi berfilamen inang sbg ekspresi ;
1. Tumbuhnya cepat 2. Media pertumbhannya murah. 3. Level ekspresinya banyak. 4. Kapasitas sekresinya besar. 5. Dapat melakukan tasonal modification
A.tumefaciens : merupakan bakteri yang menyebabkan tumor pada tumbuhan dikotiledon yang disebabkan adanya plasmid Ti. Merupakan media untuk memasukkan DNA asing pada tanaman. pada dasarnya bakteri mentransfer bagian dari Dna nya sendiri ke tanaman. Dna ini akan berintregasi ke genome tanaman yang menyebabkan terjadinya tumor dan berasosiai utuk memodifikasi / merubah metabolisme. A. Tumefaciens memiliki plasmid Ti yaitu plasmid yang digunakan untuk mentransfer gen yang diinginkan. Ketika terintregarasi pada sel tanaman, makan TDNA akan mengkode : produksi sitokini, produksiasam indoleacatic dan sintesi dan pelepasan hasil metabolisme.
SEKUENSING DNA
Merupakan metode untuk menentukan urtan2 basa nukleotida dalam satu gen danasam nukleat. Analisis sekuen meupaka suatu teknik yang dianggap paling baik untuk melihat keanekaragaman hayati suatu kelompk mikroorganisme.
Teknik kimia
-prinsipnya adalah degrada struktur kimia DNA. Kekurangan dari metode ini adalah Dna yang disntesin kurang dari <250 bp. Dan kelebihannya adalah menggunakan bahan kima yang mudah didapat. Metode ini memerlukan label radioaktif pada ujung satu dan pemurnian framgen DNA yang akan disekuen. Fragmen pada ke-empat reaksi diatur bersebelahan pada gel elektroforesis untuk pemisahan berdasarkan ukuran. Untuk memvisualisasi fragmen, gel diekspos kepada X-ray film untuk autoradiografi. menghasilkan sebuah seri band yang gelap yang masing-masing mewakili fragmen DNA yang diradiolabel.
Metode dedioxy
Chain terminator method : ujung 3’ OH tidak dapat membentuk polimer pada ujung ddNTP
Campuran dari semua dNTP
dATP, dGTP, dCTP, dTTP
Campuran dari semua ddN TP dlm jumlah terbatas, ddATP, ddGTP, ddCTP, ddTTP
Senyawa yg diperlukan :
Primer : komplementer dg DNA yg akan disekuen
Template : dapt berupa utas tunggal/ganda
DNA Polimerase
2′,3′-Dideoksiribonukleosida trifosfat:
2′,3′-Dideoksiribotimidin trifosfat(ddTTP)
ii. 2′,3′-Dideoksiribositidin trifosfat(ddCTP)
iii. 2′,3′-Dideoksiriboadenosin trifosfat(ddATP)
iv. 2′,3′-Dideoksiriboguanosin trifosfat(ddGTP)
Setelah fragmen DNA dipisah menjadi 4 reaksi paralel dan diperoleh rantai template dengan proses denaturasi, kemudian dipisah oleh elektroforesis gel poliakrilamid dan posisinya akan dideteksi oleh autoradiografi.
Fragmen terpendek akan pindah ke jarak terjauh dan mengarah ke anoda.
MUTAGENESIS
1. Deletion mutagenesis
2. Site-directed mutagenesis
3. PCR mutagenesis
Salah satu keuntungan dapat diisolasi dan dikloningnya gen adalah kemudahan untuk memodifikasi gen (sekuen as.amino, menyisipkan gen buatan) ke dlm protein melalui teknologi DNA rekombinan.
Mutagenesis digunakan untuk :
1. Mempelajari hubungan antara struktur protein dan fungsi biologi
2. Mengkarakterisasi sekuen promoter
3. Sekuen DNA spesifik diperlukan utk menjelaskan karakteristik sekuen promoter
DELETION MUTAGENESIS (mutagenesis delesi) merupakan teknik yg sederhana dengan menghilangkan sekuen dari kedua ujung dari klon cDNA menggunakan enzim seperti exonuclease III (memotong rantai nukleotida dari arah 3 '-ke-5' ). Dengan waktu inkubasi tertentu enzim ini akan menghilangkan urutan DNA insert sehingga menghasilkan fragmen lebih pendek. Enzim lain, nuklease S1 (Nuklease kacang hijau) digunakan untuk menumpulkan ujung untai DNA. Setelah itu, plasmid rekombinan diligasi kembali dan digunakan untuk transformasi bakteri. Metode ini umumnya digunakan untuk memasukkan urutan cDNA yang besar, juga digunakan untuk menghapus coding sequence untuk menghapus gugus karboksil atau ujung amino dan menghasilkan potongan protein.
Proses deletion mutagenesis : rekombinan plasmid à diinkubasi dngan exonuclease untuk memotong DNAàdiinkubasi dengan S1àdiligasi dengan ‘t4 DNA ligaseàplasmid ditransformasi.
SITE-DIRECTED MUTAGENESIS
Merupakan teknik yang sangat memerlukan energi dimana perubahan situs tertentu pada sekuen DNA dihasilkan secara invitro, sebagai contoh untuk merubah sisa asam amino kedalam bentuk lain dengan merubah codon sequence dalam urutan gen.
SDM juga digunakan untuk merekayasa protein untuk berbagai tujuan seperti :
Peningkatan kestabilan, merubah kespesifikan dan mengurangi toksisitas.
Oligonucleotide-based mutagenesis is the most commonly used method to introduce mutations in coding sequence = site-direct mutagenesis
PCR MUTAGENESIS dapat digunakan untuk menghasilkan delesi atau mutasi titik.
Memerlukan primer : forward dan reverse
Rabu, 22 Juni 2011
klonning gen selain e.coliii
KLONING GEN SELAIN DENGAN E.COLI
Untuk percobaan banyak akan lebih mudah untuk menggunakan E. coli sebagai penerima untuk gen kloning dari eukariota atau prokariota lain.
Transformasi mudah dan tersedia berbagai macam vektor yang mudah digunakan. Namun, penggunaan E. coli tidak selalu praktis karena tidak memiliki beberapa jalur biokimia tambahan yang penting untuk ekspresi fenotipik fungsi tertentu, misalnya degradasi senyawa aromatik, sintesis antibiotik, patogenisitas,sporulasi, dll
Dalam keadaan seperti itu,
gen harus dikloning kembali menjadi spesies yang serupa
(asal).
Syarat untuk kloning gen dalam
inang baru.
Pertama, harus ada sebuah metode untuk
memperkenalkan DNA yang diinginkan yang berpotensi sbg
penerima.
Metode yang tersedia meliputi transformasi,
konjugasi, dan elektroporasi,
Kedua,DNA yang diintroduksi perlu
dipelihara dalam inang yg baru.
sebagai replicon melalui lingkungan baru atau diintegrasikan ke dalam kromosom atau plasmid yang sudah ada sebelumnya.
Akhirnya, penyerapan dan pemeliharaan kloning gen hanya akan dideteksi jika diekspresikan.
Jadi ketidakmampuan untuk mendeteksi kloning gen dalam bakteri baru bisa disebabkan oleh kegagalan untuk memperkenalkan gen, untuk mempertahankan atau untuk mengekspresikan, atau kombinasi faktor-faktor tersebut.
DNA dapat ditransfer diantara berbagai strain
E. coli oleh tiga metode klasik konjugasi,
transduksi, dan transformasi, serta
dengan metode terbaru dari elektroporasi
Transformasi dalam organisme berbeda
dalam beberapa hal dari E. coli.
Pertama, dengan pengecualian
Neisseria gonorrhoeae, kompetensi untuk transformasi
adalah transient phenomenon.
Kedua, transformasi
dapat disequen secara independen, seperti Bacillus subtilis
dan Acinetobacter calcoaceticus, tetapi spesies lain
(Hemophilus influenzae, N. gonorrhoeae) itu tergantung
pada keberadaan spesific uptake sequence.
Ketiga,
mekanisme transformasi alam melibatkan
pembelahannuklease dari DNA dan degradasi dari salah satu dari dua alur sehingga terbentuk untai tunggal yang bisa masuk sel.
developed specialized methods for overcoming this problem (see Box. 10.1). For work with other species, electroporation (see p. 25) offers a much simpler
alternative although the efficiency may be very low.
For example, in Methanococcus voltae electroporation
yielded only 102 transformants/μg plasmid DNA (Tumbula & Whitman 1999)
Cloning in Gram-negative bacteria other than E. coli
Dalam keadaan normal,
E. coli akan digunakan sebagai inang sementara untuk transformasi
ligasi dan screening
plasmid rekombinan. Oleh karena itu, vektor harus dapat mereplikasi pada E. coli sebaik pada shuttle vektor
atau menggunakan broad-host-range plasmid sebagai vektor.
Jika
sebuah plasmid kecil dapat diisolasi dari bakteri
yang diinginkan, maka mudah untuk menyambungnya ke dalam vektor E. coli untuk menghasilkan shuttle vektor. Sebagai contoh adalah vektor yang digunakan dalam Pasteurella (Bills et al 1993).,
Desulfovibrio (Rousset et al 1998)., Dan Thermus
(De Grado et al 1999)..
Dengan broad-host-range plasmid, ada
probabilitas tinggi bahwa marker yang dipilih akan diekspresikan
di Inang baru. Namun, secara alami
plasmid yang ada tidak memenuhi semua kriteria untuk
vektor ideal, yaitu:
• ukuran kecil:
• memiliki beberapa selectable marker;
• mpembatasanmiliki situs yang unik untuk beberapa enzim restriksi
Akibatnya, plasmid alami telah banyak
diubah, tetapi yang paling mendekati
ditemukan dalam E. coli vektor standar.
Cloning in Gram-positive bacteria
Pada bakteri gram positif, komposisi dasar genome adalah <30% GC hingga >70% GC.
Dengan adanya perbedaan dalam isi GC,
kodon yang dipilih dan peraturan sinyal yang digunakan oleh
organisme di salah satu ujung spektrum % GC tidak akan
diterima oleh organisme di ujung lain, berarti bahwa tidak ada kendaraankloning universal
untuk digunakan dengan semua bakteri Gram-positif.
Organisme high-GC (ex.Streptomycetes) dan lainnya untuk organisme low-GC (Bacillus, Clostridium,
dan Staphylococcus dan the lactic acid bacteria
Streptococcus, Lactococcus, and Lactobacillus)
KLONING DI SACCHAROMYCES CEREVISIAE
dan jamur
Ada sejumlah alasan untuk kloning
DNA dalam S. cerevisiae
Ketika teknologi DNA rekombinan pertama kali diterapkan pada jamur pada akhir tahun 1970 organisme pilihan adalah ragi Saccharomyces cerevisiae. Pada saat itu
tujuan utama kloning adalah untuk memahami
gen tertentu apa yang dilakukan di vivo
pengembangan metodologi sekuensing DNA memfasilitasi identifikasi unsur-unsur yang berbeda yang mengontrol ekspresi gen pada jamur
Alasan sekunder untuk kloning dalam ragi adalah untuk memahami fungsi-fungsi seluler yang unik untuk eukariota seperti
mitosis, meiosis, transduksi sinyal, diferensiasi selular obligat, dll
Saat ini, ada alasan berbeda untuk kloning di S. cerevisiae dan jamur lainnya.
Alasan kedua untuk kepentingan saat ini dalam manipulasi gen pada jamur adalah kelebihan produksi protein nilai komersial.
Jamur menawarkan sejumlah keunggulan, seperti kemampuan untuk glycosylate protein, tidak adanya oxins t pyrogenic, dan dalam Pichia pastoris caseof dengan ragi methylotrophic, kemampuan untuk mendapatkan hasil yang sangat tinggi dari protein rekombinan.
Ragi dan jamur lainnya banyak digunakan dalam makanan dan DNA rekombinan productionof
teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan sifat yang diinginkan mereka.
Alasan ketiga untuk kepentingan saat ini dalam aplikasi teknologi DNA rekombinan dalam ragi adalah kemampuan untuk mengkloning potongan DNA yang sangat besar, merupakan persyaratan penting bagi banyak-genom seluruh studi. Meskipun tidak ada batasan teoritis untuk ukuran DNA yang dapat dikloning dalam plasmid bakteri dalam prakteknya ditemukan bahwa menyisipkan besar menyebabkan ketidakstabilan struktural dan yg tdk suka bergaul dgn orang lain.
Vektor ragi tertentu (YACs, hal 213) dapat menerima menyisipkan lebih besar dari 1 Mb, jauh lebih besar dari yang ditemukan di BAC dan PAC. Meskipun YACs awal memiliki kecenderungan untuk menjadi tidak stabil masalah ini sebagian besar telah eliminatedin generasi baru YACs.
Jamur tidak alami transformable dan
metode khusus yang diperlukan untuk memperkenalkan
eksogen DNA
Seperti E.coli jamur secara alamiah dapat Tidak ditranform, UNTUK memperkenalkan DNA Asing digunakan jamur buatan (Rekayasa).
Salah Satu metodenya adl speroplas (sel berdinding Tidak) Yang Pertama kali dikembangkan UNTUK S. cerevisieae
PADA METODE ini, Dinding sel dihilangkan dg menggunakan enzim, speroplast yg dihasilkan etilen glikol difusi menggunakan DENGAN DNA murah CaCl2.
Speroplas kemudian dibiarkan UNTUK membentuk Dinding sel baru PADA media agar-agar penstabil mengandung 3%.
Langkah tersebut cara membuat sel Penerimaan Lebih Mudah.
Elektroporasi menyediakan alternatif yg Lebih Mudah utk penggunaan speroplast. Sel ditransformasi dg elektroporasi diseleksi dpt pd permukaan media Padat.
METODE speroplast murah elektoporasi Sudah digunakan PADA Berbagai Jenis ragi murah jamur.
DNA dpt diintroduksikan ke dlm ragi jamur murah dg konjugasi Heinemann & Sprague (1989) dan Sikorski et al. (1990) menemukan bahwa plasmid enterobacterial, seperti R751 (IncPβ) dan F (incf), dapat memfasilitasi transfer plasmid dari E. coli untuk cerevisiae S. dan pombe Schizosaccharomyces.
Bakteri patogen Agrobacterium tumefaciens Tanaman gede yg mengandung plasmid, plasmid Ti
BAGIAN murah ini plasmid (yaitu DNA T-) dapat ditransfer ke dlm scr konjugatif protoplas S. cerevisiae (Bundock et al, 1995.) murah beberapa jamur (De Groot et al. 1998). T-DNA dapat juga ditransfer kedlm HIFA murah konidia.
Eksogen DNA yang tidak dilakukan pada vektor
hanya dapat dipertahankan dengan integrasi ke dalam
kromosom
Ketika T-DNA dari Ti plasmid dari Agrobacterium ditransfer ke ragi, juga akan memasukkan di bagian yang berbeda dari genom dengan rekombinasi tidak sah (Bundock & Hooykaas 1996).
Berbagai jenis vektor telah
dikembangkan untuk digunakan dalam S. cerevisiae
Jika DNA heterolog diperkenalkan ke jamur harus dipertahankan dalam keadaan ekstrakromosomal maka vektor-vektor plasmid yang diperlukan yang mampu mereplikasi di host jamur.
Empat jenis vektor plasmid telah dikembangkan: plasmid ragi episomal (YEps), plasmid ragi replikasi (YRps), sentromer plasmid ragi (YCps), dan kromosom buatan ragi (YACs).
Untuk percobaan banyak akan lebih mudah untuk menggunakan E. coli sebagai penerima untuk gen kloning dari eukariota atau prokariota lain.
Transformasi mudah dan tersedia berbagai macam vektor yang mudah digunakan. Namun, penggunaan E. coli tidak selalu praktis karena tidak memiliki beberapa jalur biokimia tambahan yang penting untuk ekspresi fenotipik fungsi tertentu, misalnya degradasi senyawa aromatik, sintesis antibiotik, patogenisitas,sporulasi, dll
Dalam keadaan seperti itu,
gen harus dikloning kembali menjadi spesies yang serupa
(asal).
Syarat untuk kloning gen dalam
inang baru.
Pertama, harus ada sebuah metode untuk
memperkenalkan DNA yang diinginkan yang berpotensi sbg
penerima.
Metode yang tersedia meliputi transformasi,
konjugasi, dan elektroporasi,
Kedua,DNA yang diintroduksi perlu
dipelihara dalam inang yg baru.
sebagai replicon melalui lingkungan baru atau diintegrasikan ke dalam kromosom atau plasmid yang sudah ada sebelumnya.
Akhirnya, penyerapan dan pemeliharaan kloning gen hanya akan dideteksi jika diekspresikan.
Jadi ketidakmampuan untuk mendeteksi kloning gen dalam bakteri baru bisa disebabkan oleh kegagalan untuk memperkenalkan gen, untuk mempertahankan atau untuk mengekspresikan, atau kombinasi faktor-faktor tersebut.
DNA dapat ditransfer diantara berbagai strain
E. coli oleh tiga metode klasik konjugasi,
transduksi, dan transformasi, serta
dengan metode terbaru dari elektroporasi
Transformasi dalam organisme berbeda
dalam beberapa hal dari E. coli.
Pertama, dengan pengecualian
Neisseria gonorrhoeae, kompetensi untuk transformasi
adalah transient phenomenon.
Kedua, transformasi
dapat disequen secara independen, seperti Bacillus subtilis
dan Acinetobacter calcoaceticus, tetapi spesies lain
(Hemophilus influenzae, N. gonorrhoeae) itu tergantung
pada keberadaan spesific uptake sequence.
Ketiga,
mekanisme transformasi alam melibatkan
pembelahannuklease dari DNA dan degradasi dari salah satu dari dua alur sehingga terbentuk untai tunggal yang bisa masuk sel.
developed specialized methods for overcoming this problem (see Box. 10.1). For work with other species, electroporation (see p. 25) offers a much simpler
alternative although the efficiency may be very low.
For example, in Methanococcus voltae electroporation
yielded only 102 transformants/μg plasmid DNA (Tumbula & Whitman 1999)
Cloning in Gram-negative bacteria other than E. coli
Dalam keadaan normal,
E. coli akan digunakan sebagai inang sementara untuk transformasi
ligasi dan screening
plasmid rekombinan. Oleh karena itu, vektor harus dapat mereplikasi pada E. coli sebaik pada shuttle vektor
atau menggunakan broad-host-range plasmid sebagai vektor.
Jika
sebuah plasmid kecil dapat diisolasi dari bakteri
yang diinginkan, maka mudah untuk menyambungnya ke dalam vektor E. coli untuk menghasilkan shuttle vektor. Sebagai contoh adalah vektor yang digunakan dalam Pasteurella (Bills et al 1993).,
Desulfovibrio (Rousset et al 1998)., Dan Thermus
(De Grado et al 1999)..
Dengan broad-host-range plasmid, ada
probabilitas tinggi bahwa marker yang dipilih akan diekspresikan
di Inang baru. Namun, secara alami
plasmid yang ada tidak memenuhi semua kriteria untuk
vektor ideal, yaitu:
• ukuran kecil:
• memiliki beberapa selectable marker;
• mpembatasanmiliki situs yang unik untuk beberapa enzim restriksi
Akibatnya, plasmid alami telah banyak
diubah, tetapi yang paling mendekati
ditemukan dalam E. coli vektor standar.
Cloning in Gram-positive bacteria
Pada bakteri gram positif, komposisi dasar genome adalah <30% GC hingga >70% GC.
Dengan adanya perbedaan dalam isi GC,
kodon yang dipilih dan peraturan sinyal yang digunakan oleh
organisme di salah satu ujung spektrum % GC tidak akan
diterima oleh organisme di ujung lain, berarti bahwa tidak ada kendaraankloning universal
untuk digunakan dengan semua bakteri Gram-positif.
Organisme high-GC (ex.Streptomycetes) dan lainnya untuk organisme low-GC (Bacillus, Clostridium,
dan Staphylococcus dan the lactic acid bacteria
Streptococcus, Lactococcus, and Lactobacillus)
KLONING DI SACCHAROMYCES CEREVISIAE
dan jamur
Ada sejumlah alasan untuk kloning
DNA dalam S. cerevisiae
Ketika teknologi DNA rekombinan pertama kali diterapkan pada jamur pada akhir tahun 1970 organisme pilihan adalah ragi Saccharomyces cerevisiae. Pada saat itu
tujuan utama kloning adalah untuk memahami
gen tertentu apa yang dilakukan di vivo
pengembangan metodologi sekuensing DNA memfasilitasi identifikasi unsur-unsur yang berbeda yang mengontrol ekspresi gen pada jamur
Alasan sekunder untuk kloning dalam ragi adalah untuk memahami fungsi-fungsi seluler yang unik untuk eukariota seperti
mitosis, meiosis, transduksi sinyal, diferensiasi selular obligat, dll
Saat ini, ada alasan berbeda untuk kloning di S. cerevisiae dan jamur lainnya.
Alasan kedua untuk kepentingan saat ini dalam manipulasi gen pada jamur adalah kelebihan produksi protein nilai komersial.
Jamur menawarkan sejumlah keunggulan, seperti kemampuan untuk glycosylate protein, tidak adanya oxins t pyrogenic, dan dalam Pichia pastoris caseof dengan ragi methylotrophic, kemampuan untuk mendapatkan hasil yang sangat tinggi dari protein rekombinan.
Ragi dan jamur lainnya banyak digunakan dalam makanan dan DNA rekombinan productionof
teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan sifat yang diinginkan mereka.
Alasan ketiga untuk kepentingan saat ini dalam aplikasi teknologi DNA rekombinan dalam ragi adalah kemampuan untuk mengkloning potongan DNA yang sangat besar, merupakan persyaratan penting bagi banyak-genom seluruh studi. Meskipun tidak ada batasan teoritis untuk ukuran DNA yang dapat dikloning dalam plasmid bakteri dalam prakteknya ditemukan bahwa menyisipkan besar menyebabkan ketidakstabilan struktural dan yg tdk suka bergaul dgn orang lain.
Vektor ragi tertentu (YACs, hal 213) dapat menerima menyisipkan lebih besar dari 1 Mb, jauh lebih besar dari yang ditemukan di BAC dan PAC. Meskipun YACs awal memiliki kecenderungan untuk menjadi tidak stabil masalah ini sebagian besar telah eliminatedin generasi baru YACs.
Jamur tidak alami transformable dan
metode khusus yang diperlukan untuk memperkenalkan
eksogen DNA
Seperti E.coli jamur secara alamiah dapat Tidak ditranform, UNTUK memperkenalkan DNA Asing digunakan jamur buatan (Rekayasa).
Salah Satu metodenya adl speroplas (sel berdinding Tidak) Yang Pertama kali dikembangkan UNTUK S. cerevisieae
PADA METODE ini, Dinding sel dihilangkan dg menggunakan enzim, speroplast yg dihasilkan etilen glikol difusi menggunakan DENGAN DNA murah CaCl2.
Speroplas kemudian dibiarkan UNTUK membentuk Dinding sel baru PADA media agar-agar penstabil mengandung 3%.
Langkah tersebut cara membuat sel Penerimaan Lebih Mudah.
Elektroporasi menyediakan alternatif yg Lebih Mudah utk penggunaan speroplast. Sel ditransformasi dg elektroporasi diseleksi dpt pd permukaan media Padat.
METODE speroplast murah elektoporasi Sudah digunakan PADA Berbagai Jenis ragi murah jamur.
DNA dpt diintroduksikan ke dlm ragi jamur murah dg konjugasi Heinemann & Sprague (1989) dan Sikorski et al. (1990) menemukan bahwa plasmid enterobacterial, seperti R751 (IncPβ) dan F (incf), dapat memfasilitasi transfer plasmid dari E. coli untuk cerevisiae S. dan pombe Schizosaccharomyces.
Bakteri patogen Agrobacterium tumefaciens Tanaman gede yg mengandung plasmid, plasmid Ti
BAGIAN murah ini plasmid (yaitu DNA T-) dapat ditransfer ke dlm scr konjugatif protoplas S. cerevisiae (Bundock et al, 1995.) murah beberapa jamur (De Groot et al. 1998). T-DNA dapat juga ditransfer kedlm HIFA murah konidia.
Eksogen DNA yang tidak dilakukan pada vektor
hanya dapat dipertahankan dengan integrasi ke dalam
kromosom
Ketika T-DNA dari Ti plasmid dari Agrobacterium ditransfer ke ragi, juga akan memasukkan di bagian yang berbeda dari genom dengan rekombinasi tidak sah (Bundock & Hooykaas 1996).
Berbagai jenis vektor telah
dikembangkan untuk digunakan dalam S. cerevisiae
Jika DNA heterolog diperkenalkan ke jamur harus dipertahankan dalam keadaan ekstrakromosomal maka vektor-vektor plasmid yang diperlukan yang mampu mereplikasi di host jamur.
Empat jenis vektor plasmid telah dikembangkan: plasmid ragi episomal (YEps), plasmid ragi replikasi (YRps), sentromer plasmid ragi (YCps), dan kromosom buatan ragi (YACs).
Sequencing & Mutagenesis
SEKUENSING DNA DAN MUTAGENESIS
By : Witiyasti Imaningsih
SEKUENSING DNA
Metode untuk menentukan urutan-urutan basa nukleotida(A,C,G, dan T) dalam suatu gen dan asam nukleat.
Analisis sekuen merupakan suatu teknik yang dianggap paling baik untuk melihat keanekaragaman hayati suatu kelompok organisme
Pendukung utama :
1. enzim restriksi
2. elektroforesis gel
3. kloning
4. teknik kimia (Maxem-Gilbert),teknik dideoksinukleotida (Sanger),
Teknik kimia (Allan Maxem dan Walter Gilbert)
Prinsip : degradasi struktur kimia DNA
Ke(-) : DNA yang disintesa < 250 nukleotida
Ke(+) : Menggunakan bahan kimia yg mudah diperoleh
Lanjutan…
Menggunakan 4 reaksi kimia yang berbeda untuk memisahkan rantai DNA
Metode ini memerlukan label radioaktif pada satu ujung dan pemurnian fragmen DNA yang akan disekuens. Sehingga sebuah seri dari fragmen yang dilabel dihasilkan dari ujung yang diradiolabel ke situs pemutusan pertama pada tiap molekul.
Fragmen pada ke-empat reaksi diatur bersebelahan pada gel elektroforesis untuk pemisahan berdasarkan ukuran. Untuk memvisualisasi fragmen, gel diekspos kepada X-ray film untuk autoradiografi.
menghasilkan sebuah seri band yang gelap yang masing-masing mewakili fragmen DNA yang diradiolabel.
Metode Dideoxy (Sanger)
Chain terminator method : ujung 3’ OH tidak dapat membentuk polimer pada ujung ddNTP
Campuran dari semua dNTP
dATP, dGTP, dCTP, dTTP
Campuran dari semua ddN TP dlm jumlah terbatas, ddATP, ddGTP, ddCTP, ddTTP
Senyawa yg diperlukan :
Primer : komplementer dg DNA yg akan disekuen
Template : dapt berupa utas tunggal/ganda
DNA Polimerase
2′,3′-Dideoksiribonukleosida trifosfat:
2′,3′-Dideoksiribotimidin trifosfat(ddTTP) ii. 2′,3′-Dideoksiribositidin trifosfat(ddCTP) iii. 2′,3′-Dideoksiriboadenosin trifosfat(ddATP) iv. 2′,3′-Dideoksiriboguanosin trifosfat(ddGTP)
Setelah fragmen DNA dipisah menjadi 4 reaksi paralel dan diperoleh rantai template dengan proses denaturasi, kemudian dipisah oleh elektroforesis gel poliakrilamid dan posisinya akan dideteksi oleh autoradiografi. Fragmen terpendek akan pindah ke jarak terjauh dan mengarah ke anoda.
Teknik sekuensing otomatis
Penggunaan pewarna fluoresen untuk mendeteksi DNA
Pemisahan produk -dari reaksi yang 4 tadi- menggunakan gel tunggal atau tabung kapiler.
Menggunakan fotosel untuk mendeteksi pewarna fluoresen tadi.
Transfer langsung dari fotosel ke komputer, sehingga dapat dilakukan analisis, rekaman, dan presentasi hasil secara otomatis.
MUTAGENESIS
Deletion mutagenesis
Site-directed mutagenesis
PCR mutagenesis
Salah satu keuntungan dapat diisolasi dan dikloningnya gen adalah kemudahan untuk memodifikasi gen (sekuen as.amino, menyisipkan gen buatan) ke dlm protein melalui teknologi DNA rekombinan.
Mutagenesis digunakan untuk :
Mempelajari hubungan antara struktur protein dan fungsi biologi
Mengkarakterisasi sekuen promoter
Sekuen DNA spesifik diperlukan utk menjelaskan karakteristik sekuen promoter
Deletion mutagenesis (mutagenesis delesi) merupakan teknik yg sederhana dengan menghilangkan sekuen dari kedua ujung dari klon cDNA menggunakan enzim seperti exonuclease III (memotong rantai nukleotida dari arah 3 '-ke-5' ). Dengan waktu inkubasi tertentu enzim ini akan menghilangkan urutan DNA insert sehingga menghasilkan fragmen lebih pendek. Enzim lain, nuklease S1 (Nuklease kacang hijau) digunakan untuk menumpulkan ujung untai DNA. Setelah itu, plasmid rekombinan diligasi kembali dan digunakan untuk transformasi bakteri. Metode ini umumnya digunakan untuk memasukkan urutan cDNA yang besar, juga digunakan untuk menghapus coding sequence untuk menghapus gugus karboksil atau ujung amino dan menghasilkan potongan protein.
Site-directed mutagenesis
Merupakan teknik yang sangat memerlukan energi dimana perubahan situs tertentu pada sekuen DNA dihasilkan secara invitro, sebagai contoh untuk merubah sisa asam amino kedalam bentuk lain dengan merubah codon sequence dalam urutan gen.
SDM juga digunakan untuk merekayasa protein untuk berbagai tujuan seperti :
Peningkatan kestabilan, merubah kespesifikan dan mengurangi toksisitas.
Oligonucleotide-based mutagenesis is the most commonly used method to introduce mutations in coding sequence = site-direct mutagenesis
PCR mutagenesis dapat digunakan untuk menghasilkan delesi atau mutasi titik.
Memerlukan primer : forward dan reverse
By : Witiyasti Imaningsih
SEKUENSING DNA
Metode untuk menentukan urutan-urutan basa nukleotida(A,C,G, dan T) dalam suatu gen dan asam nukleat.
Analisis sekuen merupakan suatu teknik yang dianggap paling baik untuk melihat keanekaragaman hayati suatu kelompok organisme
Pendukung utama :
1. enzim restriksi
2. elektroforesis gel
3. kloning
4. teknik kimia (Maxem-Gilbert),teknik dideoksinukleotida (Sanger),
Teknik kimia (Allan Maxem dan Walter Gilbert)
Prinsip : degradasi struktur kimia DNA
Ke(-) : DNA yang disintesa < 250 nukleotida
Ke(+) : Menggunakan bahan kimia yg mudah diperoleh
Lanjutan…
Menggunakan 4 reaksi kimia yang berbeda untuk memisahkan rantai DNA
Metode ini memerlukan label radioaktif pada satu ujung dan pemurnian fragmen DNA yang akan disekuens. Sehingga sebuah seri dari fragmen yang dilabel dihasilkan dari ujung yang diradiolabel ke situs pemutusan pertama pada tiap molekul.
Fragmen pada ke-empat reaksi diatur bersebelahan pada gel elektroforesis untuk pemisahan berdasarkan ukuran. Untuk memvisualisasi fragmen, gel diekspos kepada X-ray film untuk autoradiografi.
menghasilkan sebuah seri band yang gelap yang masing-masing mewakili fragmen DNA yang diradiolabel.
Metode Dideoxy (Sanger)
Chain terminator method : ujung 3’ OH tidak dapat membentuk polimer pada ujung ddNTP
Campuran dari semua dNTP
dATP, dGTP, dCTP, dTTP
Campuran dari semua ddN TP dlm jumlah terbatas, ddATP, ddGTP, ddCTP, ddTTP
Senyawa yg diperlukan :
Primer : komplementer dg DNA yg akan disekuen
Template : dapt berupa utas tunggal/ganda
DNA Polimerase
2′,3′-Dideoksiribonukleosida trifosfat:
2′,3′-Dideoksiribotimidin trifosfat(ddTTP) ii. 2′,3′-Dideoksiribositidin trifosfat(ddCTP) iii. 2′,3′-Dideoksiriboadenosin trifosfat(ddATP) iv. 2′,3′-Dideoksiriboguanosin trifosfat(ddGTP)
Setelah fragmen DNA dipisah menjadi 4 reaksi paralel dan diperoleh rantai template dengan proses denaturasi, kemudian dipisah oleh elektroforesis gel poliakrilamid dan posisinya akan dideteksi oleh autoradiografi. Fragmen terpendek akan pindah ke jarak terjauh dan mengarah ke anoda.
Teknik sekuensing otomatis
Penggunaan pewarna fluoresen untuk mendeteksi DNA
Pemisahan produk -dari reaksi yang 4 tadi- menggunakan gel tunggal atau tabung kapiler.
Menggunakan fotosel untuk mendeteksi pewarna fluoresen tadi.
Transfer langsung dari fotosel ke komputer, sehingga dapat dilakukan analisis, rekaman, dan presentasi hasil secara otomatis.
MUTAGENESIS
Deletion mutagenesis
Site-directed mutagenesis
PCR mutagenesis
Salah satu keuntungan dapat diisolasi dan dikloningnya gen adalah kemudahan untuk memodifikasi gen (sekuen as.amino, menyisipkan gen buatan) ke dlm protein melalui teknologi DNA rekombinan.
Mutagenesis digunakan untuk :
Mempelajari hubungan antara struktur protein dan fungsi biologi
Mengkarakterisasi sekuen promoter
Sekuen DNA spesifik diperlukan utk menjelaskan karakteristik sekuen promoter
Deletion mutagenesis (mutagenesis delesi) merupakan teknik yg sederhana dengan menghilangkan sekuen dari kedua ujung dari klon cDNA menggunakan enzim seperti exonuclease III (memotong rantai nukleotida dari arah 3 '-ke-5' ). Dengan waktu inkubasi tertentu enzim ini akan menghilangkan urutan DNA insert sehingga menghasilkan fragmen lebih pendek. Enzim lain, nuklease S1 (Nuklease kacang hijau) digunakan untuk menumpulkan ujung untai DNA. Setelah itu, plasmid rekombinan diligasi kembali dan digunakan untuk transformasi bakteri. Metode ini umumnya digunakan untuk memasukkan urutan cDNA yang besar, juga digunakan untuk menghapus coding sequence untuk menghapus gugus karboksil atau ujung amino dan menghasilkan potongan protein.
Site-directed mutagenesis
Merupakan teknik yang sangat memerlukan energi dimana perubahan situs tertentu pada sekuen DNA dihasilkan secara invitro, sebagai contoh untuk merubah sisa asam amino kedalam bentuk lain dengan merubah codon sequence dalam urutan gen.
SDM juga digunakan untuk merekayasa protein untuk berbagai tujuan seperti :
Peningkatan kestabilan, merubah kespesifikan dan mengurangi toksisitas.
Oligonucleotide-based mutagenesis is the most commonly used method to introduce mutations in coding sequence = site-direct mutagenesis
PCR mutagenesis dapat digunakan untuk menghasilkan delesi atau mutasi titik.
Memerlukan primer : forward dan reverse
Jumat, 17 Juni 2011
fungsi siderophor
Fungsi Siderophores di rizosfer Tanaman
Pengenalan
Siderophores adalah besi chelating agen yang disekresikan oleh mikroorganisme dan tanaman graminaceous dalam menanggapi kekurangan zat besi
senyawa ini penting tidak hanya untuk gizi besi tetapi juga berspekulasi untuk berfungsi dalam ekologi mikroorganisme dalam rizosfer tanaman
Siderophores telah dipelajari untuk kepentingan mereka dalam penindasan penyakit tanaman dengan mediasi kompetisi nutrisi untuk besi dan mereka memberikan kontribusi langsung kepada kompetensi rizosfer akar-kolonisasi bakteri
pada sistem mikroba tanaman untuk fitoremediasi logam berat, di mana siderophores dan phytosiderophores memfasilitasi serapan logam berat dan makanan mentransfer rantai logam
Salah satu aspek ekologi yang harus diperhatikan dalam penelitian tentang gizi besi mikroba dalam rhizosphere adalah pengaruh pertumbuhan akar tanaman pada persaingan untuk besi.Karena akar tanaman baru memperpanjang memiliki akses pertama ke besi yang dimobilisasi pada ujung akar, ada kemungkinan bahwa akar mengambil banyak dari besi tersedia pada waktu yang sama bahwa pertumbuhan mikroba baru mulai terjadi di zona pemanjangan.
Tingkat dimana akar-koloni mikroorganisme bersaing untuk besi tergantung di mana mereka berada di rizosfer, kondisi pH dan redoks, dan efektivitas respon stres tanaman besi seperti pengasaman rizosfer, pelepasan pereduksi, dan sekresi akar besi memobilisasi eksudat yang meningkatkan bioavailabilitas besi
Besi dalam Lingkungan dan Mikrobiologi
Mikroorganisme tumbuh di bawah kondisi aerobik membutuhkan zat besi untuk berbagai fungsi termasuk pengurangan oksigen untuk ofATP sintesis, pengurangan prekursor ribotide DNA, untuk pembentukan heme, dan untuk tujuan penting lainnya.
Besi mikroba Serapan Mekanisme
Dalam rizosfer, mikroorganisme baik menggunakan asam organik atau phytosiderophores untuk mengangkut besi, atau menghasilkan siderophores.
tiga mekanisme umum diakui untuk pemanfaatan senyawa ini oleh mikroorganisme. Ini termasuk mekanisme antar-jemput di mana chelators memberikan besi untuk reduktase pada permukaan sel, serapan langsung dari siderophores metallated dengan hidrolisis merusak chelator di dalam sel, dan serapan langsung diikuti dengan penghapusan reduktif dari besi dan resecretion dari chelator yang
Tergantung pada kemampuan sistem transportasi khusus untuk memanfaatkan logam kelat dominan hadir dalam larutan tanah, persaingan dapat terjadi antara tanaman dan mikroorganisme, dan antara berbagai jenis mikroorganisme untuk besi dan tersedia
Ini telah sangat baik dipelajari untuk Pseudomonas spp, yang tidak hanya menghasilkan chelators besi yang sangat unik yang digunakan dalam cara strainspecific tetapi juga mempertahankan kemampuan untuk menggunakan lebih siderophores generik diproduksi oleh mikroorganisme lainnya.
Dalam kultur murni besi membatasi media, pseudomonad dapat menghasilkan jumlah yang sangat besar siderophore yang menghambat penyerapan zat besi oleh bakteri dan jamur lainnya, dan yang juga dapat menyebabkan kekurangan zat besi pada tanaman
Interaksi Mikroba Tanaman
Penelitian hidroponik pada penggunaan tanaman siderophores mikroba dan phytosiderophores membenamkan sistem root dalam konsentrasi yang seragam khelat. Pada kenyataannya, phytosiderophores diproduksi di belakang ujung akar [76], di mana mereka menumpuk ke konsentrasi tinggi dalam zona lokal dari rizosfer tersebut [77]
Demikian pula, siderophores mikroba, jika diproduksi dalam jumlah yang signifikan di rizosfer, kemungkinan besar disekresikan di situs dari aktivitas mikroba tinggi di belakang apeks akar dan di lokasi munculnya akar lateral [1,75].
Salah satu kontroversi khususnya yang berasal dari studi hidroponik adalah pengamatan bahwa asam organik dan phytosiderophores tunduk pada degradasi cepat [78] dan bahwa mereka dengan demikian akan efektif untuk memobilisasi besi dalam tanah.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dengan hati-hati yang menguji efek distribusi bakteri di rizosfer tentang degradasi phytosiderophore, tanaman jagung ditanam axenically atau diinokulasi dengan campuran mikroorganisme dalam substrat kapur ditambah dengan oksida besi. Mereka yang ditanam axenically dikembangkan dengan baik dan dirilis phytosiderophores, padahal tanaman diinokulasi menunjukkan gejala defisiensi berat Fe, menunjukkan degradasi mikroba phytosiderophores di zona akar apikal [
Perbedaan dalam pemanfaatan siderophores mikroba oleh tanaman dicotyledonous telah berkorelasi dengan efisiensi reaksi besi stres [82]. Dalam sebuah percobaan dengan varietas besi efisien dan tidak efisien anyelir hidroponik tumbuh, siderophore mikroba, pseudobactin, ditunjukkan untuk melayani sebagai sumber besi untuk kultivar lebih efisien tetapi tidak untuk kultivar tidak efisien
Siderophore produksi di rizosfer yang
Mutan Escherichia coli untuk mendeteksi siderophores hydroxamate dan catecholate Saat ini, beberapa survei menunjukkan bahwa siderophores hydroxamate umumnya terjadi pada tanah pada konsentrasi nanomolar yang dapat ditingkatkan dengan amandemen dengan substrat karbon digunakan untuk mensimulasikan berbagai kondisi rizosfer di situs yang kaya gizi
Dalam penelitian awal pada rizosfer, itu diasumsikan bahwa pseudomonad dan bakteri Gram-Grampositive atau berbagai variabel, seperti Bacillus, Arthrobacter adalah bakteri dominan yang tumbuh pada akar tanaman. Ada juga beberapa penyelidikan produksi siderophore oleh bakteri pengikat nitrogen, jamur mikoriza, dan jamur yang dipilih seperti Rhizopus
Siderophore produksi oleh bakteri rizosfer yang culturable pada media agar-agar telah diperkirakan oleh pelapisan keluar koloni pada media agar yang mengandung krom azurol indikator, sebuah kompleks besi-pengkelat lemah yang berubah warna pada deferration
Bakteri yang tumbuh pada media uji yang dihasilkan siderophores in vitro pada konsentrasi berkisar 100-230 mikroM kisaran konsentrasi yang akan efektif untuk menyediakan tanaman dengan besi chelated dalam kasus mereka memiliki mekanisme untuk penggunaan chelator yang
Salah satu kekuatan pendorong di belakang penelitian tentang siderophores dan pentingnya mereka dalam penjajahan rizosfer telah menemukan bahwa berbagai bakteri dapat memiliki berbagai efek pada pertumbuhan tanaman. Bakteri tertentu, disebut mempromosikan pertumbuhan tanaman, diperkirakan menghasilkan hormon, vitamin, dan faktor pertumbuhan yang meningkatkan pertumbuhan tanaman, sedangkan, bakteri lain menghasilkan senyawa yang merusak bagi tanaman.
Azotobacter, Azospirillum, basil, Enterobacter, dan Pseudomonas dan semua diisolasi dari rizosfer berbagai tanaman. In vitro inokulasi bibit jagung dengan strain mengakibatkan penurunan 50% untuk kenaikan 70% dalam pertumbuhan tanaman dibandingkan dengan kontrol noninoculated
mutan dari P. fluorescens yang dipilih untuk kelebihan produksi siderophore terbukti memiliki kemampuan ditingkatkan untuk pengendalian penyakit tanaman dan untuk secara signifikan meningkatkan pertumbuhan tanaman dibandingkan dengan strain induk
Penelitian genetik telah menunjukkan bahwa urutan nukleotida dari Pseudomonas sp. M114 gen strain PbuA, pengkodean reseptor membran luar untuk besi pseudobactin M114, menampilkan karakteristik yang sama dengan protein membran luar lain [110].Urutan ini juga memiliki homologi yang kuat dengan kotak TonB baik E. coli dan Pseudomonas reseptor
Penelitian awal sering digunakan tes skrining menggunakan coculture dari pseudomonad dan patogen tanaman pada media plate agar menunjukkan bahwa siderophores mungkin bertanggung jawab untuk menekan pertumbuhan patogen jamur di bawah berbagai kondisi besi yang membatasi.
Kompetisi untuk besi adalah karena kemampuan unggul dari Pseudomonas sp. siderophores untuk chelate besi, yang didasarkan pada stabilitas tinggi konstan untuk besi dibandingkan dengan siderophores yang dihasilkan oleh jamur patogen paling
Peningkatan jumlah siderophore memproduksi organisme dalam rizosfer dikaitkan dengan penekanan penyakit meningkat dan dapat dicapai dengan mengubah tanah dengan kompos
Penekanan patogen jamur di rizosfer oleh pseudomonad rootcolonizing melibatkan beberapa mekanisme yang dapat beroperasi secara individual atau kolektif untuk memusuhi patogen. Mekanisme ini melibatkan kompetisi nutrisi, produksi antibiotik, pelepasan sianida, dan produksi siderophores
Demikian pula, antagonisme dari lima isolat bakteri, termasuk Acinetobacter sp, B. polymyxa., B. subtilis, P. cepacia, dan P. putida, melawan patogen Sclerotinia sclerotiorum, S. minor, dan Gaeumannomyces graminis terbukti disebabkan antibiotik bukan produksi siderophore
Apakah antibiotik atau siderophores atau keduanya terlibat dalam penindasan penyakit, peran jelas siderophores adalah peningkatan daya saing yang mungkin terkait dengan kemampuan untuk memproduksi dan menggunakan siderophores untuk akuisisi besi di bawah besi pembatas, karbon tinggi kondisi rhizosphere tersebut.
Pengenalan
Siderophores adalah besi chelating agen yang disekresikan oleh mikroorganisme dan tanaman graminaceous dalam menanggapi kekurangan zat besi
senyawa ini penting tidak hanya untuk gizi besi tetapi juga berspekulasi untuk berfungsi dalam ekologi mikroorganisme dalam rizosfer tanaman
Siderophores telah dipelajari untuk kepentingan mereka dalam penindasan penyakit tanaman dengan mediasi kompetisi nutrisi untuk besi dan mereka memberikan kontribusi langsung kepada kompetensi rizosfer akar-kolonisasi bakteri
pada sistem mikroba tanaman untuk fitoremediasi logam berat, di mana siderophores dan phytosiderophores memfasilitasi serapan logam berat dan makanan mentransfer rantai logam
Salah satu aspek ekologi yang harus diperhatikan dalam penelitian tentang gizi besi mikroba dalam rhizosphere adalah pengaruh pertumbuhan akar tanaman pada persaingan untuk besi.Karena akar tanaman baru memperpanjang memiliki akses pertama ke besi yang dimobilisasi pada ujung akar, ada kemungkinan bahwa akar mengambil banyak dari besi tersedia pada waktu yang sama bahwa pertumbuhan mikroba baru mulai terjadi di zona pemanjangan.
Tingkat dimana akar-koloni mikroorganisme bersaing untuk besi tergantung di mana mereka berada di rizosfer, kondisi pH dan redoks, dan efektivitas respon stres tanaman besi seperti pengasaman rizosfer, pelepasan pereduksi, dan sekresi akar besi memobilisasi eksudat yang meningkatkan bioavailabilitas besi
Besi dalam Lingkungan dan Mikrobiologi
Mikroorganisme tumbuh di bawah kondisi aerobik membutuhkan zat besi untuk berbagai fungsi termasuk pengurangan oksigen untuk ofATP sintesis, pengurangan prekursor ribotide DNA, untuk pembentukan heme, dan untuk tujuan penting lainnya.
Besi mikroba Serapan Mekanisme
Dalam rizosfer, mikroorganisme baik menggunakan asam organik atau phytosiderophores untuk mengangkut besi, atau menghasilkan siderophores.
tiga mekanisme umum diakui untuk pemanfaatan senyawa ini oleh mikroorganisme. Ini termasuk mekanisme antar-jemput di mana chelators memberikan besi untuk reduktase pada permukaan sel, serapan langsung dari siderophores metallated dengan hidrolisis merusak chelator di dalam sel, dan serapan langsung diikuti dengan penghapusan reduktif dari besi dan resecretion dari chelator yang
Tergantung pada kemampuan sistem transportasi khusus untuk memanfaatkan logam kelat dominan hadir dalam larutan tanah, persaingan dapat terjadi antara tanaman dan mikroorganisme, dan antara berbagai jenis mikroorganisme untuk besi dan tersedia
Ini telah sangat baik dipelajari untuk Pseudomonas spp, yang tidak hanya menghasilkan chelators besi yang sangat unik yang digunakan dalam cara strainspecific tetapi juga mempertahankan kemampuan untuk menggunakan lebih siderophores generik diproduksi oleh mikroorganisme lainnya.
Dalam kultur murni besi membatasi media, pseudomonad dapat menghasilkan jumlah yang sangat besar siderophore yang menghambat penyerapan zat besi oleh bakteri dan jamur lainnya, dan yang juga dapat menyebabkan kekurangan zat besi pada tanaman
Interaksi Mikroba Tanaman
Penelitian hidroponik pada penggunaan tanaman siderophores mikroba dan phytosiderophores membenamkan sistem root dalam konsentrasi yang seragam khelat. Pada kenyataannya, phytosiderophores diproduksi di belakang ujung akar [76], di mana mereka menumpuk ke konsentrasi tinggi dalam zona lokal dari rizosfer tersebut [77]
Demikian pula, siderophores mikroba, jika diproduksi dalam jumlah yang signifikan di rizosfer, kemungkinan besar disekresikan di situs dari aktivitas mikroba tinggi di belakang apeks akar dan di lokasi munculnya akar lateral [1,75].
Salah satu kontroversi khususnya yang berasal dari studi hidroponik adalah pengamatan bahwa asam organik dan phytosiderophores tunduk pada degradasi cepat [78] dan bahwa mereka dengan demikian akan efektif untuk memobilisasi besi dalam tanah.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dengan hati-hati yang menguji efek distribusi bakteri di rizosfer tentang degradasi phytosiderophore, tanaman jagung ditanam axenically atau diinokulasi dengan campuran mikroorganisme dalam substrat kapur ditambah dengan oksida besi. Mereka yang ditanam axenically dikembangkan dengan baik dan dirilis phytosiderophores, padahal tanaman diinokulasi menunjukkan gejala defisiensi berat Fe, menunjukkan degradasi mikroba phytosiderophores di zona akar apikal [
Perbedaan dalam pemanfaatan siderophores mikroba oleh tanaman dicotyledonous telah berkorelasi dengan efisiensi reaksi besi stres [82]. Dalam sebuah percobaan dengan varietas besi efisien dan tidak efisien anyelir hidroponik tumbuh, siderophore mikroba, pseudobactin, ditunjukkan untuk melayani sebagai sumber besi untuk kultivar lebih efisien tetapi tidak untuk kultivar tidak efisien
Siderophore produksi di rizosfer yang
Mutan Escherichia coli untuk mendeteksi siderophores hydroxamate dan catecholate Saat ini, beberapa survei menunjukkan bahwa siderophores hydroxamate umumnya terjadi pada tanah pada konsentrasi nanomolar yang dapat ditingkatkan dengan amandemen dengan substrat karbon digunakan untuk mensimulasikan berbagai kondisi rizosfer di situs yang kaya gizi
Dalam penelitian awal pada rizosfer, itu diasumsikan bahwa pseudomonad dan bakteri Gram-Grampositive atau berbagai variabel, seperti Bacillus, Arthrobacter adalah bakteri dominan yang tumbuh pada akar tanaman. Ada juga beberapa penyelidikan produksi siderophore oleh bakteri pengikat nitrogen, jamur mikoriza, dan jamur yang dipilih seperti Rhizopus
Siderophore produksi oleh bakteri rizosfer yang culturable pada media agar-agar telah diperkirakan oleh pelapisan keluar koloni pada media agar yang mengandung krom azurol indikator, sebuah kompleks besi-pengkelat lemah yang berubah warna pada deferration
Bakteri yang tumbuh pada media uji yang dihasilkan siderophores in vitro pada konsentrasi berkisar 100-230 mikroM kisaran konsentrasi yang akan efektif untuk menyediakan tanaman dengan besi chelated dalam kasus mereka memiliki mekanisme untuk penggunaan chelator yang
Salah satu kekuatan pendorong di belakang penelitian tentang siderophores dan pentingnya mereka dalam penjajahan rizosfer telah menemukan bahwa berbagai bakteri dapat memiliki berbagai efek pada pertumbuhan tanaman. Bakteri tertentu, disebut mempromosikan pertumbuhan tanaman, diperkirakan menghasilkan hormon, vitamin, dan faktor pertumbuhan yang meningkatkan pertumbuhan tanaman, sedangkan, bakteri lain menghasilkan senyawa yang merusak bagi tanaman.
Azotobacter, Azospirillum, basil, Enterobacter, dan Pseudomonas dan semua diisolasi dari rizosfer berbagai tanaman. In vitro inokulasi bibit jagung dengan strain mengakibatkan penurunan 50% untuk kenaikan 70% dalam pertumbuhan tanaman dibandingkan dengan kontrol noninoculated
mutan dari P. fluorescens yang dipilih untuk kelebihan produksi siderophore terbukti memiliki kemampuan ditingkatkan untuk pengendalian penyakit tanaman dan untuk secara signifikan meningkatkan pertumbuhan tanaman dibandingkan dengan strain induk
Penelitian genetik telah menunjukkan bahwa urutan nukleotida dari Pseudomonas sp. M114 gen strain PbuA, pengkodean reseptor membran luar untuk besi pseudobactin M114, menampilkan karakteristik yang sama dengan protein membran luar lain [110].Urutan ini juga memiliki homologi yang kuat dengan kotak TonB baik E. coli dan Pseudomonas reseptor
Penelitian awal sering digunakan tes skrining menggunakan coculture dari pseudomonad dan patogen tanaman pada media plate agar menunjukkan bahwa siderophores mungkin bertanggung jawab untuk menekan pertumbuhan patogen jamur di bawah berbagai kondisi besi yang membatasi.
Kompetisi untuk besi adalah karena kemampuan unggul dari Pseudomonas sp. siderophores untuk chelate besi, yang didasarkan pada stabilitas tinggi konstan untuk besi dibandingkan dengan siderophores yang dihasilkan oleh jamur patogen paling
Peningkatan jumlah siderophore memproduksi organisme dalam rizosfer dikaitkan dengan penekanan penyakit meningkat dan dapat dicapai dengan mengubah tanah dengan kompos
Penekanan patogen jamur di rizosfer oleh pseudomonad rootcolonizing melibatkan beberapa mekanisme yang dapat beroperasi secara individual atau kolektif untuk memusuhi patogen. Mekanisme ini melibatkan kompetisi nutrisi, produksi antibiotik, pelepasan sianida, dan produksi siderophores
Demikian pula, antagonisme dari lima isolat bakteri, termasuk Acinetobacter sp, B. polymyxa., B. subtilis, P. cepacia, dan P. putida, melawan patogen Sclerotinia sclerotiorum, S. minor, dan Gaeumannomyces graminis terbukti disebabkan antibiotik bukan produksi siderophore
Apakah antibiotik atau siderophores atau keduanya terlibat dalam penindasan penyakit, peran jelas siderophores adalah peningkatan daya saing yang mungkin terkait dengan kemampuan untuk memproduksi dan menggunakan siderophores untuk akuisisi besi di bawah besi pembatas, karbon tinggi kondisi rhizosphere tersebut.
Rhizodeposition dan Interaksi Mikroba
Rizosfer
rizosfer adalah "bidang tindakan atau pengaruh dari akar" [1]. Rizosfer umumnya dianggap sebagai zona sempit subjek tanah untuk pengaruh akar hidup, di mana eksudat akar merangsang atau menghambat populasi mikroba dan aktivitas mereka
Permukaan rhizoplane atau akar juga menyediakan dasar nutrisi yang sangat menguntungkan bagi berbagai jenis bakteri dan jamur
Kedua zona bersama-sama sering disebut sebagai antarmuka tanah-tanaman.
Rizosfer dengan demikian lingkungan yang diciptakan oleh interaksi antara mikroorganisme eksudat akar dan, yang baik dapat memanfaatkan bahan-bahan organik, dirilis sebagai sumber hara atau dihambat oleh mereka.
Hubungan tanaman mikroba lebih sering didasarkan pada mantan, di mana mikroba mengambil keuntungan dari nutrisi yang diberikan oleh pabrik
mikroba dapat membantu tanaman, misalnya, dengan membuat nutrisi yang tersedia atau dengan menghasilkan pertumbuhan mempromosikan tanaman senyawa, atau dapat menyebabkan kerusakan pada, misalnya, dengan bertindak sebagai patogen tanaman.
Secara umum, mikroba yang menghuni rizosfer melayani sebagai perantara antara pabrik, yang membutuhkan nutrisi anorganik larut, dan tanah, yang berisi nutrisi yang diperlukan tapi sebagian besar dalam bentuk yang kompleks dan tidak dapat diakses.
Rizosfer mikroorganisme sehingga menyediakan link penting antara tanaman dan lingkungan tanah
Rhizodeposition zat organik
Bahan yang disimpan oleh akar ke dalam rizosfer dapat dibagi secara kasar menjadi dua kelompok utama:
(1) air-larut eksudat seperti gula, asam amino, asam organik, hormon, dan vitamin, dan
(2) yang tidak larut air bahan seperti dinding sel, sloughed-off bahan (bahan rawa) dan puing-puing akar lainnya (SISA akar), dan lendir (lendir) seperti lisat dilepaskan ketika sel-sel autolyze
karbon dioksida dari pernafasan akar sering menyumbang proporsi besar karbon yang dilepaskan dari akar.
Selanjutnya, sekresi seperti karbohidrat polimer dan enzim, tergantung pada proses metabolik untuk pembebasan mereka, juga dapat dianggap sebagai eksudat akar.
Beberapa penulis mendukung root dengan eksudat mengkategorikan sifat dari rilis, namun, karena biasanya sangat sulit untuk membedakan (membedakan) antara eksudat eksperimental benar dan senyawa organik dari sumber lain seperti sekresi dan lisat, yang menganggap (menganggap) eksudat untuk semua zat organik yang dilepaskan oleh sehat dan utuh (Utuh) akar ke lingkungan
kategorisasi yang lebih baik adalah untuk mengklasifikasikan senyawa karbon organik yang hilang dari akar tanaman dalam hal pemanfaatan selanjutnya mereka (penggunaan Selanjutnya) sebagai substrat mikroba (yaitu, sebagai rendah-berat molekul senyawa mudah diasimilasi oleh biomassa mikroba; sebagai senyawa polimer dan lebih kompleks seperti sebagai polisakarida, polipeptida, asam nukleat, dan pigmen, dll, membutuhkan kegiatan enzymic ekstraselular untuk istirahat mereka turun sebelum mereka dapat berasimilasi, atau sebagai sumber karbon struktural seperti bahan dinding sel, membutuhkan degradasi saprophytic sebelum karbon menjadi umumnya tersedia untuk sisanya (Scr Umum) dari biomassa tanah)
populasi mikroba dalam rizosfer umumnya memiliki akses ke aliran kontinu substrat organik berasal (asal) dari akar. Newman [8] menemukan bahwa rhizodeposits larut dan tidak larut berkisar antara 10 sampai 250 mg / g root diproduksi untuk sejumlah spesies tanaman. Ini rhizodeposition signifikan telah ditunjukkan untuk meningkatkan pertumbuhan mikroba dalam rizosfer [9,10], dan karena ini ketersediaan substrat besar di rizosfer itu, biomassa mikroba dan aktivitas umumnya jauh lebih tinggi di rizosfer daripada di tanah massal.
Konsentrasi mikroba dalam rizosfer dapat mencapai antara 1010 dan 1012 sel per gram tanah rizosfer ini kepadatan populasi meningkat sebagian besar didukung oleh input karbon dari akar.
Karbon Rhizodeposition
Nitrogen Rhizodeposition
Koevolusi Tanaman dan Rhizobacteria
Jadi deposisi bahan organik merangsang pertumbuhan mikroba dan aktivitas di rizosfer, yang kemudian mengontrol omset C, N, dan nutrisi lainnya [32-34]. Rhizodeposition juga dianggap penting untuk dinamika bahan organik tanah dalam hal mineralisasi hara dan perbaikan struktur tanah. Ini tanah mikroba-dimediasi proses mineralisasi dan imobilisasi hara N sangat dipengaruhi oleh adanya substrat mudah terurai dalam rhizosphere ini
Rhizodeposition juga dianggap penting untuk dinamika bahan organik tanah dalam hal mineralisasi hara dan perbaikan (perbaikan) dari struktur tanah. Ini tanah mikroba-dimediasi proses mineralisasi dan imobilisasi hara N sangat dipengaruhi oleh adanya substrat mudah terurai dalam rhizosphere ini
eksudasi akar berkembang (berkembang) dalam tanaman untuk merangsang rizosfer aktif.
interaksi mikroba dalam rhizosphere memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan kesehatan tanaman
Penelitian tanah-tanaman-mikroba interaksi
Teknik pelabelan radioaktif tidak hanya diizinkan kuantifikasi eksudasi akar, tetapi juga telah memfasilitasi identifikasi lokasi yang tepat (identifikasi Lokasi) dari situs eksudasi bersama akar
wilayah sel meristematik belakang ujung akar adalah sebuah situs eksudasi utama gula dan asam amino
Pengaruh tanaman dan interaksi mikroba
Telah ditemukan bahwa banyak faktor lingkungan mempengaruhi jumlah dan komposisi eksudat akar dan karenanya (karenanya) aktivitas populasi mikroba rizosfer. Komposisi mikroba dan kekayaan spesies pada antarmuka tanah-pabrik terkait baik secara langsung atau tidak langsung dengan eksudat akar dan dengan demikian bervariasi sesuai dengan faktor lingkungan yang sama yang mempengaruhi eksudasi.
Spesies tanaman
jumlah karbon tetap dirilis oleh semusim (Tahunan) dan tanaman keras (abadi) [50], dengan melepaskan musiman C jauh lebih sedikit daripada tanaman menahun.
tanaman keras harus berinvestasi lebih dari asimilasi mereka untuk bertahan hidup sepanjang tahun
kuantitas dan kualitas eksudat akar bervariasi antara spesies tanaman
kultivar yang berbeda dari spesies yang sama dapat bervariasi dalam pola eksudasi akar mereka.
Kualitas senyawa yang dikeluarkan oleh akar tanaman tampaknya sangat mempengaruhi komposisi bakteri dan aktivitas di rizosfer, seperti yang ditunjukkan oleh preferensi bakteri tertentu untuk eksudat akar tanaman yang berbeda
Tanaman Usia dan tahap perkembangan
Eksudasi akar dan kolonisasi mikroba memiliki keduanya telah terbukti berubah dengan umur tanaman dan tahap pengembangan.
Jumlah dari kedua protein dan karbohidrat [dirilis oleh tanaman herba telah terbukti menurun dengan meningkatnya umur tanaman. Liljeroth dan Baath [61] menemukan bahwa kelimpahan bakteri pada rhizoplane beberapa varietas gandum menurun secara signifikan dengan meningkatnya umur tanaman.
Pertumbuhan Tanaman
Prikryl dan Vancura [64] menemukan bahwa pelepasan eksudat akar dari akar gandum berkorelasi positif dengan pertumbuhan akar. Jumlah zat yang dilepaskan oleh akar secara langsung dikaitkan dengan pertumbuhan akar, dan tanaman di mana hampir tidak ada pertumbuhan akar yang diamati, hampir tidak ada eksudasi akar terjadi bahkan pada tanaman yang tumbuh tunas aktif (Daerah meristematis)
eksudasi yang tergantung jauh pada keadaan fisiologis sel-sel akar yang dangkal. Ia akan muncul karena itu eksudasi akar mungkin terbesar dari tanaman dengan sistem akar aktif tumbuh, yang dangkal (dekat permukaan) sel akar berada dalam keadaan aktif
Keberadaan mikroorganisme
Kehadiran mikroorganisme dalam rizosfer telah terbukti meningkatkan eksudasi akar.
Ini stimulasi eksudasi telah terbukti terjadi pada adanya bakteri yang hidup bebas seperti Azospirillum spp. dan Azotobacter spp. [72,73], dan dalam kehadiran organisme simbiotik seperti mikoriza
rizosfer adalah "bidang tindakan atau pengaruh dari akar" [1]. Rizosfer umumnya dianggap sebagai zona sempit subjek tanah untuk pengaruh akar hidup, di mana eksudat akar merangsang atau menghambat populasi mikroba dan aktivitas mereka
Permukaan rhizoplane atau akar juga menyediakan dasar nutrisi yang sangat menguntungkan bagi berbagai jenis bakteri dan jamur
Kedua zona bersama-sama sering disebut sebagai antarmuka tanah-tanaman.
Rizosfer dengan demikian lingkungan yang diciptakan oleh interaksi antara mikroorganisme eksudat akar dan, yang baik dapat memanfaatkan bahan-bahan organik, dirilis sebagai sumber hara atau dihambat oleh mereka.
Hubungan tanaman mikroba lebih sering didasarkan pada mantan, di mana mikroba mengambil keuntungan dari nutrisi yang diberikan oleh pabrik
mikroba dapat membantu tanaman, misalnya, dengan membuat nutrisi yang tersedia atau dengan menghasilkan pertumbuhan mempromosikan tanaman senyawa, atau dapat menyebabkan kerusakan pada, misalnya, dengan bertindak sebagai patogen tanaman.
Secara umum, mikroba yang menghuni rizosfer melayani sebagai perantara antara pabrik, yang membutuhkan nutrisi anorganik larut, dan tanah, yang berisi nutrisi yang diperlukan tapi sebagian besar dalam bentuk yang kompleks dan tidak dapat diakses.
Rizosfer mikroorganisme sehingga menyediakan link penting antara tanaman dan lingkungan tanah
Rhizodeposition zat organik
Bahan yang disimpan oleh akar ke dalam rizosfer dapat dibagi secara kasar menjadi dua kelompok utama:
(1) air-larut eksudat seperti gula, asam amino, asam organik, hormon, dan vitamin, dan
(2) yang tidak larut air bahan seperti dinding sel, sloughed-off bahan (bahan rawa) dan puing-puing akar lainnya (SISA akar), dan lendir (lendir) seperti lisat dilepaskan ketika sel-sel autolyze
karbon dioksida dari pernafasan akar sering menyumbang proporsi besar karbon yang dilepaskan dari akar.
Selanjutnya, sekresi seperti karbohidrat polimer dan enzim, tergantung pada proses metabolik untuk pembebasan mereka, juga dapat dianggap sebagai eksudat akar.
Beberapa penulis mendukung root dengan eksudat mengkategorikan sifat dari rilis, namun, karena biasanya sangat sulit untuk membedakan (membedakan) antara eksudat eksperimental benar dan senyawa organik dari sumber lain seperti sekresi dan lisat, yang menganggap (menganggap) eksudat untuk semua zat organik yang dilepaskan oleh sehat dan utuh (Utuh) akar ke lingkungan
kategorisasi yang lebih baik adalah untuk mengklasifikasikan senyawa karbon organik yang hilang dari akar tanaman dalam hal pemanfaatan selanjutnya mereka (penggunaan Selanjutnya) sebagai substrat mikroba (yaitu, sebagai rendah-berat molekul senyawa mudah diasimilasi oleh biomassa mikroba; sebagai senyawa polimer dan lebih kompleks seperti sebagai polisakarida, polipeptida, asam nukleat, dan pigmen, dll, membutuhkan kegiatan enzymic ekstraselular untuk istirahat mereka turun sebelum mereka dapat berasimilasi, atau sebagai sumber karbon struktural seperti bahan dinding sel, membutuhkan degradasi saprophytic sebelum karbon menjadi umumnya tersedia untuk sisanya (Scr Umum) dari biomassa tanah)
populasi mikroba dalam rizosfer umumnya memiliki akses ke aliran kontinu substrat organik berasal (asal) dari akar. Newman [8] menemukan bahwa rhizodeposits larut dan tidak larut berkisar antara 10 sampai 250 mg / g root diproduksi untuk sejumlah spesies tanaman. Ini rhizodeposition signifikan telah ditunjukkan untuk meningkatkan pertumbuhan mikroba dalam rizosfer [9,10], dan karena ini ketersediaan substrat besar di rizosfer itu, biomassa mikroba dan aktivitas umumnya jauh lebih tinggi di rizosfer daripada di tanah massal.
Konsentrasi mikroba dalam rizosfer dapat mencapai antara 1010 dan 1012 sel per gram tanah rizosfer ini kepadatan populasi meningkat sebagian besar didukung oleh input karbon dari akar.
Karbon Rhizodeposition
Nitrogen Rhizodeposition
Koevolusi Tanaman dan Rhizobacteria
Jadi deposisi bahan organik merangsang pertumbuhan mikroba dan aktivitas di rizosfer, yang kemudian mengontrol omset C, N, dan nutrisi lainnya [32-34]. Rhizodeposition juga dianggap penting untuk dinamika bahan organik tanah dalam hal mineralisasi hara dan perbaikan struktur tanah. Ini tanah mikroba-dimediasi proses mineralisasi dan imobilisasi hara N sangat dipengaruhi oleh adanya substrat mudah terurai dalam rhizosphere ini
Rhizodeposition juga dianggap penting untuk dinamika bahan organik tanah dalam hal mineralisasi hara dan perbaikan (perbaikan) dari struktur tanah. Ini tanah mikroba-dimediasi proses mineralisasi dan imobilisasi hara N sangat dipengaruhi oleh adanya substrat mudah terurai dalam rhizosphere ini
eksudasi akar berkembang (berkembang) dalam tanaman untuk merangsang rizosfer aktif.
interaksi mikroba dalam rhizosphere memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan kesehatan tanaman
Penelitian tanah-tanaman-mikroba interaksi
Teknik pelabelan radioaktif tidak hanya diizinkan kuantifikasi eksudasi akar, tetapi juga telah memfasilitasi identifikasi lokasi yang tepat (identifikasi Lokasi) dari situs eksudasi bersama akar
wilayah sel meristematik belakang ujung akar adalah sebuah situs eksudasi utama gula dan asam amino
Pengaruh tanaman dan interaksi mikroba
Telah ditemukan bahwa banyak faktor lingkungan mempengaruhi jumlah dan komposisi eksudat akar dan karenanya (karenanya) aktivitas populasi mikroba rizosfer. Komposisi mikroba dan kekayaan spesies pada antarmuka tanah-pabrik terkait baik secara langsung atau tidak langsung dengan eksudat akar dan dengan demikian bervariasi sesuai dengan faktor lingkungan yang sama yang mempengaruhi eksudasi.
Spesies tanaman
jumlah karbon tetap dirilis oleh semusim (Tahunan) dan tanaman keras (abadi) [50], dengan melepaskan musiman C jauh lebih sedikit daripada tanaman menahun.
tanaman keras harus berinvestasi lebih dari asimilasi mereka untuk bertahan hidup sepanjang tahun
kuantitas dan kualitas eksudat akar bervariasi antara spesies tanaman
kultivar yang berbeda dari spesies yang sama dapat bervariasi dalam pola eksudasi akar mereka.
Kualitas senyawa yang dikeluarkan oleh akar tanaman tampaknya sangat mempengaruhi komposisi bakteri dan aktivitas di rizosfer, seperti yang ditunjukkan oleh preferensi bakteri tertentu untuk eksudat akar tanaman yang berbeda
Tanaman Usia dan tahap perkembangan
Eksudasi akar dan kolonisasi mikroba memiliki keduanya telah terbukti berubah dengan umur tanaman dan tahap pengembangan.
Jumlah dari kedua protein dan karbohidrat [dirilis oleh tanaman herba telah terbukti menurun dengan meningkatnya umur tanaman. Liljeroth dan Baath [61] menemukan bahwa kelimpahan bakteri pada rhizoplane beberapa varietas gandum menurun secara signifikan dengan meningkatnya umur tanaman.
Pertumbuhan Tanaman
Prikryl dan Vancura [64] menemukan bahwa pelepasan eksudat akar dari akar gandum berkorelasi positif dengan pertumbuhan akar. Jumlah zat yang dilepaskan oleh akar secara langsung dikaitkan dengan pertumbuhan akar, dan tanaman di mana hampir tidak ada pertumbuhan akar yang diamati, hampir tidak ada eksudasi akar terjadi bahkan pada tanaman yang tumbuh tunas aktif (Daerah meristematis)
eksudasi yang tergantung jauh pada keadaan fisiologis sel-sel akar yang dangkal. Ia akan muncul karena itu eksudasi akar mungkin terbesar dari tanaman dengan sistem akar aktif tumbuh, yang dangkal (dekat permukaan) sel akar berada dalam keadaan aktif
Keberadaan mikroorganisme
Kehadiran mikroorganisme dalam rizosfer telah terbukti meningkatkan eksudasi akar.
Ini stimulasi eksudasi telah terbukti terjadi pada adanya bakteri yang hidup bebas seperti Azospirillum spp. dan Azotobacter spp. [72,73], dan dalam kehadiran organisme simbiotik seperti mikoriza
mikorizaa
Mikoriza
Simbiosis mutualisme antara cendawan (mikobion) dan akar tumbuhan (fitobion)
Berdasarkan morfologi dan fisiologinya, mikoriza dibagi:
Type of mycorrhizae
Ektomikoriza
Mempunyai mantel hifa di sekeliling akar
Tebal mantel: > 100 um dan lebih dari 1 lapis
Hifa yang melakukan penetrasi di antara sel epidermis dan beberapa lapis korteks membentuk jalinan hifa interseluler yang disebut jaringan Hartig
Karakteristik mantel hifa ditentukan oleh cendawan
Variasi morfologi mantel hifa digunakan sebagai data tambahan untuk identifikasi cendawan
Fitobion Ektomikoriza
Khas tumbuhan kehutanan: Shorea, Pinus, Hopea, Eucalyptus, Gnetum
Sifat simbiosis
obligat (mati tanpa ektomikoriza) : contoh Pinus
fakultatif (tumbuhan dapat hidup tanpa ektomikoriza ) contoh : tumbuhan pioner dalam suksesi hutan atau lahan kosong/gurun
Mikobion Ektomikoriza
Umumnya saprotrof
Basidiomiset: Agaricales, dan Hymenogastrales
Askomiset: Eurotiales, Pezizales
Zigomiset: Edogonae
Kespesifisikan fitobion : luas (sebagian besar) namun ada yang memiliki inang yang sempit
Fitobion luas: Pisolithus tinctorius, Amanita muscaria
Inang sempit: Suilus dan Rizopogon hanya pada tumbuhan konifer
Fitobin spesifik (genus tertentu): Suilus plurans hanya berasosiasi dengan Pinus cembra
Sintesis ektomikoriza
Morfologi akar bersimbiosis: akar dalam kondisi muda (hidup lebih panjang), tidak suberinasi, sangat pendek dan kadang gemuk, bercabang dan akar rambut tidak tumbuh,
Percabangan:
Dikotomus (Pinus)
Non-dikotomus (pada inang selain Pinus)
Nutrisi Karbon Ektomikoriza
Setelah kolonisasi terbentuk, cendawan mendapatkan unsur karbon dari tumbuhan.
Karbon dari tanaman diubah oleh cendawan ke dalam bentuk polisakarida tidak larut ( manitol, trehalosa dan glikogen)
Mantel berperan sebagai penyimpan cadangan karbohidrat
Mineral Ektomikoriza
Hifa cendawan tumbuh dan mengeksplorasi tanah untuk menyerap nutrisi terutama Fosfat (H2PO4) yang selanjutnya ditranslokasikan ke dalam mantel cendawan kemudian di transfer ke dalam inang
Hifa cendawan sangat efektif dalam peningkatan penyerapan mineral (P, NH4, dan K ) terutama yang tidak mobil atau yang berada dalam konsentrasi rendah
Konsentrasi mineral dalam tanah berpengaruh terhadap kolonisasi cendawan
Fosfat (PO42+)
Sangat tidak mobil dan berada dalam konsentrasi rendah di dalam tanah
P yang diserap hifa cendawan diubah menjadi polifosfat terlarut dan polifosfat granul
Nitrogen
Cendawan mikoriza menggunakan N dalam bentuk:
amonium dan asam amino
Cendawan menghidrolisis humus untuk mendapatkan sumber N
Senyawa N dirombak oleh hifa menjadi glutamin
N bersifat mobil 10 x dari P tetapi diperlukan dalam jumlah 10 x lipat
Air
Cendawan meningkatkan penyerapan air
Miselium cendawan ektomikoriza mampu hidup dalam kondisi kekeringan yang dapat menyebabkan kelayuan pada tumbuhan
Hifa berdiameter 20-60 um membentuk rizomorf, berperan dalam penyerapan air
Ektomikoriza dalam Ekosistem
Cendawan ektomikoriza
Tidak dapat menggunakan karbohidrat kompleks seperti selulosa dan lignin
Memerlukan tiamin, vitamin, hormon tumbuh, asam amino
Kemampuan saprofitik rendah
10-15% karbohidrat hasil fotosintesis diberikan kepada cendawan ektomikoriza
*Digunakan untuk pertumbuhan cendawan
*Penyerapan nutrisi pada humus, serasah dan tanah
Mikoriza Arbuskula (MA)
Endomikoriza
Kolonisasi secara intraseluler dan interseluler
Banyak terdapat dalam fosil dari zaman Devonian dan sesudahnya koevolusi dengan inang
Inang: herba, semak, dan pohon
Inang: banyak mempunyai nilai ekonomis, diantaranya: polong-polngan, rumput-rumputan, tomat, apel, stroberi, peach dan kopi
MVA lebih umum dibandingkan jenis mikoriza lainnya
Ketergantungan inang pada MA bersifat obligat (bawang, ubi kayu) dan fakultatif (tomat, jagung)
Cendawan MA
CMA simbion obligat
Populasi CMA berada pada kedalaman tanah 15-30 cm dan menurun dengan meningkatnya kedalaman
CMA merupakan anggota dari ordo Glomales, Zigomycota.
Menurut klasifikasi terakhir termasuk ke dalam Glomeromycetes, Glomeromycota
Genus CMA ialah Glomus (terbanyak), Gigaspora, Scutellospora, Acaulospora, Enterophospora, dan Sclerocyctis.
CMA sporokarp
tunggal
Disebarkan oleh angin, air, atau hewan (cacing, serangga)
sporokarp hifogeus disebarkan oleh mamalia penggali tanah
Proses Kolonisasi
CMVA tumbuh di dalam akar dan tanah
Kolonisasi terjadi pada epidermis dan korteks akar
Proses penetrasi pada akar tumbuhan dilakukan dengan menggunakan enzim selulolitik yang mendegradasi dinding sel
Membentuk arbuskula dan ada yang membentuk vesikula nama dari tipe mikoriza ini
Vesikula berfungsi sebagai organ penyimpanan dan pertahanan hidup (survival)
Arbuskula terbentuk di dalam sel inang melalui percabangan dikotomus area kontak antara cendawan dan sitoplasma tumbuhan menjadi tinggi
Arbuskula tempat transfer nutrisi dari cendawan ke tumbuhan dan karbohidrat dari tumbuhan ke cendawan
Morfologi akar tidak berubah
Mikoriza anggrek
Endomikoriza
Hampir semua anggota Orchidaceae, famili anggrek melakukan simbiosis dengan Rhizoctonia Deuteromiset yaitu anamorf dari basidiomiset yang membentuk sambungan apit
Anggrek (epifitik atau terestrial) menghasilkan biji berukuran kecil dalam jumlah banyak
beberapa juta/kapsulnya mengandung embrio sangat kecil dan cadangan makanan sangat terbatas
Cendawan mengkolonisasi akar secara interseluler dan intraseluler, dan membentuk koil di dalam sel
Anggrek di alam bergantung pada mikoriza secara obligat
Cendawan memberikan karbohidrat dan vitamin pada anggrek
Cendawan mampu mendegradasi lignin dan karbohidrat komplek lainnya (pektin dan selulosa) glukosa, ribosa, dan karbohidrat sederhana
Karbohidrat di translokasikan di dalam hifa dan kemudian di transfer ke dalam inang.
Cendawan mendapat sumber asam amino atau vitamin (tiamin) dari tumbuhan anggrek
Anggrek menghasilkan senyawa anticendawan untuk mengontrol pertumbuhan cendawan di antaranya ialah orkinol (senyawa fenolik dengan bobot molekul tinggi)
Cendawan mikoriza anggrek dapat hidup sebagai saprob ketika terpisah dari tumbuhan anggrek.
Beberapa galur R. solani yang membentuk mikoriza anggrek ialah patogen pada gandum, tomat, dan kembang kol
Endofit
Endofit ialah cendawan yang seluruh siklus hidupnya berada pada jaringan tumbuhan
Banyak yang tidak membentuk spora atau sporokarp di dalam inangnya.
Membentuk infeksi sistemik dan biasanya interseluler
Tidak merugikan inang tumbuhan : simbiosis mutualistik atau netral.
Cendawan diisolasi melalui proses sterilisasi permukaan inang.
Cendawan endofit: sebagian besar askomiset dan deuteromiset, beberapa basidiomiset dan sedikit oomiset.
Contoh Askomiset: Chloroscypha dan Lophodesmium.
Deuteromiset: Cryptocline, Cryptosporiopsis, Phomopsis, dan Phyllosticta.
Tumbuhan inang endofit: lumut, lumut hati, paku-pakuan, gymnospermae, dan angiospermae
Beberapa memiliki nilai penting dalam pertanian.
Endofit pada rumput-rumputan
toksik terhadap hewan
Contoh: Ergot
Siklus hidup
Cendawan endofit disebarkan dalam biji. Cendawan tumbuh ketika benih berkecambah
Cendawan mengkolonisasi secara interseluler, dan tanpa membentuk haustorium
Endofit pada Rumput-rumputan dan Teki-tekian
Endofit pada rumput-rumputan dan teki-tekian ialah askomiset pembentuk peritesium yang termasuk Clasivitales atau anamorfnya. Umumnya: Epichloe typhina (anamorf: Acremonium), dan Balansia
Endofit pada Rumput-rumputan dan Teki-tekian
Distribusi: tropis-subtropis
Cendawan: obligat
Frekuensi inang terinfeksi: 25-100%
Rumput-rumputan tumbuh tanpa menunjukkan gejala infeksi dari endofit, tetapi pengaruh terlihat jelas ketika tanaman berbunga
Berdasarkan pada reproduksi dan pengaruhnya pada tumbuhan, cendawan endofit dibagi 2 kelompok:
Endofit tidak bersporulasi
Contoh: Acremonium
Seluruh hidupnya di dalam sel tanaman dan tidak menghasilkan spora
Endofit tumbuh dalam jaringan tumbuhan dan mencapai ovul (bakal biji) dan biji
Viabilitas cendawan menurunkan seiring dengan lama penyimpanan biji
Endofit bersporulasi
Letak stroma pada tumbuhan bergantung pada spesies cendawan. Stroma dibentuk hanya di daerah bunga (Epichloe typhina) atau daun (Balansia epichloe)
Gejala pada bunga
Menyebabkan deformasi ekslusif dan kerusakan mekanis
Sebagian atau keseluruhan tumbuhan menjadi steril dengan gejala disebut “Choke”
Hubungan simbiosis
Cendawan :
Kebugaran biologis dari cendawan meningkat karena mendapatkan nutrisi, perlindungan dan menyebar bersama biji
Tumbuhan
Keuntungan dan kerugian
Simbiosis mutualisme antara cendawan (mikobion) dan akar tumbuhan (fitobion)
Berdasarkan morfologi dan fisiologinya, mikoriza dibagi:
Type of mycorrhizae
Ektomikoriza
Mempunyai mantel hifa di sekeliling akar
Tebal mantel: > 100 um dan lebih dari 1 lapis
Hifa yang melakukan penetrasi di antara sel epidermis dan beberapa lapis korteks membentuk jalinan hifa interseluler yang disebut jaringan Hartig
Karakteristik mantel hifa ditentukan oleh cendawan
Variasi morfologi mantel hifa digunakan sebagai data tambahan untuk identifikasi cendawan
Fitobion Ektomikoriza
Khas tumbuhan kehutanan: Shorea, Pinus, Hopea, Eucalyptus, Gnetum
Sifat simbiosis
obligat (mati tanpa ektomikoriza) : contoh Pinus
fakultatif (tumbuhan dapat hidup tanpa ektomikoriza ) contoh : tumbuhan pioner dalam suksesi hutan atau lahan kosong/gurun
Mikobion Ektomikoriza
Umumnya saprotrof
Basidiomiset: Agaricales, dan Hymenogastrales
Askomiset: Eurotiales, Pezizales
Zigomiset: Edogonae
Kespesifisikan fitobion : luas (sebagian besar) namun ada yang memiliki inang yang sempit
Fitobion luas: Pisolithus tinctorius, Amanita muscaria
Inang sempit: Suilus dan Rizopogon hanya pada tumbuhan konifer
Fitobin spesifik (genus tertentu): Suilus plurans hanya berasosiasi dengan Pinus cembra
Sintesis ektomikoriza
Morfologi akar bersimbiosis: akar dalam kondisi muda (hidup lebih panjang), tidak suberinasi, sangat pendek dan kadang gemuk, bercabang dan akar rambut tidak tumbuh,
Percabangan:
Dikotomus (Pinus)
Non-dikotomus (pada inang selain Pinus)
Nutrisi Karbon Ektomikoriza
Setelah kolonisasi terbentuk, cendawan mendapatkan unsur karbon dari tumbuhan.
Karbon dari tanaman diubah oleh cendawan ke dalam bentuk polisakarida tidak larut ( manitol, trehalosa dan glikogen)
Mantel berperan sebagai penyimpan cadangan karbohidrat
Mineral Ektomikoriza
Hifa cendawan tumbuh dan mengeksplorasi tanah untuk menyerap nutrisi terutama Fosfat (H2PO4) yang selanjutnya ditranslokasikan ke dalam mantel cendawan kemudian di transfer ke dalam inang
Hifa cendawan sangat efektif dalam peningkatan penyerapan mineral (P, NH4, dan K ) terutama yang tidak mobil atau yang berada dalam konsentrasi rendah
Konsentrasi mineral dalam tanah berpengaruh terhadap kolonisasi cendawan
Fosfat (PO42+)
Sangat tidak mobil dan berada dalam konsentrasi rendah di dalam tanah
P yang diserap hifa cendawan diubah menjadi polifosfat terlarut dan polifosfat granul
Nitrogen
Cendawan mikoriza menggunakan N dalam bentuk:
amonium dan asam amino
Cendawan menghidrolisis humus untuk mendapatkan sumber N
Senyawa N dirombak oleh hifa menjadi glutamin
N bersifat mobil 10 x dari P tetapi diperlukan dalam jumlah 10 x lipat
Air
Cendawan meningkatkan penyerapan air
Miselium cendawan ektomikoriza mampu hidup dalam kondisi kekeringan yang dapat menyebabkan kelayuan pada tumbuhan
Hifa berdiameter 20-60 um membentuk rizomorf, berperan dalam penyerapan air
Ektomikoriza dalam Ekosistem
Cendawan ektomikoriza
Tidak dapat menggunakan karbohidrat kompleks seperti selulosa dan lignin
Memerlukan tiamin, vitamin, hormon tumbuh, asam amino
Kemampuan saprofitik rendah
10-15% karbohidrat hasil fotosintesis diberikan kepada cendawan ektomikoriza
*Digunakan untuk pertumbuhan cendawan
*Penyerapan nutrisi pada humus, serasah dan tanah
Mikoriza Arbuskula (MA)
Endomikoriza
Kolonisasi secara intraseluler dan interseluler
Banyak terdapat dalam fosil dari zaman Devonian dan sesudahnya koevolusi dengan inang
Inang: herba, semak, dan pohon
Inang: banyak mempunyai nilai ekonomis, diantaranya: polong-polngan, rumput-rumputan, tomat, apel, stroberi, peach dan kopi
MVA lebih umum dibandingkan jenis mikoriza lainnya
Ketergantungan inang pada MA bersifat obligat (bawang, ubi kayu) dan fakultatif (tomat, jagung)
Cendawan MA
CMA simbion obligat
Populasi CMA berada pada kedalaman tanah 15-30 cm dan menurun dengan meningkatnya kedalaman
CMA merupakan anggota dari ordo Glomales, Zigomycota.
Menurut klasifikasi terakhir termasuk ke dalam Glomeromycetes, Glomeromycota
Genus CMA ialah Glomus (terbanyak), Gigaspora, Scutellospora, Acaulospora, Enterophospora, dan Sclerocyctis.
CMA sporokarp
tunggal
Disebarkan oleh angin, air, atau hewan (cacing, serangga)
sporokarp hifogeus disebarkan oleh mamalia penggali tanah
Proses Kolonisasi
CMVA tumbuh di dalam akar dan tanah
Kolonisasi terjadi pada epidermis dan korteks akar
Proses penetrasi pada akar tumbuhan dilakukan dengan menggunakan enzim selulolitik yang mendegradasi dinding sel
Membentuk arbuskula dan ada yang membentuk vesikula nama dari tipe mikoriza ini
Vesikula berfungsi sebagai organ penyimpanan dan pertahanan hidup (survival)
Arbuskula terbentuk di dalam sel inang melalui percabangan dikotomus area kontak antara cendawan dan sitoplasma tumbuhan menjadi tinggi
Arbuskula tempat transfer nutrisi dari cendawan ke tumbuhan dan karbohidrat dari tumbuhan ke cendawan
Morfologi akar tidak berubah
Mikoriza anggrek
Endomikoriza
Hampir semua anggota Orchidaceae, famili anggrek melakukan simbiosis dengan Rhizoctonia Deuteromiset yaitu anamorf dari basidiomiset yang membentuk sambungan apit
Anggrek (epifitik atau terestrial) menghasilkan biji berukuran kecil dalam jumlah banyak
beberapa juta/kapsulnya mengandung embrio sangat kecil dan cadangan makanan sangat terbatas
Cendawan mengkolonisasi akar secara interseluler dan intraseluler, dan membentuk koil di dalam sel
Anggrek di alam bergantung pada mikoriza secara obligat
Cendawan memberikan karbohidrat dan vitamin pada anggrek
Cendawan mampu mendegradasi lignin dan karbohidrat komplek lainnya (pektin dan selulosa) glukosa, ribosa, dan karbohidrat sederhana
Karbohidrat di translokasikan di dalam hifa dan kemudian di transfer ke dalam inang.
Cendawan mendapat sumber asam amino atau vitamin (tiamin) dari tumbuhan anggrek
Anggrek menghasilkan senyawa anticendawan untuk mengontrol pertumbuhan cendawan di antaranya ialah orkinol (senyawa fenolik dengan bobot molekul tinggi)
Cendawan mikoriza anggrek dapat hidup sebagai saprob ketika terpisah dari tumbuhan anggrek.
Beberapa galur R. solani yang membentuk mikoriza anggrek ialah patogen pada gandum, tomat, dan kembang kol
Endofit
Endofit ialah cendawan yang seluruh siklus hidupnya berada pada jaringan tumbuhan
Banyak yang tidak membentuk spora atau sporokarp di dalam inangnya.
Membentuk infeksi sistemik dan biasanya interseluler
Tidak merugikan inang tumbuhan : simbiosis mutualistik atau netral.
Cendawan diisolasi melalui proses sterilisasi permukaan inang.
Cendawan endofit: sebagian besar askomiset dan deuteromiset, beberapa basidiomiset dan sedikit oomiset.
Contoh Askomiset: Chloroscypha dan Lophodesmium.
Deuteromiset: Cryptocline, Cryptosporiopsis, Phomopsis, dan Phyllosticta.
Tumbuhan inang endofit: lumut, lumut hati, paku-pakuan, gymnospermae, dan angiospermae
Beberapa memiliki nilai penting dalam pertanian.
Endofit pada rumput-rumputan
toksik terhadap hewan
Contoh: Ergot
Siklus hidup
Cendawan endofit disebarkan dalam biji. Cendawan tumbuh ketika benih berkecambah
Cendawan mengkolonisasi secara interseluler, dan tanpa membentuk haustorium
Endofit pada Rumput-rumputan dan Teki-tekian
Endofit pada rumput-rumputan dan teki-tekian ialah askomiset pembentuk peritesium yang termasuk Clasivitales atau anamorfnya. Umumnya: Epichloe typhina (anamorf: Acremonium), dan Balansia
Endofit pada Rumput-rumputan dan Teki-tekian
Distribusi: tropis-subtropis
Cendawan: obligat
Frekuensi inang terinfeksi: 25-100%
Rumput-rumputan tumbuh tanpa menunjukkan gejala infeksi dari endofit, tetapi pengaruh terlihat jelas ketika tanaman berbunga
Berdasarkan pada reproduksi dan pengaruhnya pada tumbuhan, cendawan endofit dibagi 2 kelompok:
Endofit tidak bersporulasi
Contoh: Acremonium
Seluruh hidupnya di dalam sel tanaman dan tidak menghasilkan spora
Endofit tumbuh dalam jaringan tumbuhan dan mencapai ovul (bakal biji) dan biji
Viabilitas cendawan menurunkan seiring dengan lama penyimpanan biji
Endofit bersporulasi
Letak stroma pada tumbuhan bergantung pada spesies cendawan. Stroma dibentuk hanya di daerah bunga (Epichloe typhina) atau daun (Balansia epichloe)
Gejala pada bunga
Menyebabkan deformasi ekslusif dan kerusakan mekanis
Sebagian atau keseluruhan tumbuhan menjadi steril dengan gejala disebut “Choke”
Hubungan simbiosis
Cendawan :
Kebugaran biologis dari cendawan meningkat karena mendapatkan nutrisi, perlindungan dan menyebar bersama biji
Tumbuhan
Keuntungan dan kerugian
sinyal kimiaaa pada rhizosfer
inyal kimia dalam rhizosphere ini
Namun, interaksi antara berbagai akar tanaman dan organisme lain juga dimediasi oleh sinyal-sinyal kimiawi yang dihasilkan oleh tanaman dan organisme yang mereka berinteraksi.
Sinyal-sinyal ini beroperasi untuk mendorong perubahan perilaku, morfologi, fisiologi, atau biokimia dari organisme terkena mereka, kadang-kadang dengan konsekuensi positif bagi organisme, dan kadang-kadang dengan konsekuensi yang negatif
Komunikasi negatif antara tanaman dan mikroba tanah termasuk senyawa pertahanan tanaman (allamones), faktor virulensi patogen (allamones), dan senyawa patogen yang menimbulkan pertahanan tanaman (kairomones).
Komunikasi positif antara tanaman termasuk sinyal peringatan yang menginduksi pertahanan tanaman (kairomones dan synomones) dan sinyal yang terlibat dalam pertumbuhan akar ke dalam matriks tanah (kairomones, synomones, dan autoinhibitors).
Komunikasi positif antara tanaman dan mikroba tanah termasuk sinyal kimia yang memediasi hubungan mutualistik antara host tanaman dan ekstraseluler pertumbuhan tanaman mempromosikan rhizobacteria (ePGPR), intraseluler bakteri pengikat nitrogen, dan jamur mikoriza (synomones)
Komunikasi negatif antara tanaman meliputi phytotoxins dengan efek interspesifik (allamones), phytotoxins dengan efek intraspecific (autotoxins dan autoinhibitors), dan sinyal kimia yang terlibat dalam parasit tanaman inang interaksi (allamones dan kairomones).).
tanaman metabolit sekunder mungkin terlibat dalam interspesifik dan gangguan intraspecific antara tanaman, aktivitas antimikroba, induksi tanaman tahan penyakit, tarikan dan tolakan patogen dan mutualis, pengembangan asosiasi simbiosis antara tanaman dan mikroba, dan regulasi dari populasi mikroba yang mempengaruhi siklus nutrisi [ 6,7,8], dan dapat mempengaruhi keanekaragaman mikroba
Senyawa organik juga dilepaskan ke rhizosphere dengan populasi bakteri tanah dan jamur yang sama dengan array yang luas dari peran potensial sebagai sinyal dalam rhizosphere ini
Mikroba tanah memproduksi dan mengeluarkan metabolit sekunder yang memediasi interaksi mikroba, termasuk antibiotik dan bahan kimia yang terlibat dalam asosiasi mikroba, seperti quorum sensing dan pembentukan biofilm [9,10].
Metabolit sekunder lainnya yang diproduksi oleh mikroba tanah secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman, termasuk phytotoxins, hormon tanaman, dan promotor pertumbuhan tanaman [11,12]. Yang lain mengurangi respon penyakit tanaman, sehingga memfasilitasi baik infeksi patogen atau infeksi oleh bakteri atau jamur simbiosis [13]
Untuk sinyal kimia untuk memediasi bawah tanah akar-akar atau akar-mikroba komunikasi, sinyal harus mampu menempuh jarak antara organisme, menjadi konsentrasi yang cukup untuk memperoleh tanggapan, dan bertahan dalam keadaan yang tersedia dan aktif untuk waktu yang cukup dalam tanah untuk mempengaruhi penerima sinyal. Akibatnya, tanaman dan senyawa mikroba yang, dalam kondisi buatan, tampaknya memiliki potensi untuk bertindak sebagai sinyal kimia tidak selalu aktif dalam kondisi rizosfer.
Namun, interaksi antara berbagai akar tanaman dan organisme lain juga dimediasi oleh sinyal-sinyal kimiawi yang dihasilkan oleh tanaman dan organisme yang mereka berinteraksi.
Sinyal-sinyal ini beroperasi untuk mendorong perubahan perilaku, morfologi, fisiologi, atau biokimia dari organisme terkena mereka, kadang-kadang dengan konsekuensi positif bagi organisme, dan kadang-kadang dengan konsekuensi yang negatif
Komunikasi negatif antara tanaman dan mikroba tanah termasuk senyawa pertahanan tanaman (allamones), faktor virulensi patogen (allamones), dan senyawa patogen yang menimbulkan pertahanan tanaman (kairomones).
Komunikasi positif antara tanaman termasuk sinyal peringatan yang menginduksi pertahanan tanaman (kairomones dan synomones) dan sinyal yang terlibat dalam pertumbuhan akar ke dalam matriks tanah (kairomones, synomones, dan autoinhibitors).
Komunikasi positif antara tanaman dan mikroba tanah termasuk sinyal kimia yang memediasi hubungan mutualistik antara host tanaman dan ekstraseluler pertumbuhan tanaman mempromosikan rhizobacteria (ePGPR), intraseluler bakteri pengikat nitrogen, dan jamur mikoriza (synomones)
Komunikasi negatif antara tanaman meliputi phytotoxins dengan efek interspesifik (allamones), phytotoxins dengan efek intraspecific (autotoxins dan autoinhibitors), dan sinyal kimia yang terlibat dalam parasit tanaman inang interaksi (allamones dan kairomones).).
tanaman metabolit sekunder mungkin terlibat dalam interspesifik dan gangguan intraspecific antara tanaman, aktivitas antimikroba, induksi tanaman tahan penyakit, tarikan dan tolakan patogen dan mutualis, pengembangan asosiasi simbiosis antara tanaman dan mikroba, dan regulasi dari populasi mikroba yang mempengaruhi siklus nutrisi [ 6,7,8], dan dapat mempengaruhi keanekaragaman mikroba
Senyawa organik juga dilepaskan ke rhizosphere dengan populasi bakteri tanah dan jamur yang sama dengan array yang luas dari peran potensial sebagai sinyal dalam rhizosphere ini
Mikroba tanah memproduksi dan mengeluarkan metabolit sekunder yang memediasi interaksi mikroba, termasuk antibiotik dan bahan kimia yang terlibat dalam asosiasi mikroba, seperti quorum sensing dan pembentukan biofilm [9,10].
Metabolit sekunder lainnya yang diproduksi oleh mikroba tanah secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman, termasuk phytotoxins, hormon tanaman, dan promotor pertumbuhan tanaman [11,12]. Yang lain mengurangi respon penyakit tanaman, sehingga memfasilitasi baik infeksi patogen atau infeksi oleh bakteri atau jamur simbiosis [13]
Untuk sinyal kimia untuk memediasi bawah tanah akar-akar atau akar-mikroba komunikasi, sinyal harus mampu menempuh jarak antara organisme, menjadi konsentrasi yang cukup untuk memperoleh tanggapan, dan bertahan dalam keadaan yang tersedia dan aktif untuk waktu yang cukup dalam tanah untuk mempengaruhi penerima sinyal. Akibatnya, tanaman dan senyawa mikroba yang, dalam kondisi buatan, tampaknya memiliki potensi untuk bertindak sebagai sinyal kimia tidak selalu aktif dalam kondisi rizosfer.
Kamis, 16 Juni 2011
CD
Kelebihn Wirausaha
( Entrepreneur )
Memaksimalkan kemampuan yang dimiliki
Anda bebas mengembangkan kreatifitas, mengembangkan kemampuan menjual, mengembangkan kemampuan negosiasi & memacu serta “membakar“ semangat setinggi-tingginya
Wirausaha akan memberi peluang bagi anda untuk berkreasi dengan pemikiran dan gagasan sendiri tanpa ada batasan semisal anda menjadi seorang karyawan atau bawahan
Anda akan menjadi seorang yang PENUH SEMANGAT dalam bekerja
SEMANGAT KERJA yang tinggi: akan membuahkan hasil yg maksimal bagi usaha anda
Menikmati kepuasan atas keberhasilan
Anda akan menemukan kepuasan yg luar biasa karena berhasil melakukan sesuatu utk diri sendiri & “membantu orang lain”
Menjadi entreprenuer harus siap menerima dua jenis kenikmatan, yakni kenikmatan ketika mencapai sukses & kenikmatan ketika menemui kegagalan. Sukses dan gagal adalah dua hal yang tidak terpisahkan dari seorang entrepreneur.
Ingatlah !!! Banyak orang yang akan tercerahkan hidupnya ketika ada seorang entrepreneur berada di sekitarnya (membuka rasa ingin mengikuti & membuka lapangan kerja bagi orang lain)
Potensi Penghasilan yang tidak terbatas
Anda menjadi bos dan gaji anda tidak ditentukan orang lain (atasan) & penghasilan tergantung pada kinerja anda sendiri & pengelolaan usaha anda
Jika anda menjadi karyawan, penghasilan anda akan terbatas pada gaji (dan tunjangan-tunjangan jika ada) dan ini telah ditetapkan oleh aturan atau pimpinan anda
Menjadi entrepreneur akan memiliki kebebasan finansial: artinya walaupun anda tidak bekerja, uang tetap akan “datang dan mengalir” ke dalam kehidupan anda
Bebas mengatur ritme kerja
Anda tidak menjual waktu kepada orang lain sehingga dpt mengatur waktu sendiri (dapat mengatur ritme kerja sesuai keinginan anda)
MENJADI KARYAWAN berarti menjual waktu dan kemampuan anda kepada orang lain (pengusaha/pemerintah – PNS)
Pengembangan sikap mental mandiri
Anda selalu harus dan akan mandiri, sebab anda-lah yang menentukan jalan yg dituju.
Anda-lah yang menentukan maju/mundurnya usaha yang dirintis
Anda harus terbiasa mengambil tindakan yang cepat & tepat
Kemandirian & sikap mental yg kuat sangat berkorelasi dgn kehidupan pribadi seorang entrepreneur (Sarosa, 2004)
Kekurangan
entrepreneur
Apa?
Apa?
Apa?
Apa?
Apa?
Apa?
Apa yang diperlukan oleh
seorang Entrepreneur ?
SPIRIT !!! (Helmy Yahya, 2006)
Spirit untuk mengubah nasib (karena kepepet atau kesadaran)
Spirit untuk berbuat kebaikan bagi orang lain dgn menghasilkan barang/jasa/karya yang bermanfaat bagi orang lain
Spirit untuk menolong orang lain dgn membuka lapangan kerja
Spirit untuk melalukan perbaikan dalam masyarakat, dll.
PERSIAPAN YANG MATANG & PERENCANAAN YANG BAIK
Entrepreneur ?
Seorang pengusaha (entrepreneur) menjadi sukses karena mampu menciptakan ide atau gagasan baru yang cemerlang (menyelaraskan kemampuan dan pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat)
Entreprenuer is an innovator
Entrepreuner
Untuk memberi SPIRIT pada HATI disarankan untuk membaca buku ini
Perjalanan INOVASI & KREATIVITAS MIE
Daftar Waralaba dengan pertumbuhan tercepat tahun 2003-2004 (majalah SWAsembada. 7 Des 2004)
Terima kasih
( Entrepreneur )
Memaksimalkan kemampuan yang dimiliki
Anda bebas mengembangkan kreatifitas, mengembangkan kemampuan menjual, mengembangkan kemampuan negosiasi & memacu serta “membakar“ semangat setinggi-tingginya
Wirausaha akan memberi peluang bagi anda untuk berkreasi dengan pemikiran dan gagasan sendiri tanpa ada batasan semisal anda menjadi seorang karyawan atau bawahan
Anda akan menjadi seorang yang PENUH SEMANGAT dalam bekerja
SEMANGAT KERJA yang tinggi: akan membuahkan hasil yg maksimal bagi usaha anda
Menikmati kepuasan atas keberhasilan
Anda akan menemukan kepuasan yg luar biasa karena berhasil melakukan sesuatu utk diri sendiri & “membantu orang lain”
Menjadi entreprenuer harus siap menerima dua jenis kenikmatan, yakni kenikmatan ketika mencapai sukses & kenikmatan ketika menemui kegagalan. Sukses dan gagal adalah dua hal yang tidak terpisahkan dari seorang entrepreneur.
Ingatlah !!! Banyak orang yang akan tercerahkan hidupnya ketika ada seorang entrepreneur berada di sekitarnya (membuka rasa ingin mengikuti & membuka lapangan kerja bagi orang lain)
Potensi Penghasilan yang tidak terbatas
Anda menjadi bos dan gaji anda tidak ditentukan orang lain (atasan) & penghasilan tergantung pada kinerja anda sendiri & pengelolaan usaha anda
Jika anda menjadi karyawan, penghasilan anda akan terbatas pada gaji (dan tunjangan-tunjangan jika ada) dan ini telah ditetapkan oleh aturan atau pimpinan anda
Menjadi entrepreneur akan memiliki kebebasan finansial: artinya walaupun anda tidak bekerja, uang tetap akan “datang dan mengalir” ke dalam kehidupan anda
Bebas mengatur ritme kerja
Anda tidak menjual waktu kepada orang lain sehingga dpt mengatur waktu sendiri (dapat mengatur ritme kerja sesuai keinginan anda)
MENJADI KARYAWAN berarti menjual waktu dan kemampuan anda kepada orang lain (pengusaha/pemerintah – PNS)
Pengembangan sikap mental mandiri
Anda selalu harus dan akan mandiri, sebab anda-lah yang menentukan jalan yg dituju.
Anda-lah yang menentukan maju/mundurnya usaha yang dirintis
Anda harus terbiasa mengambil tindakan yang cepat & tepat
Kemandirian & sikap mental yg kuat sangat berkorelasi dgn kehidupan pribadi seorang entrepreneur (Sarosa, 2004)
Kekurangan
entrepreneur
Apa?
Apa?
Apa?
Apa?
Apa?
Apa?
Apa yang diperlukan oleh
seorang Entrepreneur ?
SPIRIT !!! (Helmy Yahya, 2006)
Spirit untuk mengubah nasib (karena kepepet atau kesadaran)
Spirit untuk berbuat kebaikan bagi orang lain dgn menghasilkan barang/jasa/karya yang bermanfaat bagi orang lain
Spirit untuk menolong orang lain dgn membuka lapangan kerja
Spirit untuk melalukan perbaikan dalam masyarakat, dll.
PERSIAPAN YANG MATANG & PERENCANAAN YANG BAIK
Entrepreneur ?
Seorang pengusaha (entrepreneur) menjadi sukses karena mampu menciptakan ide atau gagasan baru yang cemerlang (menyelaraskan kemampuan dan pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat)
Entreprenuer is an innovator
Entrepreuner
Untuk memberi SPIRIT pada HATI disarankan untuk membaca buku ini
Perjalanan INOVASI & KREATIVITAS MIE
Daftar Waralaba dengan pertumbuhan tercepat tahun 2003-2004 (majalah SWAsembada. 7 Des 2004)
Terima kasih
6 panc INDERA
Dari mana kita memulai BISNIS?
Mulailah bisnis dari diri kita sendiri
Mulailah bisnis dari apa yang kita sukai
Mengapa harus memulai bisnis dari yang kita sukai?
Pentingkah Pancaindera sebagai Penentu Awal dalam Berbisnis ?
Karena dengan pancaindera kita akan mengetahui apa yg akan dibisniskan, kemana tujuan bisnisnya, dan bagaimana cara bisnis ini dijalankan.
Karena manusia dikaruniai dengan pancaindera:
mata utk melihat
telinga untuk mendengar
hidung untuk mencium bau/aroma
lidah untuk merasakan
tangan untuk meraba
Langkahnya: dengan melalui serangkaian proses pikiran dan perasaan, serta aksi.
Anugerah MATA kita gunakan untuk melihat lingkungan sekitar kita.
Dengan melihat, kita mendapatkan gambaran lingkungan kita yg penuh warna, keindahan dan bahkan ketidaknyamanan.
Semua yang indah, semua yang menyenangkan, dan bahkan semua yang jelek dan tidak nyaman akan menjadi sebuah peluang bisnis.
Berikut, kita mencoba mengetahui apa yg bisa dilihat oleh mata kita dan kemungkinan apa yang dapat dilakukan dari rangsangan mata tersebut.
Rangsangan dari Mata
Ketika di rumah atau di halaman rumah
Melihat perabotan rumah (jenisnya, bahannya, desainnya, warna dll.)
Melihat bangunan rumah (catnya terkelupas, kayu, desain dll.)
Melihat sekeliling atau halaman rumah (tanaman, batu-batuan,
kebersihannya, dll.)
Melihat kamar (desain, hiasan dinding, dll.)
Ketika melihat TV atau Film
Melihat TV atau film, muncul inspirasi tentang siluet tokoh di TV
atau di film kemudian disablon pada kaos, tas, kain dinding, dll.
Desain pakaian tokoh dapat menjadi inspirasi desain lainnya.
Desain rambut tokoh atau penyiar dpt menjadi inspirasi desain
rambut pada salon yg kita kelola, dll.
Ketika berjalan di jalanan umum
Tempat yg strategis (butik kecil, kedai kopi, kedai bakso, dll.)
Desain toko atau rumah makan (paket interior/eksterior toko, dll.)
Trand baju atau aksesoris (jika ingin bisnis baju atau eksesoris)
Ketika berkunjung ke rumah teman
Saat melihat tanaman hias, kita minta sedikit lalu diperbanyak
Saat melihat bentuk pas bunga, kerajinan tangan, dll.
Ketika makan di rumah makan
Melihat perabotan yg dipakai (piring, sendok, gelas, tempat tissue)
Ketika melihat banyak sisa makanan yg terbuang, dll.
Ketika naik kendaraan umum
Melihat makanan kota yg disediakan perusahaan travel, dll.
Informasi yg ditangkap telinga bisa informasi yg menyenangkan, informasi yang baik, yang buruk, yang menyedihkan, dll.
Informasi sekecil apapun akan sangat berguna dalam dunia bisnis. Misalnya kita mendengar informasi bahwa disuatu tempat kekurangan jasa pemotong rambut atau kekurangan jasa rumah makan, dll. Ini penting utk ditangkap dan segeralah lakukan tindakan atau aksi.
Ketika mendengar radio
Berita entertainment (mis: berita tentang kawin cerai artis: lalu kita
buat kata-kata yg agak “nyeleneh”, MIS: Kawin cerai tak
masalah, yang penting tetap bersatu untuk Indonesia.
Tulisan ini kemudian disablon atau dibordir di baju atau tas. Nah…..
tinggal dijual bukan?
Berita bencana produk sehat (misal: beras organik, sayur organik)
Ketika mendengar cerita teman/saudara
Cerita tentang kelahiran (misal: kado untuk hadiah, mainan aman)
Cerita tentang kegagalan
Cerita tentang keberhasilan
Ketika mendengar suara alam, dll.
Jangan selalu lidah kita membuat orang lain menjadi kaya, TETAPI bagaimana dengan lidah kita membuat kita kaya
Ada sejumlah peluang yang bisa muncul akibat lidah kita.
Ketika mencium bau harum/bau sedap
Membuat klinik pengharum tubuh (Mis: rumah TIMUNG ? )
Kedai kopi (aromanya harum menyeruak kemana-mana)
Ketika mencium bau busuk
Kita tidak senang !! Nah mungkin ide gila ini dapat menjadi inspirasi anda. Buat bau busuk yang mungkin 100x lipat busuknya dari telur busuk. Kemas dalam kemasan, lalu hubungkan dengan tombol otomatis. Ini bisa dipasang pada pintu-pintu rumah atau jendela. Jika org membuka paksa pintu/jendela, maka cairan ini akan ditembakkan kepada ybs. Dan org ini akan ketahuan sebagai pencuri yang gagal melakukan aksinya. He he he. Menarik?
Tangan kita bisa merasakan berbagai hal seperti panas, dingin, halus, kasar, dan hangat.
Atas dasar apa yg dirasakan tersebut, sebenarnya terbuka sejumlah inspirasi untuk sebuah peluang usaha/bisnis.
Misalnya:
ketika meraba barang yg halus
ketika meraba barang yang kasar
ketika meraba barang yg panas, dingin, dll.
INTUISI
Intuisi adalah Kemampuan alamiah seseorang utk mengerti dan memahami sesuatu atau suatu masalah tanpa harus berpikir lebih dahulu
Intuisi adalah bisikan kalbu
Kecepatan pengambilan keputusan atau kecepatan melakukan aksi merupakan langkah yg sangat menentukan untuk menuai kesuksesan dalam bisnis.
Bagaimana menggunakan intuisi kita untuk mendorong bisnis?
Ketika bertemu dgn orang lain
Ketika bertemu seseorang, mungkin kita merasakan kenyamanan/ketidaknyamanan. Nah, jika kita merasakan kenyamanan dan kecocokan, mungkin kita dapat berkolaborasi utk memulai sustu usaha atau bisnis. Intuisi bekerja dgn memberi sinyal-sinyal dihati kita.
Ketika memasuki ruangan/suatu tempat
Mungkin ketika kita memasuki suatu tempat yg baru, muncul perasaan enak/nyaman/tidak enak/menakutkan, dll. Saat inilah intusi kita sedang bekerja.
Ketika mengidentifikasi suatu masalah
Mulailah bisnis dari diri kita sendiri
Mulailah bisnis dari apa yang kita sukai
Mengapa harus memulai bisnis dari yang kita sukai?
Pentingkah Pancaindera sebagai Penentu Awal dalam Berbisnis ?
Karena dengan pancaindera kita akan mengetahui apa yg akan dibisniskan, kemana tujuan bisnisnya, dan bagaimana cara bisnis ini dijalankan.
Karena manusia dikaruniai dengan pancaindera:
mata utk melihat
telinga untuk mendengar
hidung untuk mencium bau/aroma
lidah untuk merasakan
tangan untuk meraba
Langkahnya: dengan melalui serangkaian proses pikiran dan perasaan, serta aksi.
Anugerah MATA kita gunakan untuk melihat lingkungan sekitar kita.
Dengan melihat, kita mendapatkan gambaran lingkungan kita yg penuh warna, keindahan dan bahkan ketidaknyamanan.
Semua yang indah, semua yang menyenangkan, dan bahkan semua yang jelek dan tidak nyaman akan menjadi sebuah peluang bisnis.
Berikut, kita mencoba mengetahui apa yg bisa dilihat oleh mata kita dan kemungkinan apa yang dapat dilakukan dari rangsangan mata tersebut.
Rangsangan dari Mata
Ketika di rumah atau di halaman rumah
Melihat perabotan rumah (jenisnya, bahannya, desainnya, warna dll.)
Melihat bangunan rumah (catnya terkelupas, kayu, desain dll.)
Melihat sekeliling atau halaman rumah (tanaman, batu-batuan,
kebersihannya, dll.)
Melihat kamar (desain, hiasan dinding, dll.)
Ketika melihat TV atau Film
Melihat TV atau film, muncul inspirasi tentang siluet tokoh di TV
atau di film kemudian disablon pada kaos, tas, kain dinding, dll.
Desain pakaian tokoh dapat menjadi inspirasi desain lainnya.
Desain rambut tokoh atau penyiar dpt menjadi inspirasi desain
rambut pada salon yg kita kelola, dll.
Ketika berjalan di jalanan umum
Tempat yg strategis (butik kecil, kedai kopi, kedai bakso, dll.)
Desain toko atau rumah makan (paket interior/eksterior toko, dll.)
Trand baju atau aksesoris (jika ingin bisnis baju atau eksesoris)
Ketika berkunjung ke rumah teman
Saat melihat tanaman hias, kita minta sedikit lalu diperbanyak
Saat melihat bentuk pas bunga, kerajinan tangan, dll.
Ketika makan di rumah makan
Melihat perabotan yg dipakai (piring, sendok, gelas, tempat tissue)
Ketika melihat banyak sisa makanan yg terbuang, dll.
Ketika naik kendaraan umum
Melihat makanan kota yg disediakan perusahaan travel, dll.
Informasi yg ditangkap telinga bisa informasi yg menyenangkan, informasi yang baik, yang buruk, yang menyedihkan, dll.
Informasi sekecil apapun akan sangat berguna dalam dunia bisnis. Misalnya kita mendengar informasi bahwa disuatu tempat kekurangan jasa pemotong rambut atau kekurangan jasa rumah makan, dll. Ini penting utk ditangkap dan segeralah lakukan tindakan atau aksi.
Ketika mendengar radio
Berita entertainment (mis: berita tentang kawin cerai artis: lalu kita
buat kata-kata yg agak “nyeleneh”, MIS: Kawin cerai tak
masalah, yang penting tetap bersatu untuk Indonesia.
Tulisan ini kemudian disablon atau dibordir di baju atau tas. Nah…..
tinggal dijual bukan?
Berita bencana produk sehat (misal: beras organik, sayur organik)
Ketika mendengar cerita teman/saudara
Cerita tentang kelahiran (misal: kado untuk hadiah, mainan aman)
Cerita tentang kegagalan
Cerita tentang keberhasilan
Ketika mendengar suara alam, dll.
Jangan selalu lidah kita membuat orang lain menjadi kaya, TETAPI bagaimana dengan lidah kita membuat kita kaya
Ada sejumlah peluang yang bisa muncul akibat lidah kita.
Ketika mencium bau harum/bau sedap
Membuat klinik pengharum tubuh (Mis: rumah TIMUNG ? )
Kedai kopi (aromanya harum menyeruak kemana-mana)
Ketika mencium bau busuk
Kita tidak senang !! Nah mungkin ide gila ini dapat menjadi inspirasi anda. Buat bau busuk yang mungkin 100x lipat busuknya dari telur busuk. Kemas dalam kemasan, lalu hubungkan dengan tombol otomatis. Ini bisa dipasang pada pintu-pintu rumah atau jendela. Jika org membuka paksa pintu/jendela, maka cairan ini akan ditembakkan kepada ybs. Dan org ini akan ketahuan sebagai pencuri yang gagal melakukan aksinya. He he he. Menarik?
Tangan kita bisa merasakan berbagai hal seperti panas, dingin, halus, kasar, dan hangat.
Atas dasar apa yg dirasakan tersebut, sebenarnya terbuka sejumlah inspirasi untuk sebuah peluang usaha/bisnis.
Misalnya:
ketika meraba barang yg halus
ketika meraba barang yang kasar
ketika meraba barang yg panas, dingin, dll.
INTUISI
Intuisi adalah Kemampuan alamiah seseorang utk mengerti dan memahami sesuatu atau suatu masalah tanpa harus berpikir lebih dahulu
Intuisi adalah bisikan kalbu
Kecepatan pengambilan keputusan atau kecepatan melakukan aksi merupakan langkah yg sangat menentukan untuk menuai kesuksesan dalam bisnis.
Bagaimana menggunakan intuisi kita untuk mendorong bisnis?
Ketika bertemu dgn orang lain
Ketika bertemu seseorang, mungkin kita merasakan kenyamanan/ketidaknyamanan. Nah, jika kita merasakan kenyamanan dan kecocokan, mungkin kita dapat berkolaborasi utk memulai sustu usaha atau bisnis. Intuisi bekerja dgn memberi sinyal-sinyal dihati kita.
Ketika memasuki ruangan/suatu tempat
Mungkin ketika kita memasuki suatu tempat yg baru, muncul perasaan enak/nyaman/tidak enak/menakutkan, dll. Saat inilah intusi kita sedang bekerja.
Ketika mengidentifikasi suatu masalah
Menciptakan Ide Bisnis dan Persiapan bisnis
“B I S N I S “
B = BERBASIS ILMU
I = INOVATIF
S = STRATEGI
N = NIAT YANG KUAT
I = INFORMASI DAN TEKNO
S = SUPEL
INSTING USAHA / BISNIS ?
Kemampuan membaca pasar
Kemampuan negoisasi / tawar menawar
Kemampuan menentukan kapan dapat mengambil keuntungan / tidak
Kemampuan utk mengetahui dan menemukan sumber-sumber potensi
Supel, ramah, sopan, menghargai dan menghormati dg tdk mengurangi nilai harga diri.
Membangun Kapasitas
Kreatifitas
Inovasi
Mengembangkan Ide
Belajar dari:
Observasi (liat lapangan)
Membaca (banyak buku)
Narasumber (seminar,pelatihan, talkshow, dll.)
Pengalaman
Membaca Pasar
Menentukan komoditas
Menentukan segmen pasar
Mengidentifikasi sumberdaya dan input
Menentukan Segmen Pasar
Analisis Dampak Silang(Zimmerer)
Cara Mendirikan Usaha
Ada beberapa cara seseorang
memulai merintis usahanya :
1.Faktor keluarga pengusaha
2.Sengaja terjun menjadi pengusaha
3.Kerja sampingan ( Iseng )
4.Coba-coba
5.Terpaksa
Jenis atau Bentuk Usaha
1.Mendirikan usaha baru
2.Membeli perusahaan
3.Kerjasama manajemen dg sistem waralaba ( Franchising )
Jenis Bidang Usaha
Faktor Penentu Usaha
1.Minat dan Bakat
2.Modal
3.Waktu
4.Laba
5. Pengalaman
Tanda-tanda Anda mulai harus menjadi entrepreneur
Anda selalu “menelurkan” ide-ide kreatif dan gagasan brilian utk kawan atau saudara anda.
Anda mulai bosan diperintah dan lelah dengan rutinitas kerja
Tiba-tiba anda melihat sesuatu yang berbeda dari teman/kolega anda
Tingkat keingintahuan anda tinggi utk sesuatu masalah
Karier anda jalan ditempat dan tdk ada harapan utk berkembang
Anda tidak menemukan lagi tantangan pada pekerjaan anda sekarang
Anda merasakan bukan bahan pegawai yang harus berangkat padi dan pulang sore
Anda mulai ingin membuktikan bahwa “saya bisa”
Anda mulai ingin menjadi orang yang “biasa-biasa saja”
Penyebab kegagalan usaha
1. Data dan informasi tdk lengkap
2. Salah perhitungan
3. Salah memilih mitra
4. Salah pelaksanaan
5. Kondisi lingkungan
Resiko
Resiko adalah sesuatu yang buruk yang muncul atas sesuatu tindakan yang diambil (kegagalan?)
Seorang entrepreneur yang baik harus mampu mengelola resiko (risk manager) dan tidak hanya berani mengambil resiko
Seorang entrepreneur yg baik, sebelum memulai tindakan, harus selalu menimbang resiko dan “benefit”nya
Modal
untuk memulai
sebuah usaha:
• Pengalaman
• Pengetahuan
• Keahlian (kibiasaan+ pengetahuan)
• Keberanian (keberanian utk mengatasi rasa takut)
• Konsep bisnis
• Jaringan relasi (networking)
• Gairah dan semangat (spiritual support)
• Kreatifitas dan inovasi
• Uang/Aset (Equity)
• Keberuntungan (lucky)
Uang/Aset (Equity)
Resiko ....?
Pilar Usaha (Bisnis)
Seorang Entrepreneur harus memikirkan hal-hal berikut:
1. Persiapan Produksi
Persiapan produksi (lanjutan...)
Catatan: tidak semua org dpt dipercaya dalam menangani produksi, sebab pada bagian ini sama dengan memegang rahasia perusahaan
Syarat utk orang produksi adalah:
1. memiliki loyalitas yg tinggi terhadap perusahaan
2. tidak ambisius
3. memegang kepercayaan org lain dengan baik (terpercaya)
4. sanggup menjaga rahasia perusahaan
6) Menjaga kualitas produksi (Quality control)
7) Menentukan harga pokok produksi
Dengan menghitung unsur-unsur produksi: (1) biaya bahan baku, (2) sewa tempat, (3) Biaya listrik & air, (4) upah tenaga kerja, (5) biaya transportasi
8) Menentukan harga jual
2. Pemasaran
PENTING !! sebaik dan seunggul apapun produk/jasa yg dihasilkan belumlah cukup. Karena ujungnya adalah bagaimana menjual produk/jasa tersebut
MEMPERSIAPKAN PASAR
Menentukan target pasar
(siapa konsumen produk/jasa tersebut)
Menentukan sarana promosi & pemasaran
(disesuaikan dgn target pasar yg telah ditentukan)
Syarat sarana promosi:
a) menggambarkan dgn jelas profil produk
b) memberikan informasi mengenai manfaat produk
c) menunjukkan tempat dimana barang/jasa dpt dibeli
Menetapkan cara pemasaran
Menentukan SDM Pemasaran
Inti Pemasaran : menyebarluaskan informasi mengenai produk/jasa kita dan menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsi produk/jasa tersebut.
Pertanyaannya? BAGAIMANA CARANYA?
1. Menyebarluaskan brosur kepada target market
2. Memasang spanduk/baleho di tempat strategis
3. Memasang iklan di koran/tablot/TV/Radio
4. Mengadakan lomba yang berhubungan dgn produk
5. Mengadakan konser + promosi/launching produk
6. Cara lainnya (silahkan dipikirkan/direnungkan)
7. Gerilya marketing (khususnya untuk produk makanan)
Yang PENTING!! Kreativitas & inovasi utk menggarap pasar
SDM pemasaran hendaknya orang yg memiliki kreteria sbb:
Orang yg berbakat untuk mempengaruhi konsumen (cirinya: menarik & mau mendengarkan apa yg dibicarakan meskipun tidak memahaminya)
Orang yg berbakat untuk membangun jaringan dgn orang lain (Cirinya: suka bergaul, suka bertemu dgn orang baru & tidak senang bekerja di belakang meja)
3. Orang yang mampu memahami psikologi konsumen (kiatnya: tempatkanlah posisi diri kita sebagaimana orang lain/konsumen produk/jasa kita)
Modal Bakat & Kemauan
Menentukan Tenaga Kerja yg dibutuhkan & cara rekrutmennya
Menentukan & mengatur cara kerja (dengan mempersiapkan Standart Operating Procedure atau standar kerja)
Melatih Tenaga Kerja (pelatihan ini bertujuan sebagai “transfer of knowledge” kepada para tenaga kerja/karyawan.
Terima kasih
B = BERBASIS ILMU
I = INOVATIF
S = STRATEGI
N = NIAT YANG KUAT
I = INFORMASI DAN TEKNO
S = SUPEL
INSTING USAHA / BISNIS ?
Kemampuan membaca pasar
Kemampuan negoisasi / tawar menawar
Kemampuan menentukan kapan dapat mengambil keuntungan / tidak
Kemampuan utk mengetahui dan menemukan sumber-sumber potensi
Supel, ramah, sopan, menghargai dan menghormati dg tdk mengurangi nilai harga diri.
Membangun Kapasitas
Kreatifitas
Inovasi
Mengembangkan Ide
Belajar dari:
Observasi (liat lapangan)
Membaca (banyak buku)
Narasumber (seminar,pelatihan, talkshow, dll.)
Pengalaman
Membaca Pasar
Menentukan komoditas
Menentukan segmen pasar
Mengidentifikasi sumberdaya dan input
Menentukan Segmen Pasar
Analisis Dampak Silang(Zimmerer)
Cara Mendirikan Usaha
Ada beberapa cara seseorang
memulai merintis usahanya :
1.Faktor keluarga pengusaha
2.Sengaja terjun menjadi pengusaha
3.Kerja sampingan ( Iseng )
4.Coba-coba
5.Terpaksa
Jenis atau Bentuk Usaha
1.Mendirikan usaha baru
2.Membeli perusahaan
3.Kerjasama manajemen dg sistem waralaba ( Franchising )
Jenis Bidang Usaha
Faktor Penentu Usaha
1.Minat dan Bakat
2.Modal
3.Waktu
4.Laba
5. Pengalaman
Tanda-tanda Anda mulai harus menjadi entrepreneur
Anda selalu “menelurkan” ide-ide kreatif dan gagasan brilian utk kawan atau saudara anda.
Anda mulai bosan diperintah dan lelah dengan rutinitas kerja
Tiba-tiba anda melihat sesuatu yang berbeda dari teman/kolega anda
Tingkat keingintahuan anda tinggi utk sesuatu masalah
Karier anda jalan ditempat dan tdk ada harapan utk berkembang
Anda tidak menemukan lagi tantangan pada pekerjaan anda sekarang
Anda merasakan bukan bahan pegawai yang harus berangkat padi dan pulang sore
Anda mulai ingin membuktikan bahwa “saya bisa”
Anda mulai ingin menjadi orang yang “biasa-biasa saja”
Penyebab kegagalan usaha
1. Data dan informasi tdk lengkap
2. Salah perhitungan
3. Salah memilih mitra
4. Salah pelaksanaan
5. Kondisi lingkungan
Resiko
Resiko adalah sesuatu yang buruk yang muncul atas sesuatu tindakan yang diambil (kegagalan?)
Seorang entrepreneur yang baik harus mampu mengelola resiko (risk manager) dan tidak hanya berani mengambil resiko
Seorang entrepreneur yg baik, sebelum memulai tindakan, harus selalu menimbang resiko dan “benefit”nya
Modal
untuk memulai
sebuah usaha:
• Pengalaman
• Pengetahuan
• Keahlian (kibiasaan+ pengetahuan)
• Keberanian (keberanian utk mengatasi rasa takut)
• Konsep bisnis
• Jaringan relasi (networking)
• Gairah dan semangat (spiritual support)
• Kreatifitas dan inovasi
• Uang/Aset (Equity)
• Keberuntungan (lucky)
Uang/Aset (Equity)
Resiko ....?
Pilar Usaha (Bisnis)
Seorang Entrepreneur harus memikirkan hal-hal berikut:
1. Persiapan Produksi
Persiapan produksi (lanjutan...)
Catatan: tidak semua org dpt dipercaya dalam menangani produksi, sebab pada bagian ini sama dengan memegang rahasia perusahaan
Syarat utk orang produksi adalah:
1. memiliki loyalitas yg tinggi terhadap perusahaan
2. tidak ambisius
3. memegang kepercayaan org lain dengan baik (terpercaya)
4. sanggup menjaga rahasia perusahaan
6) Menjaga kualitas produksi (Quality control)
7) Menentukan harga pokok produksi
Dengan menghitung unsur-unsur produksi: (1) biaya bahan baku, (2) sewa tempat, (3) Biaya listrik & air, (4) upah tenaga kerja, (5) biaya transportasi
8) Menentukan harga jual
2. Pemasaran
PENTING !! sebaik dan seunggul apapun produk/jasa yg dihasilkan belumlah cukup. Karena ujungnya adalah bagaimana menjual produk/jasa tersebut
MEMPERSIAPKAN PASAR
Menentukan target pasar
(siapa konsumen produk/jasa tersebut)
Menentukan sarana promosi & pemasaran
(disesuaikan dgn target pasar yg telah ditentukan)
Syarat sarana promosi:
a) menggambarkan dgn jelas profil produk
b) memberikan informasi mengenai manfaat produk
c) menunjukkan tempat dimana barang/jasa dpt dibeli
Menetapkan cara pemasaran
Menentukan SDM Pemasaran
Inti Pemasaran : menyebarluaskan informasi mengenai produk/jasa kita dan menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsi produk/jasa tersebut.
Pertanyaannya? BAGAIMANA CARANYA?
1. Menyebarluaskan brosur kepada target market
2. Memasang spanduk/baleho di tempat strategis
3. Memasang iklan di koran/tablot/TV/Radio
4. Mengadakan lomba yang berhubungan dgn produk
5. Mengadakan konser + promosi/launching produk
6. Cara lainnya (silahkan dipikirkan/direnungkan)
7. Gerilya marketing (khususnya untuk produk makanan)
Yang PENTING!! Kreativitas & inovasi utk menggarap pasar
SDM pemasaran hendaknya orang yg memiliki kreteria sbb:
Orang yg berbakat untuk mempengaruhi konsumen (cirinya: menarik & mau mendengarkan apa yg dibicarakan meskipun tidak memahaminya)
Orang yg berbakat untuk membangun jaringan dgn orang lain (Cirinya: suka bergaul, suka bertemu dgn orang baru & tidak senang bekerja di belakang meja)
3. Orang yang mampu memahami psikologi konsumen (kiatnya: tempatkanlah posisi diri kita sebagaimana orang lain/konsumen produk/jasa kita)
Modal Bakat & Kemauan
Menentukan Tenaga Kerja yg dibutuhkan & cara rekrutmennya
Menentukan & mengatur cara kerja (dengan mempersiapkan Standart Operating Procedure atau standar kerja)
Melatih Tenaga Kerja (pelatihan ini bertujuan sebagai “transfer of knowledge” kepada para tenaga kerja/karyawan.
Terima kasih
Motivasi Kewirausahaan dan Jenis-jenis Wirausaha
• Wiraswasta dan Wirausaha
• Wiraswasta
o Anda membuka usaha warnet. Anda setiap hari menunggui usaha tersebut, melayani pelanggan yg tidak mengerti menggunakannya dgn baik. ANDA adalah wiraswasta dan tergolong sbg self employee
• Wirausaha (entrepreneur)
o Anda membuka warung makan, lalu anda mencari karyawan dan anda tidak pernah menunggui warung makan tersebut kecuali utk supervisi atau pengecekan.
o ANDA adalah wirausaha atau entrepreneur
• Mengapa berwirausaha?
• Entrepreneur
• Dunia kewirausahaan = “Dunia dagang”
• Dream Big, Start Small & Act Now !!!
• Mengapa banyak wirausaha tidak
mampu bertahan?
• Dunia wirausaha BERBEDA dengan dunia kerja.
• Banyak yang lebih sebagai opportunish ketimbang seorang wirausaha (hanya mengejar keuntungan semata).
• Kurangnya pengetahuan berusaha, baik pengetahuan berusaha maupun kemampuan mengembangkan produk (inovasi produk).
• Salah kelola (salah memilih mitra, membeli mesin, mengurus produk, dll.)
• Rhenald Kasali, 2005
• Motivasi ?
• Produktivitas suatu pekerjaan sangat tergantung pada kemauan para pekerja utk bekerja lebih giat.
• Agar pekerja lebih giat melakukan pekerjaan, maka mereka perlu diberi MOTIVASI dengan berbagai cara.
• Umumnya, tingkah laku manusia dilakukan secara sadar, artinya selalu didorong oleh keinginan untuk MENCAPAI TUJUAN tertentu. Di sinilah letaknya peran penting dari MOTIVASI.
• MOTIVASI = kemauan untuk berbuat sesuatu.
• MOTIF = kebutuhan, keinginan, dorongan atau impuls
• Jadi, MOTIVASI seseorang tergantung pada kekuatan MOTIFnya.
• Motivasi ?
• MOTIF dengan kekuatan yang sangat besarlah yang akan menentukan perilaku seseorang.
• MOTIF yang kuat seringkali akan berkurang jika TELAH MENCAPAI KEPUASAN atau MENEMUI KEGAGALAN
• MOTIVASI seorang entrepreneur adalah bekerja lebih baik dan lebih unggul dari apa yang sudah dia kerjakan sebelumnya.
• Motivasi Kewirausahaan
• Memberikan pemahaman tentang wirausaha kepada mahasiswa
• Menumbuhkan “roh” wirausaha kepada mahasiswa
• Memberikan gambaran “lahan usaha” yang luas kepada mahasiwa berdasarkan ilmu pengetahuan yang dimiliki (ex: ilmu MIPA)
• Gambaran “Motivasi ?”
• MOTIVASI
• Motivasi sangat penting!! (pertanyaan wajib dlm wawancara kerja selalu saja menyangkut MOTIVASI)
• Bagi wirausahawan: motivasi adalah MODAL DASAR yng sangat ESENSIAL
• MOTIVASI ibarat Energi (energi memberikan daya sehingga dapat/mampu memindahkan benda
• Motivasi menuju Wirausaha
• Persaingan dalam mendapatkan lapangan kerja (menjadi karyawan) semakin ketat
• Potensi untuk mendapatkan income tak terbatas
• Kebebasan untuk menentukan “nasib” sendiri
• Pengembangan sikap mental yg lebih mandiri
• Idealisme untuk mengurangi pengangguran (menyediakan lapangan kerja utk diri sendiri dan atau orang lain)
• Idealisme untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi terhadap ilmu pengetahuan yang dimiliki secara lebih leluasa
• Keinginan untuk senantiasa memberikan manfaat bagi orang lain (menyediakan lapangan kerja = bernilai ibadah & amaliah)
• Jenis-Jenis Wirausaha
• Bisnis multi level marketing (tidak perlu berpikir proses produksi & tinggal menjual, biaya relatif murah, tdk perlu membuat sistem lagi)
• Bisnis Keluarga
• Bisnis franchise atau waralaba atau bisnis duplikasi (sistem ini membuat usaha cepat berkembang, biaya masuk ke bisnis ini tdk terlalu besar, mengikuti bisnis yg sudah teruji sistemnya, hubungan bisnis saling menguntungkan, penglaman tdk menjadi prioritas, tdk memulai bisnis dari nol, tingkat keberhasilan lebih tinggi)
• Bisnis mandiri (dari hobi, dari pengetahun & keterampilan, dari ide kawan, dari melihat peluang, dll.)
• Membeli bisnis yang sudah jadi
• Penggabungan beberapa bisnis yang sudah ada
• Bisnis Multi Livel Marketing (MLM)
• APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia) merupakan kumpulan pengusaha dgn sistem MLM.
• Ciri bisnis ini adalah net work/jaringan para distributor atau penjual yg masing-masing memiliki keuntungan sesuai dgn peringkatnya
• Keuntungan bisnis ini:
• tdk perlu memikirkan produksi
• biaya masuk bisnis ini relatif murah
• tidak perlu pusing membuat sistem sendiri
• Kelemahan bisnis ini:
• tdk semua orang piawai merekrut down line
• banyak bisnis ini yg terjebak kepada money game shg
o kepercayaan publik menurun.
• CONTOH : Bisnis penjualan pulsa melalui DBS dari PT. Duta Future
o International.
• Bisnis Keluarga
• Bisnis yang relatif paling mudah, karena tinggal masuk dan tanpa perlu bersusah payah memulai dari bawah
• Anda tinggal “mendompleng” bisnis keluarga dan masuk , terlibat dan langsung menjadi businessman.
• Anda hanya perlu menyesuaikan diri dalam bisnis ini
• Kelemahan bisnis ini:
• tidak banyak memperoleh tantangan
• bila terjadi ketidakcocokan dlm bisnis, maka persoalan
o menjadi perpecahan dlm keluarga
• Adigium yg sering mengemuka dlm bisnis keluarga adalah: GENERASI PERTAMA, mendirikan dan membangun; GENERASI KEDUA, menikmati; dan GENERASI KETIGA menghabiskan atau menghancurkan
• Bisnis Franchise atau waralaba
atau bisnis duplikasi
• Bisnis franchise adalah bisnis duplikasi, karena tinggal menduplikasi apa yg telah teruji ditempat lain.
• Bisnis ini di Indonesia berawal sejak tahun 1970an.
• Keunggulan bisnis ini:
• sistem ini membuat usaha berkembang lebih cepat karena
o akan berkembang bersama mitra (berbagi rezeki & kesempatan)
• biaya bisnis ini relatif tidak terlalu besar
• mengikuti franchise berarti mengikuti bisnis yg telah teruji
o sistemnya (teruji brand imagenya dan sistem operasionalnya)
• hubungan yg ditawarkan adalah saling menguntungkan
• pengalaman tdk menjadi prioritas dlm bisnis ini
• tidak memulai bisnis dari NOL.
• tingkat keberhasilan lebih tinggi
• Syarat org mem-franchicekan bisnisnya adalah memiliki rasa dan atau keunikan yg STANDAR.
• Bisnis Franchise (lanjutan)
• Faktor yg mempengaruhi keberhasilan bisnis franchise adalah:
• lokasi
• kerjasama yg baik antara franchisor
• dan franchisee
• rencana bisnis sebaiknya disusun
• sendiri oleh franchisee karena lebih
• tahu situasi dan kondisi wilayahnya.
• survai ke outlet milik franchisor
• tanyakan kepada diri sendiri apakah
• anda akan menikmati kesibukan
• sebagai franchisee?
• SISI NEGATIF bisnis franchise:
• owner hanya tahu beres
• harus menyiapkan sejumlah modal karena
• adanya franchise fee DAN royalty fee
• Bisnis Mandiri
• Merupakan bisnis yang dibangun sendiri, bermula dari nol (tidak ada) menjadi diadakan.
• Membangun bisnis ini memerlukan ketekunan, kesabaran, kerja keras, keuletan, disiplin terus-menerus, kreativitas dan inovasi terus-menerus.
• Bisnis mandiri menuntut untuk siap metal jika rugi dan siap metal jika untung. Siap mental sukses dan siap mental gagal
• Beberapa contoh bisnis mandiri yang sukses:
• Sukyanto Nugroho (Hoo Tjioe Kiat) dgn ES TELER 77
• Elly Susilowati dengan ETHREE HANDMADE SHOES
• Reza Malik dengan Roti Merk Riz-Qy (Obsesi usaha roti sang santri)
• Yang dekat dengan kita: Mie Ayam SUBUR GROUP
• Dll, banyak sekali teladan entrepreneur yang dapat meberikan inspirasi dan motivasi kepada kita.
• Bagaimana dengan Anda ?
• Wiraswasta
o Anda membuka usaha warnet. Anda setiap hari menunggui usaha tersebut, melayani pelanggan yg tidak mengerti menggunakannya dgn baik. ANDA adalah wiraswasta dan tergolong sbg self employee
• Wirausaha (entrepreneur)
o Anda membuka warung makan, lalu anda mencari karyawan dan anda tidak pernah menunggui warung makan tersebut kecuali utk supervisi atau pengecekan.
o ANDA adalah wirausaha atau entrepreneur
• Mengapa berwirausaha?
• Entrepreneur
• Dunia kewirausahaan = “Dunia dagang”
• Dream Big, Start Small & Act Now !!!
• Mengapa banyak wirausaha tidak
mampu bertahan?
• Dunia wirausaha BERBEDA dengan dunia kerja.
• Banyak yang lebih sebagai opportunish ketimbang seorang wirausaha (hanya mengejar keuntungan semata).
• Kurangnya pengetahuan berusaha, baik pengetahuan berusaha maupun kemampuan mengembangkan produk (inovasi produk).
• Salah kelola (salah memilih mitra, membeli mesin, mengurus produk, dll.)
• Rhenald Kasali, 2005
• Motivasi ?
• Produktivitas suatu pekerjaan sangat tergantung pada kemauan para pekerja utk bekerja lebih giat.
• Agar pekerja lebih giat melakukan pekerjaan, maka mereka perlu diberi MOTIVASI dengan berbagai cara.
• Umumnya, tingkah laku manusia dilakukan secara sadar, artinya selalu didorong oleh keinginan untuk MENCAPAI TUJUAN tertentu. Di sinilah letaknya peran penting dari MOTIVASI.
• MOTIVASI = kemauan untuk berbuat sesuatu.
• MOTIF = kebutuhan, keinginan, dorongan atau impuls
• Jadi, MOTIVASI seseorang tergantung pada kekuatan MOTIFnya.
• Motivasi ?
• MOTIF dengan kekuatan yang sangat besarlah yang akan menentukan perilaku seseorang.
• MOTIF yang kuat seringkali akan berkurang jika TELAH MENCAPAI KEPUASAN atau MENEMUI KEGAGALAN
• MOTIVASI seorang entrepreneur adalah bekerja lebih baik dan lebih unggul dari apa yang sudah dia kerjakan sebelumnya.
• Motivasi Kewirausahaan
• Memberikan pemahaman tentang wirausaha kepada mahasiswa
• Menumbuhkan “roh” wirausaha kepada mahasiswa
• Memberikan gambaran “lahan usaha” yang luas kepada mahasiwa berdasarkan ilmu pengetahuan yang dimiliki (ex: ilmu MIPA)
• Gambaran “Motivasi ?”
• MOTIVASI
• Motivasi sangat penting!! (pertanyaan wajib dlm wawancara kerja selalu saja menyangkut MOTIVASI)
• Bagi wirausahawan: motivasi adalah MODAL DASAR yng sangat ESENSIAL
• MOTIVASI ibarat Energi (energi memberikan daya sehingga dapat/mampu memindahkan benda
• Motivasi menuju Wirausaha
• Persaingan dalam mendapatkan lapangan kerja (menjadi karyawan) semakin ketat
• Potensi untuk mendapatkan income tak terbatas
• Kebebasan untuk menentukan “nasib” sendiri
• Pengembangan sikap mental yg lebih mandiri
• Idealisme untuk mengurangi pengangguran (menyediakan lapangan kerja utk diri sendiri dan atau orang lain)
• Idealisme untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi terhadap ilmu pengetahuan yang dimiliki secara lebih leluasa
• Keinginan untuk senantiasa memberikan manfaat bagi orang lain (menyediakan lapangan kerja = bernilai ibadah & amaliah)
• Jenis-Jenis Wirausaha
• Bisnis multi level marketing (tidak perlu berpikir proses produksi & tinggal menjual, biaya relatif murah, tdk perlu membuat sistem lagi)
• Bisnis Keluarga
• Bisnis franchise atau waralaba atau bisnis duplikasi (sistem ini membuat usaha cepat berkembang, biaya masuk ke bisnis ini tdk terlalu besar, mengikuti bisnis yg sudah teruji sistemnya, hubungan bisnis saling menguntungkan, penglaman tdk menjadi prioritas, tdk memulai bisnis dari nol, tingkat keberhasilan lebih tinggi)
• Bisnis mandiri (dari hobi, dari pengetahun & keterampilan, dari ide kawan, dari melihat peluang, dll.)
• Membeli bisnis yang sudah jadi
• Penggabungan beberapa bisnis yang sudah ada
• Bisnis Multi Livel Marketing (MLM)
• APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia) merupakan kumpulan pengusaha dgn sistem MLM.
• Ciri bisnis ini adalah net work/jaringan para distributor atau penjual yg masing-masing memiliki keuntungan sesuai dgn peringkatnya
• Keuntungan bisnis ini:
• tdk perlu memikirkan produksi
• biaya masuk bisnis ini relatif murah
• tidak perlu pusing membuat sistem sendiri
• Kelemahan bisnis ini:
• tdk semua orang piawai merekrut down line
• banyak bisnis ini yg terjebak kepada money game shg
o kepercayaan publik menurun.
• CONTOH : Bisnis penjualan pulsa melalui DBS dari PT. Duta Future
o International.
• Bisnis Keluarga
• Bisnis yang relatif paling mudah, karena tinggal masuk dan tanpa perlu bersusah payah memulai dari bawah
• Anda tinggal “mendompleng” bisnis keluarga dan masuk , terlibat dan langsung menjadi businessman.
• Anda hanya perlu menyesuaikan diri dalam bisnis ini
• Kelemahan bisnis ini:
• tidak banyak memperoleh tantangan
• bila terjadi ketidakcocokan dlm bisnis, maka persoalan
o menjadi perpecahan dlm keluarga
• Adigium yg sering mengemuka dlm bisnis keluarga adalah: GENERASI PERTAMA, mendirikan dan membangun; GENERASI KEDUA, menikmati; dan GENERASI KETIGA menghabiskan atau menghancurkan
• Bisnis Franchise atau waralaba
atau bisnis duplikasi
• Bisnis franchise adalah bisnis duplikasi, karena tinggal menduplikasi apa yg telah teruji ditempat lain.
• Bisnis ini di Indonesia berawal sejak tahun 1970an.
• Keunggulan bisnis ini:
• sistem ini membuat usaha berkembang lebih cepat karena
o akan berkembang bersama mitra (berbagi rezeki & kesempatan)
• biaya bisnis ini relatif tidak terlalu besar
• mengikuti franchise berarti mengikuti bisnis yg telah teruji
o sistemnya (teruji brand imagenya dan sistem operasionalnya)
• hubungan yg ditawarkan adalah saling menguntungkan
• pengalaman tdk menjadi prioritas dlm bisnis ini
• tidak memulai bisnis dari NOL.
• tingkat keberhasilan lebih tinggi
• Syarat org mem-franchicekan bisnisnya adalah memiliki rasa dan atau keunikan yg STANDAR.
• Bisnis Franchise (lanjutan)
• Faktor yg mempengaruhi keberhasilan bisnis franchise adalah:
• lokasi
• kerjasama yg baik antara franchisor
• dan franchisee
• rencana bisnis sebaiknya disusun
• sendiri oleh franchisee karena lebih
• tahu situasi dan kondisi wilayahnya.
• survai ke outlet milik franchisor
• tanyakan kepada diri sendiri apakah
• anda akan menikmati kesibukan
• sebagai franchisee?
• SISI NEGATIF bisnis franchise:
• owner hanya tahu beres
• harus menyiapkan sejumlah modal karena
• adanya franchise fee DAN royalty fee
• Bisnis Mandiri
• Merupakan bisnis yang dibangun sendiri, bermula dari nol (tidak ada) menjadi diadakan.
• Membangun bisnis ini memerlukan ketekunan, kesabaran, kerja keras, keuletan, disiplin terus-menerus, kreativitas dan inovasi terus-menerus.
• Bisnis mandiri menuntut untuk siap metal jika rugi dan siap metal jika untung. Siap mental sukses dan siap mental gagal
• Beberapa contoh bisnis mandiri yang sukses:
• Sukyanto Nugroho (Hoo Tjioe Kiat) dgn ES TELER 77
• Elly Susilowati dengan ETHREE HANDMADE SHOES
• Reza Malik dengan Roti Merk Riz-Qy (Obsesi usaha roti sang santri)
• Yang dekat dengan kita: Mie Ayam SUBUR GROUP
• Dll, banyak sekali teladan entrepreneur yang dapat meberikan inspirasi dan motivasi kepada kita.
• Bagaimana dengan Anda ?
Rabu, 15 Juni 2011
parasitologi 2
PARASITOLOGI
Menurut perannya dalam ilmu kedokteran, arthropoda dibagi dalam 5 golongan :
1. Yang menularkan penyakit (vektor dan hospes perantara)
2. Yang menyebabkan penyakit (parasit)
3. Yang menimbulkan kelainan karena toksin yang dikeluarkan
4. Yang menyebabkan alergi pada orang yang rentan
5. Yang menimbulkan entomofobia
Arthropoda sebagai Vektor Penyakit
Vektor adalah arthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan.
Menurut WHO (1993) vektor adalah seekor binatang yang membawa bibit penyakit dari seekor binatang atau seorang manusia kepada binatang lainnya atau manusia lainnya.
Chandra (2006) menyebutkan bahwa vektor adalah organisme hidup yang dapat menularkan agen penyakit dari suatu hewan ke hewan lain atau manusia.
Arthropoda merupakan vektor penting dalam penularan penyakit parasit dan virus yang spesifik.
Macam-macam Vektor
Ada dua jenis vektor yaitu vektor biologis dan vektor mekanis.
Vektor disebut vektor biologis jika sebagian siklus hidup parasitnya terjadi dalam tubuh vektor tersebut.
Vektor disebut sebagai vektor mekanis jika sebagian siklus hidup parasitnya tidak terjadi dalam tubuh vektor tersebut (Natadisastra dan Agoes, 2005).
Contohnya lalat sebagai vektor mekanis dalam penularan penyakit diare, trakoma, keracunan makanan, dan tifoid, sedangkan nyamuk Anopheles sebagai vektor biologis dalam penularan penyakit malaria (Chandra, 2006).
Klasifikasi Vektor
Arthropoda (arthro+pous) adalah filum dari kerajaan binatang yang termasuk di dalamnya kelas Insecta, kelas Arachnida serta kelas Crustacea, yang kebanyakan speciesnya penting secara medis, sebagai parasit, atau vektor organisme yang dapat menularkan penyakit.
Klasifikasi arthropoda sebagai vektor penyakit secara rinci sebagai berikut :
Kelas Insecta
Mosquito (Nyamuk)
Anophelesne
Culicines
Aedes Nyamuk Anopheles
Flies (Lalat)
Houseflies (lalat rumah, Musca domestica)
Lalat Rumah (Musca domestica)
Sandflies (lalat pasir, genus Phlebotomus)
Tsetse flies (lalat tsetse, genus Glossina)
Blackflies (lalat hitam, genus Simulium)
Human Lice (Tuma)
Head and body lice (tuma kepala atau Pediculus humanus var capitis dan tuma badan atau Pediculus humanus var corporis)
Kutu Kepala (Pediculus humanus)
Crab lice (tuma kemaluan atau Phthirus pubis)
Fleas (Pinjal)
Rat fleas (pinjal tikus)
Beberapa pinjal tikus yang penting untuk bidang media adalah sebagai berikut:
Rat fleas (oriental)
Xenopsylla chepis
Xenopsylla astila
Xenopsylla braziliensis
Rat fleas (temperate zone) yaitu Nospsylla fasciatus
Human fleas yaitu Pulex irritans
Dog and cat fleas yaitu Ctenocephalus felis
Reduviid bugs (kissing bugs, Penggigit Muka)
Kelas Arachnida
Tick (Sengkenit)
Hard Ticks (sengkenit keras, famili Ixodidae)
Soft Ticks (sengkenit keras, famili Argasidae).
Sengkenit
Mites (Chiggers, famili Trombidiidae)
Leptotrombidium dan Trombiculid mites (tungau musim panen, tungau merah)
Itch mites (tungau kudis, scabies, famili Sascoptidae)
Kelas Crustacae yaitu Cyclops
Penularan penyakit pada manusia melalui vektor penyakit berupa serangga dikenal sebagai arthropod-borne diseases atau sering juga disebut sebagai vektor-borne diseases.
Ada 3 jenis cara transmisi arthropod-bome diseases, yaitu :
Kontak Langsung
Transmisi Mekanik
Transmisi Biologik
1. Kontak langsung
Arthropoda secara langsung memindahkan penyakit atau infestasi dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung. Contohnya adalah scabies dan pediculus.
2. Transmisi Secara Mekanik
Secara karakteristik arthropoda sebagai vektor mekanik membawa agen penyakit dari manusia berupa tinja, darah, ulkus superfisial, atau eksudat. Kontaminasi bisa hanya pada permukaan tubuh arthropoda tapi juga bisa dicerna dan kemudian dimuntahkan atau dikeluarkan melalui ekskreta.
Misalnya telur cacing dan kista protozoa dapat dipindahkan dari tinja ke makanan melalui kaki atau badan lalat rumah.
3. Transmisi Secara Biologi
Penularan secara biologik dilakukan setelah parasit/agen yang diisap serangga vektor mengalami proses biologik dalam tubuh vektor.
• Propagative
Bila di dalam tubuh vektor, parasit hanya membelah diri menjadi banyak, penularan ini disebut penularan propagatif, misalnya Yersinia pestis dalam pinjal tikus (Xenopsylla cheopis).
• Cyclo-propagatif
Bila di dalam tubuh vektor, parasit (Plasmodium, Leishmania, Trypanosoma) berubah bentuk dan membelah diri menjadi banyak, disebut penularan siklo-propagatif, misalnya Plasmodium falcifarum dalam nyamuk Anopheles.
• Cyclo-developmental
Bila di dalam tubuh vektor, parasit (Wuchereria, Brugia, Onchocerca) hanya berubah bentuk menjadi bentuk infektif, disebut penularan sikliko-developmental, misalnya Wuchereria bancrofti dalam badan nyamuk Culex.
Beberapa istilah dalam proses transmisi atrhropod-borne disease sebagai berikut :
• Inokulasi (inoculation)
Masuknya agen penyakit atau bibit yang berasal dari arthropoda kedalam tubuh manusia melalui gigitan pada kulit atau deposit pada membrana mucosa disebut sebagai inokulasi.
• Infestasi (infestation)
Masuknya arthropoda pada permukaan tubuh manusia kemudian berkembang biak disebut sebagai infestasi, contohnya scabies.
• Extrinsic Incubation Period dan Intrinsic Incubation Period
Waktu yang diperlukan untuk perkembangan agen penyakit dalam tubuh vektor disebut sebagai masa inkubasi ektrinsik, sedangkan waktu yang diperlukan untuk perkembangan agen penyakit dalam tubuh manusia disebut sebagai masa inkubasi intrinsik. Contohnya parasit malaria dalam tubuh nyamuk anopheles berkisar antara 10-14 hari tergantung dengan temperatur lingkungan. Masa inkubasi intrinsik dalam tubuh manusia berkisar antara 12-30 hari tergantung dengan jenis plasmodium malaria.
• Definitive Host dan Intermediate Host
Apabila terjadi siklus seksual dalam tubuh vektor atau manusia maka vektor atau manusia tersebut disebut sebagai host definitif, sedangkan apabila terjadi siklus aseksual maka disebut sebagai host intermediet.
Contohnya parasit malaria mengalami siklus seksual dalam tubuh nyamuk dan siklus aseksual dalam tubuh manusia, maka nyamuk Anopheles adalah host definitif dan manusia adalah host intermediet.
Arthropoda sebagai Parasit
Berdasarkan lamanya hidup pada hospes, dibedakan :
• Parasit permanen, yang seluruh atau sebagian besar hidupnya ada pada satu hospes, misalnya tungau kudis dan tuma pada manusia, pinjal dan sengkenit keras pada binatang.
• Parasit periodik, berpindah-pindah dari satu hospes ke hospes lain dalam daur hidupnya, misalnya nyamuk dan sengkenit lunak.
Serangga dapat bertindak sebagai parasit dan dapat dibagi berdasarkan habitatnya.
• Endoparasit, hidup atau mengembara di dalam jaringan tubuh, misalnya larva lalat penyebab miasis, dan pinjal (Tunga penetrans) penyebab tungiasis.
• Ektoparasit, hidup pada permukaan tubuh hospes, misalnya tungau, tuma, pinjal, nyamuk.
Beberapa prinsip dalam pengendalian arthropoda secara khusus antara lain
• Pengendalian lingkungan
Pengendalian lingkungan merupakan cara terbaik untuk mengontrol arthropoda karena hasilnya dapat bersifat permanen. Contohnya membersihkan tempat-tempat hidup arthropoda.
• Pengendalian kimia
Pada pendekatan ini dilakukan penggunaan beberapa golongan insektisida, seperti golongan organoklorin, golongan organofosfat dan golonagn karbamat, tetapi penggunaan insektisida ini sering menimbulkan resistensi dan juga kontaminasi pada lingkungan.
• Pengendalian biologi
Pengendalian biologi ditujukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pemakaian insektisida yang berasal dari bahan-bahan beracun. Contoh pendekatan ini adalah pemeliharaan ikan.
• Pengendalian genetik
Dalam pendekatan ini, ada beberapa teknik yang dapat digunakan, diantaranya steril technique, cytoplasmic incompatibility, dan choromosomal translocation
Menurut perannya dalam ilmu kedokteran, arthropoda dibagi dalam 5 golongan :
1. Yang menularkan penyakit (vektor dan hospes perantara)
2. Yang menyebabkan penyakit (parasit)
3. Yang menimbulkan kelainan karena toksin yang dikeluarkan
4. Yang menyebabkan alergi pada orang yang rentan
5. Yang menimbulkan entomofobia
Arthropoda sebagai Vektor Penyakit
Vektor adalah arthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan.
Menurut WHO (1993) vektor adalah seekor binatang yang membawa bibit penyakit dari seekor binatang atau seorang manusia kepada binatang lainnya atau manusia lainnya.
Chandra (2006) menyebutkan bahwa vektor adalah organisme hidup yang dapat menularkan agen penyakit dari suatu hewan ke hewan lain atau manusia.
Arthropoda merupakan vektor penting dalam penularan penyakit parasit dan virus yang spesifik.
Macam-macam Vektor
Ada dua jenis vektor yaitu vektor biologis dan vektor mekanis.
Vektor disebut vektor biologis jika sebagian siklus hidup parasitnya terjadi dalam tubuh vektor tersebut.
Vektor disebut sebagai vektor mekanis jika sebagian siklus hidup parasitnya tidak terjadi dalam tubuh vektor tersebut (Natadisastra dan Agoes, 2005).
Contohnya lalat sebagai vektor mekanis dalam penularan penyakit diare, trakoma, keracunan makanan, dan tifoid, sedangkan nyamuk Anopheles sebagai vektor biologis dalam penularan penyakit malaria (Chandra, 2006).
Klasifikasi Vektor
Arthropoda (arthro+pous) adalah filum dari kerajaan binatang yang termasuk di dalamnya kelas Insecta, kelas Arachnida serta kelas Crustacea, yang kebanyakan speciesnya penting secara medis, sebagai parasit, atau vektor organisme yang dapat menularkan penyakit.
Klasifikasi arthropoda sebagai vektor penyakit secara rinci sebagai berikut :
Kelas Insecta
Mosquito (Nyamuk)
Anophelesne
Culicines
Aedes Nyamuk Anopheles
Flies (Lalat)
Houseflies (lalat rumah, Musca domestica)
Lalat Rumah (Musca domestica)
Sandflies (lalat pasir, genus Phlebotomus)
Tsetse flies (lalat tsetse, genus Glossina)
Blackflies (lalat hitam, genus Simulium)
Human Lice (Tuma)
Head and body lice (tuma kepala atau Pediculus humanus var capitis dan tuma badan atau Pediculus humanus var corporis)
Kutu Kepala (Pediculus humanus)
Crab lice (tuma kemaluan atau Phthirus pubis)
Fleas (Pinjal)
Rat fleas (pinjal tikus)
Beberapa pinjal tikus yang penting untuk bidang media adalah sebagai berikut:
Rat fleas (oriental)
Xenopsylla chepis
Xenopsylla astila
Xenopsylla braziliensis
Rat fleas (temperate zone) yaitu Nospsylla fasciatus
Human fleas yaitu Pulex irritans
Dog and cat fleas yaitu Ctenocephalus felis
Reduviid bugs (kissing bugs, Penggigit Muka)
Kelas Arachnida
Tick (Sengkenit)
Hard Ticks (sengkenit keras, famili Ixodidae)
Soft Ticks (sengkenit keras, famili Argasidae).
Sengkenit
Mites (Chiggers, famili Trombidiidae)
Leptotrombidium dan Trombiculid mites (tungau musim panen, tungau merah)
Itch mites (tungau kudis, scabies, famili Sascoptidae)
Kelas Crustacae yaitu Cyclops
Penularan penyakit pada manusia melalui vektor penyakit berupa serangga dikenal sebagai arthropod-borne diseases atau sering juga disebut sebagai vektor-borne diseases.
Ada 3 jenis cara transmisi arthropod-bome diseases, yaitu :
Kontak Langsung
Transmisi Mekanik
Transmisi Biologik
1. Kontak langsung
Arthropoda secara langsung memindahkan penyakit atau infestasi dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung. Contohnya adalah scabies dan pediculus.
2. Transmisi Secara Mekanik
Secara karakteristik arthropoda sebagai vektor mekanik membawa agen penyakit dari manusia berupa tinja, darah, ulkus superfisial, atau eksudat. Kontaminasi bisa hanya pada permukaan tubuh arthropoda tapi juga bisa dicerna dan kemudian dimuntahkan atau dikeluarkan melalui ekskreta.
Misalnya telur cacing dan kista protozoa dapat dipindahkan dari tinja ke makanan melalui kaki atau badan lalat rumah.
3. Transmisi Secara Biologi
Penularan secara biologik dilakukan setelah parasit/agen yang diisap serangga vektor mengalami proses biologik dalam tubuh vektor.
• Propagative
Bila di dalam tubuh vektor, parasit hanya membelah diri menjadi banyak, penularan ini disebut penularan propagatif, misalnya Yersinia pestis dalam pinjal tikus (Xenopsylla cheopis).
• Cyclo-propagatif
Bila di dalam tubuh vektor, parasit (Plasmodium, Leishmania, Trypanosoma) berubah bentuk dan membelah diri menjadi banyak, disebut penularan siklo-propagatif, misalnya Plasmodium falcifarum dalam nyamuk Anopheles.
• Cyclo-developmental
Bila di dalam tubuh vektor, parasit (Wuchereria, Brugia, Onchocerca) hanya berubah bentuk menjadi bentuk infektif, disebut penularan sikliko-developmental, misalnya Wuchereria bancrofti dalam badan nyamuk Culex.
Beberapa istilah dalam proses transmisi atrhropod-borne disease sebagai berikut :
• Inokulasi (inoculation)
Masuknya agen penyakit atau bibit yang berasal dari arthropoda kedalam tubuh manusia melalui gigitan pada kulit atau deposit pada membrana mucosa disebut sebagai inokulasi.
• Infestasi (infestation)
Masuknya arthropoda pada permukaan tubuh manusia kemudian berkembang biak disebut sebagai infestasi, contohnya scabies.
• Extrinsic Incubation Period dan Intrinsic Incubation Period
Waktu yang diperlukan untuk perkembangan agen penyakit dalam tubuh vektor disebut sebagai masa inkubasi ektrinsik, sedangkan waktu yang diperlukan untuk perkembangan agen penyakit dalam tubuh manusia disebut sebagai masa inkubasi intrinsik. Contohnya parasit malaria dalam tubuh nyamuk anopheles berkisar antara 10-14 hari tergantung dengan temperatur lingkungan. Masa inkubasi intrinsik dalam tubuh manusia berkisar antara 12-30 hari tergantung dengan jenis plasmodium malaria.
• Definitive Host dan Intermediate Host
Apabila terjadi siklus seksual dalam tubuh vektor atau manusia maka vektor atau manusia tersebut disebut sebagai host definitif, sedangkan apabila terjadi siklus aseksual maka disebut sebagai host intermediet.
Contohnya parasit malaria mengalami siklus seksual dalam tubuh nyamuk dan siklus aseksual dalam tubuh manusia, maka nyamuk Anopheles adalah host definitif dan manusia adalah host intermediet.
Arthropoda sebagai Parasit
Berdasarkan lamanya hidup pada hospes, dibedakan :
• Parasit permanen, yang seluruh atau sebagian besar hidupnya ada pada satu hospes, misalnya tungau kudis dan tuma pada manusia, pinjal dan sengkenit keras pada binatang.
• Parasit periodik, berpindah-pindah dari satu hospes ke hospes lain dalam daur hidupnya, misalnya nyamuk dan sengkenit lunak.
Serangga dapat bertindak sebagai parasit dan dapat dibagi berdasarkan habitatnya.
• Endoparasit, hidup atau mengembara di dalam jaringan tubuh, misalnya larva lalat penyebab miasis, dan pinjal (Tunga penetrans) penyebab tungiasis.
• Ektoparasit, hidup pada permukaan tubuh hospes, misalnya tungau, tuma, pinjal, nyamuk.
Beberapa prinsip dalam pengendalian arthropoda secara khusus antara lain
• Pengendalian lingkungan
Pengendalian lingkungan merupakan cara terbaik untuk mengontrol arthropoda karena hasilnya dapat bersifat permanen. Contohnya membersihkan tempat-tempat hidup arthropoda.
• Pengendalian kimia
Pada pendekatan ini dilakukan penggunaan beberapa golongan insektisida, seperti golongan organoklorin, golongan organofosfat dan golonagn karbamat, tetapi penggunaan insektisida ini sering menimbulkan resistensi dan juga kontaminasi pada lingkungan.
• Pengendalian biologi
Pengendalian biologi ditujukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pemakaian insektisida yang berasal dari bahan-bahan beracun. Contoh pendekatan ini adalah pemeliharaan ikan.
• Pengendalian genetik
Dalam pendekatan ini, ada beberapa teknik yang dapat digunakan, diantaranya steril technique, cytoplasmic incompatibility, dan choromosomal translocation
BAGAIMANA ADA HIDUP PARASITIS
APAKAH DLM PRA-KEHIDUPAN TELAH ADA PARASIT ATAU DLM PRA KEHIDUPAN SEMUA ORGANISME HIDUP MANDIRI. APAKAH PARASIT YG ADA SEKRG MEMP. NENEK MOYANG PARASIT?
TEORI HETEROGENESIS mengatakan PARASIT BERASAL DARI BENTUK KEHIDUPAN MANDIRI DARI BERBAGAI JENIS, kemudian hidup pada organisme lain, KARENA KEADAAN ALAM MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN HIDUPNYA BAIK MENGENAI FAALNYA, MORFOLOGINYA DSB. DAN AKIBAT ADANYA PENGARUH YG BER-BEDA2 PD TIAP STADIUM PERTUMBUHANNYA, MAKA ORGANISME YG HIDUP MANDIRI BERUBAH MENJADI dan MENURUNKAN BERBAGAI JENIS ATAU ANAK JENIS KETURUNAN, YG MENJADI PARASIT
Hidup keparasitan dimulai karena kebetulan. Oleh karena dibarengi oleh kesempatan2 yg sedemikian bagusnya, sehingga segolongan organisme ini secara tidak terikat masing-masing menjadi terbiasa dan memerlukan modus kehidupan itu.
Mula2 inang hanya sbg sarana selama kurun waktu peralihan, yaitu dari hidup mandiri ke hidup sebagai parasit, kemudian inang tsb digunakan sbg sumber makanannya.
Semula mkn dr inang berupa bahan yg tdk dibutuhkan, yaitu berpa sisa mkn atau bahkan ekskret tubuh, kmd berupa bahan mkn utk hdp inang itu sendiri, dan akhirnya berupa jaringan tubuh inang
SIMBIOSE DAN HIDUP PARASIT
Simbiose : hubungan hidup antara dua individu yang berlainan jenis.
Berdasar manifestasinya dibedakan mjd:
1. Simbiose mutualistis
ex. Rayap Zootermopsis sp dan berbagai flagelata yg hidup di dlm saluran pencernaan rayap
(Trichonympha sp, trichomonas sp, Streblomastix sp, Tricercomitus sp, Hexamastic sp)
2. Simbiose komensalistis
Hubungan antara dua individu atau lebih tidak satupun menderita kerugian. Ex fauna dan flora yg terdapat dlm usus besar herbivora
Cara hidup komensalisme sama dengan cara hidup bersifat “Raumparasitmus”
Simbiose parasitis
Hubungan hidup antara dua individu berlainan jenis, parasit beruntung krn mdpt makanan sedang inangnya menderita rugi karenanya
Hubungan parasit dengan kesejahteraan manusia dan hewan
Hidup Parasit adalah hidup menumpang pada organisme lain dan mengambil keuntungan
Organisme parasit ternyata lebih banyak macamnya dari pada non parasit.
Organisme parasit meliputi: virus, bakteri, rickettsiales, cendawan, protozoa, helminth/cacing, dan juga Arthropoda (tiga terakhir yang dipelajari dalam Parasitologi)
Organisme yang ditumpangi parasit disebut hospes/inang
HOSPES/INANG
INANG PERANTARA, ialah organisme yang membantu utk hidup parasit bentuk aseksual atau bentuk blm dewasa. Disebut juga hospes intermedier. Contoh Plasmodium sp, bentuk aseksual dalam eritrosit mammmalia (manusia dan kera)
INANG DEFINITIF, ialah hewan penjamu yang membantu untuk hidup parasit bentuk seksual atau bentuk dewasa. Contoh Plasmodium, maka nyamuk Anopheles disebut inang definitif
INANG RESERVOIR, sering dipakai dalam zoonosis (antrophozoonosis atau zooantroponosis). Contoh Plasmodium sp sebagai hewan reservoir adalah monyet atau kera
Pada umumnya hospes reservoir walaupun mengandung parasit, namun tdk menunjukkan gejala penyakit. Hospes reservoir bukan sebagai inang normal
INANG PREDILEKSI, Hospes yang dipilih, disukai, disenangi oleh parasit
Ex. Stomoxys calcitrans (lalat kandang) di alam bebas lebih menyukai darah kuda, ttp jika di tempat lalat hidup tidak banyak atau tdk ada kuda, maka lalat itu juga mengisap darah sapi
PEMBAGIAN PARASIT
BERDASAR TEMPAT MANIFESTASI PARASITISMENYA
1.Ektoparasit atau Ektozoa, parasit yg hidup pada permukaan luar tubuh inang, atau di dalam liang-liang dalam kulit dan ruang telinga luar yg mempunyai hubungan dengan dunia luar baik yg permanen atau tdk permanen/datang pergi
Contoh: kutu manusia Pediculus humanus capitis, P.h. corporis, Phthirus pubis, dan nyamuk
2.Endoparasit/entoparasit/entozoa
Parasit yg hidup dalam alat-alat tubuh (hati, paru, limpa, ginjal, otak), dalam sistem: alimentaris, sirkulasi, pernafasan, rongga: dada, perut, persendian, dalam otot daging, dan jaringan tubuh lain.
Contoh: Toxoplasma gondii, Plasmodium sp
2. BERDASAR LAMA WAKTU HIDUP PARASITISNYA
1. Parasit temporer,
Parasit dalam mengunjungi inang pada waktu berselang, tidak menetap pada tubuh inang, datangnya pd inang bila ia lapar, saatnya tidak tentu
contoh: pinjal, cimex, nyamuk
2. Parasit stasioner/permanen
Parasit yg tinggal pada atau dalam tubuh inang selama menyelesaikan seluruh siklus hidupnya
Contoh: Plasmodium sp
3. BERDASAR SIFAT KEPARASITANNYA
1. Parasit insidental, parasit yg secara kebetulan,atau sebagai suatu kecelakaan pd inang yg tdk wajar. Contoh: cacing pita Dipylidium caninum, cacing dewasa dalam usus anjing, karena kecelakaan terdpt pd manusia, terutama pada anak-anak.
2. Parasit eratika, parasit yg berparasit pd inang yg wajar tetapi lokasinya yg tdk wajar atau tdk spt biasanya. Contoh: cacing gelang Ascaris lumbricoides, secara normal terdpt dalam usus duabelas jari manusia, krn sesuatu hal a.l kelaparan yg lama/gerakan antiperistaltik, maka cacing migrasi ke empedu, masuk lambung pd infeksi berat
3.Parasit obligat
Organisme yg utk kelangsungan hidup dan eksistensi jenisnya mutlak memerlukan adanya organisme lain sebagai inang. Contoh: semua organisme patogen, baik bakteri, virus, rickettsiales, protozoa, maupun metazoa adalah parasit obligat
Parasit obligat tdk mampu hidup tanpa bantuan makan dari organisme lain jenis. Prst obligat dg sendirinya akan musnah bila tdk mendpt kesempatan menemukan inang yg serasi, sebab parasit tsb tdk dpt hidup mandiri
KLASIFIKASI TRANSMISI PENYAKIT OLEH ARTHROPODA
1.Transmisi SIKLO-PROPAGATIF, parasit patogen mengalami perubahan2 dan berlipat-ganda dlm tubuh arthropoda. Contoh: Plasmodium sp
2. Transmisi SIKLO-DEVELOPMENTAL, parasit patogen mengalami perubahan2 tetapi tidak berbiak dalam tubuh vektor arthropoda. Contoh: Filaria sp
VEKTOR
Vektor berarti pembawa atau pengangkut agen penyakit (patogen) baik virus, bakteri, rickettsiales. Dalam parasitologi vektor adalah hewan yg memindahkan parasit stadium infektif dr penderita ke hewan penerima
Berbagai arthropoda telah terbukti peka (susceptible) thd bermacam2 agen penyakit
Berbagai parasit (cacing atau protozoa) dpt berkembang dan menyelesaikan sebagian dr hidupnya dlm tbh arthropoda tsb sbg tempat tinggal sementara
VEKTOR PRIMER DAN VEKTOR SEKUNDER
VEKTOR PRIMER, penanggungjawab utama atau penyebab utama terjadinya penularan
VEKTOR SEKUNDER, artinya secara normal vektor tsb tdk penting sbg penyebar penyakit, ttp dlm kead wabah kmd vektor sekunder dianggap sebagai vektor penting
VEKTOR MEKANIS DAN VEKTOR BIOLOGIS
VEKTOR MEKANIS adalah hewan pengangkut parasit yg dlm tbh vektor itu parasit tdk tumbuh secara nyata, tdk pula berkembang dan berlipat ganda.
Vektor mekanis biasanya tdk esensial utk siklus hidup suatu parasit
Contoh lalat rumah yg membawa telur Ascaris atau kista amoeba
VEKTOR BIOLOGIS
Adlh hewan biasanya arthropoda penghisap darah, yg mengangkut patogen dan seblum diterimakan kepada inang baru, maka patogen tersebut tumbuh dan berkembang (pada Metazoa ex. Filaria sp) atau berkembang biak (pada parasit Protozoa ex. Plasmodium)
Cara pemindahan parasit ke inang
1.Cara pasif per os
Stadium infektif yg semuanya stadium muda, masuk ke dlm tbh melalui mulut bersama makanan atau minuman.
2.Cara pasif inokulatif
Stadium infektif diinokulasikan (dimasukkan dg tusukan) ke dlm tbh inang bersama ludah oleh serangga pengisap darah. Penyakit disebut Arthropod-borne parasitoses
3. cara aktif inokulatif
parasit memasuki tubuh melalui luka
gigitan serangga. Stadium infektif hanya
mampu menembus kulit yg luka.
4. Cara aktif per cutan
stadium infektif memasuki bagian tbh yg berkulit tipis, al: ketiak, pipi, sela-sela jari
Cara parasit mengatasi rintangan dalam siklus hidupnya
Kesuburan yg luar biasa, contoh T. solium dpt bertelur 500 ribu/hari, Ascaris lumbricoides dpt bertelur 200.000 ribu /hari/ekor cacing betina
Resistens thd keadaan yg tidak baik, contoh kemampaun hibernasi, estivasi, selubung larva yg tunggal atau ganda, dinding telur yg tebal dan tahan thd kekeringan
Hermaproditisme, Cestoda dan Trematoda adalah cacing yg hermafrodit
Partenogenesis dewasa/muda dan Pedogenesis, dari sel tubuh pada hewan dpt terbentuk individu
Toleransi yg tinggi (prinsip parasit ?)
. Cara parasit merugikan inang
1.Mengisap darah inang, contoh cacing yg hidup di saluran pencernaan
2. Mengisap darah, cairan tubuh, atau makan jaringan tubuh, contoh nyamuk, caplak, cacing tambang Ancylostoma sp, Pediculus sp, Fasciola sp merusak dan makan jaringan
3.Merusak jaringan tubuh inang, contoh Plasmodium sp merusak erythrocyte, echinococcus granulosus merusak dan menekan jaringan
4. Menimbulkan gangguan mekanik atau fisik alat tubuh, contoh cacing filaria (Wuchereria bancrofti, malayi dpt menyumbat venula2 kecil di daerah kaki bagian bawah & pembuluh limfa kecil. Sumbatan menyebabkan terjadinya pembesaran cairan tubuh keluar dr pembuluh venola menimbulkan bengkak kaki yg disebut penyakit kaki gajah
5. Menimbulkan radang, hampir semua parasit menimbulkan radang yg bersifat lokal
6. Memudahkan masuknya mikroorganisme, misal pada parasit datang pergi dr serangga, mengisap darah inang dg menusukkan bagian mulutnya ke dalam inang dengan melukai kulit kemudian merupakan pintu masuk bagi mikroorganisme
7.Membentuk racun spesifik dan menaikkan sensitivitas inang, cacing2 dlm saluran usus Ascaris, D. latum pd mns dpt menghasilkan racun yg spesifik berupa perilaku atau aktivitas histeris. Caplak (tick paralysis)
8.Bahaya oleh parasit datang pergi
serangan arthropoda parasit baik yg penggigit, pengisap, penusuk sambil menghisap drh dpt menyebarkan mikroorganisme, juga mengganggu ketenanngan hewan, melelahkan, menurunkan ketahanan tubuh inang thd serangan penyakit lain. Penyakit2 parasit yg disebarkan oleh arthropod disebut arthropod-borne parasitoses
APAKAH DLM PRA-KEHIDUPAN TELAH ADA PARASIT ATAU DLM PRA KEHIDUPAN SEMUA ORGANISME HIDUP MANDIRI. APAKAH PARASIT YG ADA SEKRG MEMP. NENEK MOYANG PARASIT?
TEORI HETEROGENESIS mengatakan PARASIT BERASAL DARI BENTUK KEHIDUPAN MANDIRI DARI BERBAGAI JENIS, kemudian hidup pada organisme lain, KARENA KEADAAN ALAM MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN HIDUPNYA BAIK MENGENAI FAALNYA, MORFOLOGINYA DSB. DAN AKIBAT ADANYA PENGARUH YG BER-BEDA2 PD TIAP STADIUM PERTUMBUHANNYA, MAKA ORGANISME YG HIDUP MANDIRI BERUBAH MENJADI dan MENURUNKAN BERBAGAI JENIS ATAU ANAK JENIS KETURUNAN, YG MENJADI PARASIT
Hidup keparasitan dimulai karena kebetulan. Oleh karena dibarengi oleh kesempatan2 yg sedemikian bagusnya, sehingga segolongan organisme ini secara tidak terikat masing-masing menjadi terbiasa dan memerlukan modus kehidupan itu.
Mula2 inang hanya sbg sarana selama kurun waktu peralihan, yaitu dari hidup mandiri ke hidup sebagai parasit, kemudian inang tsb digunakan sbg sumber makanannya.
Semula mkn dr inang berupa bahan yg tdk dibutuhkan, yaitu berpa sisa mkn atau bahkan ekskret tubuh, kmd berupa bahan mkn utk hdp inang itu sendiri, dan akhirnya berupa jaringan tubuh inang
SIMBIOSE DAN HIDUP PARASIT
Simbiose : hubungan hidup antara dua individu yang berlainan jenis.
Berdasar manifestasinya dibedakan mjd:
1. Simbiose mutualistis
ex. Rayap Zootermopsis sp dan berbagai flagelata yg hidup di dlm saluran pencernaan rayap
(Trichonympha sp, trichomonas sp, Streblomastix sp, Tricercomitus sp, Hexamastic sp)
2. Simbiose komensalistis
Hubungan antara dua individu atau lebih tidak satupun menderita kerugian. Ex fauna dan flora yg terdapat dlm usus besar herbivora
Cara hidup komensalisme sama dengan cara hidup bersifat “Raumparasitmus”
Simbiose parasitis
Hubungan hidup antara dua individu berlainan jenis, parasit beruntung krn mdpt makanan sedang inangnya menderita rugi karenanya
Hubungan parasit dengan kesejahteraan manusia dan hewan
Hidup Parasit adalah hidup menumpang pada organisme lain dan mengambil keuntungan
Organisme parasit ternyata lebih banyak macamnya dari pada non parasit.
Organisme parasit meliputi: virus, bakteri, rickettsiales, cendawan, protozoa, helminth/cacing, dan juga Arthropoda (tiga terakhir yang dipelajari dalam Parasitologi)
Organisme yang ditumpangi parasit disebut hospes/inang
HOSPES/INANG
INANG PERANTARA, ialah organisme yang membantu utk hidup parasit bentuk aseksual atau bentuk blm dewasa. Disebut juga hospes intermedier. Contoh Plasmodium sp, bentuk aseksual dalam eritrosit mammmalia (manusia dan kera)
INANG DEFINITIF, ialah hewan penjamu yang membantu untuk hidup parasit bentuk seksual atau bentuk dewasa. Contoh Plasmodium, maka nyamuk Anopheles disebut inang definitif
INANG RESERVOIR, sering dipakai dalam zoonosis (antrophozoonosis atau zooantroponosis). Contoh Plasmodium sp sebagai hewan reservoir adalah monyet atau kera
Pada umumnya hospes reservoir walaupun mengandung parasit, namun tdk menunjukkan gejala penyakit. Hospes reservoir bukan sebagai inang normal
INANG PREDILEKSI, Hospes yang dipilih, disukai, disenangi oleh parasit
Ex. Stomoxys calcitrans (lalat kandang) di alam bebas lebih menyukai darah kuda, ttp jika di tempat lalat hidup tidak banyak atau tdk ada kuda, maka lalat itu juga mengisap darah sapi
PEMBAGIAN PARASIT
BERDASAR TEMPAT MANIFESTASI PARASITISMENYA
1.Ektoparasit atau Ektozoa, parasit yg hidup pada permukaan luar tubuh inang, atau di dalam liang-liang dalam kulit dan ruang telinga luar yg mempunyai hubungan dengan dunia luar baik yg permanen atau tdk permanen/datang pergi
Contoh: kutu manusia Pediculus humanus capitis, P.h. corporis, Phthirus pubis, dan nyamuk
2.Endoparasit/entoparasit/entozoa
Parasit yg hidup dalam alat-alat tubuh (hati, paru, limpa, ginjal, otak), dalam sistem: alimentaris, sirkulasi, pernafasan, rongga: dada, perut, persendian, dalam otot daging, dan jaringan tubuh lain.
Contoh: Toxoplasma gondii, Plasmodium sp
2. BERDASAR LAMA WAKTU HIDUP PARASITISNYA
1. Parasit temporer,
Parasit dalam mengunjungi inang pada waktu berselang, tidak menetap pada tubuh inang, datangnya pd inang bila ia lapar, saatnya tidak tentu
contoh: pinjal, cimex, nyamuk
2. Parasit stasioner/permanen
Parasit yg tinggal pada atau dalam tubuh inang selama menyelesaikan seluruh siklus hidupnya
Contoh: Plasmodium sp
3. BERDASAR SIFAT KEPARASITANNYA
1. Parasit insidental, parasit yg secara kebetulan,atau sebagai suatu kecelakaan pd inang yg tdk wajar. Contoh: cacing pita Dipylidium caninum, cacing dewasa dalam usus anjing, karena kecelakaan terdpt pd manusia, terutama pada anak-anak.
2. Parasit eratika, parasit yg berparasit pd inang yg wajar tetapi lokasinya yg tdk wajar atau tdk spt biasanya. Contoh: cacing gelang Ascaris lumbricoides, secara normal terdpt dalam usus duabelas jari manusia, krn sesuatu hal a.l kelaparan yg lama/gerakan antiperistaltik, maka cacing migrasi ke empedu, masuk lambung pd infeksi berat
3.Parasit obligat
Organisme yg utk kelangsungan hidup dan eksistensi jenisnya mutlak memerlukan adanya organisme lain sebagai inang. Contoh: semua organisme patogen, baik bakteri, virus, rickettsiales, protozoa, maupun metazoa adalah parasit obligat
Parasit obligat tdk mampu hidup tanpa bantuan makan dari organisme lain jenis. Prst obligat dg sendirinya akan musnah bila tdk mendpt kesempatan menemukan inang yg serasi, sebab parasit tsb tdk dpt hidup mandiri
KLASIFIKASI TRANSMISI PENYAKIT OLEH ARTHROPODA
1.Transmisi SIKLO-PROPAGATIF, parasit patogen mengalami perubahan2 dan berlipat-ganda dlm tubuh arthropoda. Contoh: Plasmodium sp
2. Transmisi SIKLO-DEVELOPMENTAL, parasit patogen mengalami perubahan2 tetapi tidak berbiak dalam tubuh vektor arthropoda. Contoh: Filaria sp
VEKTOR
Vektor berarti pembawa atau pengangkut agen penyakit (patogen) baik virus, bakteri, rickettsiales. Dalam parasitologi vektor adalah hewan yg memindahkan parasit stadium infektif dr penderita ke hewan penerima
Berbagai arthropoda telah terbukti peka (susceptible) thd bermacam2 agen penyakit
Berbagai parasit (cacing atau protozoa) dpt berkembang dan menyelesaikan sebagian dr hidupnya dlm tbh arthropoda tsb sbg tempat tinggal sementara
VEKTOR PRIMER DAN VEKTOR SEKUNDER
VEKTOR PRIMER, penanggungjawab utama atau penyebab utama terjadinya penularan
VEKTOR SEKUNDER, artinya secara normal vektor tsb tdk penting sbg penyebar penyakit, ttp dlm kead wabah kmd vektor sekunder dianggap sebagai vektor penting
VEKTOR MEKANIS DAN VEKTOR BIOLOGIS
VEKTOR MEKANIS adalah hewan pengangkut parasit yg dlm tbh vektor itu parasit tdk tumbuh secara nyata, tdk pula berkembang dan berlipat ganda.
Vektor mekanis biasanya tdk esensial utk siklus hidup suatu parasit
Contoh lalat rumah yg membawa telur Ascaris atau kista amoeba
VEKTOR BIOLOGIS
Adlh hewan biasanya arthropoda penghisap darah, yg mengangkut patogen dan seblum diterimakan kepada inang baru, maka patogen tersebut tumbuh dan berkembang (pada Metazoa ex. Filaria sp) atau berkembang biak (pada parasit Protozoa ex. Plasmodium)
Cara pemindahan parasit ke inang
1.Cara pasif per os
Stadium infektif yg semuanya stadium muda, masuk ke dlm tbh melalui mulut bersama makanan atau minuman.
2.Cara pasif inokulatif
Stadium infektif diinokulasikan (dimasukkan dg tusukan) ke dlm tbh inang bersama ludah oleh serangga pengisap darah. Penyakit disebut Arthropod-borne parasitoses
3. cara aktif inokulatif
parasit memasuki tubuh melalui luka
gigitan serangga. Stadium infektif hanya
mampu menembus kulit yg luka.
4. Cara aktif per cutan
stadium infektif memasuki bagian tbh yg berkulit tipis, al: ketiak, pipi, sela-sela jari
Cara parasit mengatasi rintangan dalam siklus hidupnya
Kesuburan yg luar biasa, contoh T. solium dpt bertelur 500 ribu/hari, Ascaris lumbricoides dpt bertelur 200.000 ribu /hari/ekor cacing betina
Resistens thd keadaan yg tidak baik, contoh kemampaun hibernasi, estivasi, selubung larva yg tunggal atau ganda, dinding telur yg tebal dan tahan thd kekeringan
Hermaproditisme, Cestoda dan Trematoda adalah cacing yg hermafrodit
Partenogenesis dewasa/muda dan Pedogenesis, dari sel tubuh pada hewan dpt terbentuk individu
Toleransi yg tinggi (prinsip parasit ?)
. Cara parasit merugikan inang
1.Mengisap darah inang, contoh cacing yg hidup di saluran pencernaan
2. Mengisap darah, cairan tubuh, atau makan jaringan tubuh, contoh nyamuk, caplak, cacing tambang Ancylostoma sp, Pediculus sp, Fasciola sp merusak dan makan jaringan
3.Merusak jaringan tubuh inang, contoh Plasmodium sp merusak erythrocyte, echinococcus granulosus merusak dan menekan jaringan
4. Menimbulkan gangguan mekanik atau fisik alat tubuh, contoh cacing filaria (Wuchereria bancrofti, malayi dpt menyumbat venula2 kecil di daerah kaki bagian bawah & pembuluh limfa kecil. Sumbatan menyebabkan terjadinya pembesaran cairan tubuh keluar dr pembuluh venola menimbulkan bengkak kaki yg disebut penyakit kaki gajah
5. Menimbulkan radang, hampir semua parasit menimbulkan radang yg bersifat lokal
6. Memudahkan masuknya mikroorganisme, misal pada parasit datang pergi dr serangga, mengisap darah inang dg menusukkan bagian mulutnya ke dalam inang dengan melukai kulit kemudian merupakan pintu masuk bagi mikroorganisme
7.Membentuk racun spesifik dan menaikkan sensitivitas inang, cacing2 dlm saluran usus Ascaris, D. latum pd mns dpt menghasilkan racun yg spesifik berupa perilaku atau aktivitas histeris. Caplak (tick paralysis)
8.Bahaya oleh parasit datang pergi
serangan arthropoda parasit baik yg penggigit, pengisap, penusuk sambil menghisap drh dpt menyebarkan mikroorganisme, juga mengganggu ketenanngan hewan, melelahkan, menurunkan ketahanan tubuh inang thd serangan penyakit lain. Penyakit2 parasit yg disebarkan oleh arthropod disebut arthropod-borne parasitoses
Selasa, 14 Juni 2011
teknologi reklamasi
TEKNOLOGI REKLAMASI
(PENGENDALIAN DAN PELESTARIAN LAHAN)
Apabila ada lahan yang rusak harus dilihat dan diinfiltalisir keadaan lahan tersebut. Maka teknologi yang harus diterapkan dalam pengendalian dan pelestarian lahan ada 4 prinsip yang perlu diperhatikan, yakni:
1.mempertahankan permukaan tanah/lahan dari gangguan
2.memperbesar resapan (infiltrasi) dari lahan
3.menjaga lajunya aliran permukaan (run-off)
4.menjaga daya resap dari partikel-partikel tanah
Teknologi reklamasi terdiri dari rehabilitasi dan revegetasi. Ada 3 cara dalam teknologi reklamasi, sebagai berikut:
1.vegetatif, cara ini kebanyakan/pada umumnya yang dilakukan adalah revegetasi.
2.mekanik, cara ini kebanyakan/pada umumnya yang dilakukan adalah rehabilitasi.
3.kimiawi, cara ini kebanyakan/pada umumnya yang dilakukan adalah setengah revegetasi dan setengah rehabilitasi.
1.Vegetatif
Dilakukan dengan memanfaatkan vegetasi/tanaman di mana tanaman bersifat mengendalikan dan mengawetkan lahan. Peranan dari tanaman terhadap pengawetan lahan, antara lain:
1)batang, ranting, dan daun menghalangi tumbukan butir hujan.
2)daun-daun penutup dan akar mengurangi kecepatan aliran permukaan.
3)daun serta ranting yang jatuh sebagai mulsa/serasah/humus tanah.
4)akar-akar tanaman berperan memperbesar kapasitas infiltrasi.
Cara vegeratif dalam hal pengendalian dan pengawetan ada 5 kegiatan, sebagai berikut:
1)reboisasi dan penghijauan.
2)penanaman cover crop (tanaman penutup seperti rumput-rumput kecil, jenis kacang-kacangan).
3)penanaman dengan tanaman yang sesuai dengan garis kontur (seperti terasering pada daerah lereng).
4)melakukan tanaman secara bergilir, seperti menanam tanaman yang berbeda jenisnya contohnya setelah menanam singkong selanjutnya diganti dengan menanam jagung.
5)pemanfaatan mulsa/serasah.
2.Mekanik
Pada kenyataannya memerlukan biaya yang besar dibanding dengan cara vegetatif, ada beberapa sebab diantaranya:
1)karena adanya pembuatan kanal (sungai kecil) / jalur-jalur.
2)karena adanya pembuatan terasering/sengkedan.
3)karena adanya pembuatan selokan/parit
4)karena melakukan pengolahan tanah turap/siring. Fungsi turap sebagai penyangga sungai agar tidak longsor
Ada 6 macam terasering, antara lain:
1)teras bangku, berbentuk seperti bangku/kursi dengan sudut 900
2)teras bangku lereng, memiliki sudut 1800
3)teras tangga, berbentuk seperti tangga
4)teras irigasi, berbentuk seperti gambar di samping :
5)teras datar, berbentuk mirip dengan teras bangku
6)teras datar lebar, umumnya lebih lebar
3. Kimiawi
Cara kimiawi adalah usaha reklamasi dengan pemanfaatan melalui kondisi lahan yang ada dan bahan-bahan pemantap. Maksud dari kondisi lahan yang ada adalah melihat keadaan dan kenyataan bentukan alam. Sedangkan maksud dari bahan pemantap adalah bahan kimia yang berupa dapat memperbaiki lahan.
Kondisi lahan yang ada, misalnya struktur kurang baik, pori-pori tanah tidak stabil, melihat kondisi alam tersebut maka dilakukan rekayasa seperti pencangkulan lahan.
Penggunaan bahan-bahan pemantap maksudnya adalah dengan menggunakan bahan-bahan kimia, diantaranya sebagai berikut:
1)melakukan pendayaguna tanam dengan memberikan unsur-unsur kepada lahan tersebut untuk membantu pemantapan lahan, bisa juga melakukan cara menanami tanaman yang memberikan unsur hara kepada tanah tersebut seperti crotalaria (kacang-kacangan) yang menghasilkan nitrogen sehingga bersifat legume (polong-polongan/kacang-kacangan), atau dengan menanami dengan jenis legume lainnya.
2)melakukan pencampuran larutan-larutan kimia untuk memantapkan tanah, seperti tanah yang asam diberi kapur yang telah dicampur dengan air, lalu disemprot pada tanah tersebut.
3)dengan cara penyemprotan ke dalam tanah. Biasanya mencapai 25 cm masuk ke dalam tanah.
4)dengan cara membuat lubang-lubang pada tanah kemudian menyiramkan/menyemprotkan bahan kimia ke dalam lubang-lubang tanah tersebut.
(PENGENDALIAN DAN PELESTARIAN LAHAN)
Apabila ada lahan yang rusak harus dilihat dan diinfiltalisir keadaan lahan tersebut. Maka teknologi yang harus diterapkan dalam pengendalian dan pelestarian lahan ada 4 prinsip yang perlu diperhatikan, yakni:
1.mempertahankan permukaan tanah/lahan dari gangguan
2.memperbesar resapan (infiltrasi) dari lahan
3.menjaga lajunya aliran permukaan (run-off)
4.menjaga daya resap dari partikel-partikel tanah
Teknologi reklamasi terdiri dari rehabilitasi dan revegetasi. Ada 3 cara dalam teknologi reklamasi, sebagai berikut:
1.vegetatif, cara ini kebanyakan/pada umumnya yang dilakukan adalah revegetasi.
2.mekanik, cara ini kebanyakan/pada umumnya yang dilakukan adalah rehabilitasi.
3.kimiawi, cara ini kebanyakan/pada umumnya yang dilakukan adalah setengah revegetasi dan setengah rehabilitasi.
1.Vegetatif
Dilakukan dengan memanfaatkan vegetasi/tanaman di mana tanaman bersifat mengendalikan dan mengawetkan lahan. Peranan dari tanaman terhadap pengawetan lahan, antara lain:
1)batang, ranting, dan daun menghalangi tumbukan butir hujan.
2)daun-daun penutup dan akar mengurangi kecepatan aliran permukaan.
3)daun serta ranting yang jatuh sebagai mulsa/serasah/humus tanah.
4)akar-akar tanaman berperan memperbesar kapasitas infiltrasi.
Cara vegeratif dalam hal pengendalian dan pengawetan ada 5 kegiatan, sebagai berikut:
1)reboisasi dan penghijauan.
2)penanaman cover crop (tanaman penutup seperti rumput-rumput kecil, jenis kacang-kacangan).
3)penanaman dengan tanaman yang sesuai dengan garis kontur (seperti terasering pada daerah lereng).
4)melakukan tanaman secara bergilir, seperti menanam tanaman yang berbeda jenisnya contohnya setelah menanam singkong selanjutnya diganti dengan menanam jagung.
5)pemanfaatan mulsa/serasah.
2.Mekanik
Pada kenyataannya memerlukan biaya yang besar dibanding dengan cara vegetatif, ada beberapa sebab diantaranya:
1)karena adanya pembuatan kanal (sungai kecil) / jalur-jalur.
2)karena adanya pembuatan terasering/sengkedan.
3)karena adanya pembuatan selokan/parit
4)karena melakukan pengolahan tanah turap/siring. Fungsi turap sebagai penyangga sungai agar tidak longsor
Ada 6 macam terasering, antara lain:
1)teras bangku, berbentuk seperti bangku/kursi dengan sudut 900
2)teras bangku lereng, memiliki sudut 1800
3)teras tangga, berbentuk seperti tangga
4)teras irigasi, berbentuk seperti gambar di samping :
5)teras datar, berbentuk mirip dengan teras bangku
6)teras datar lebar, umumnya lebih lebar
3. Kimiawi
Cara kimiawi adalah usaha reklamasi dengan pemanfaatan melalui kondisi lahan yang ada dan bahan-bahan pemantap. Maksud dari kondisi lahan yang ada adalah melihat keadaan dan kenyataan bentukan alam. Sedangkan maksud dari bahan pemantap adalah bahan kimia yang berupa dapat memperbaiki lahan.
Kondisi lahan yang ada, misalnya struktur kurang baik, pori-pori tanah tidak stabil, melihat kondisi alam tersebut maka dilakukan rekayasa seperti pencangkulan lahan.
Penggunaan bahan-bahan pemantap maksudnya adalah dengan menggunakan bahan-bahan kimia, diantaranya sebagai berikut:
1)melakukan pendayaguna tanam dengan memberikan unsur-unsur kepada lahan tersebut untuk membantu pemantapan lahan, bisa juga melakukan cara menanami tanaman yang memberikan unsur hara kepada tanah tersebut seperti crotalaria (kacang-kacangan) yang menghasilkan nitrogen sehingga bersifat legume (polong-polongan/kacang-kacangan), atau dengan menanami dengan jenis legume lainnya.
2)melakukan pencampuran larutan-larutan kimia untuk memantapkan tanah, seperti tanah yang asam diberi kapur yang telah dicampur dengan air, lalu disemprot pada tanah tersebut.
3)dengan cara penyemprotan ke dalam tanah. Biasanya mencapai 25 cm masuk ke dalam tanah.
4)dengan cara membuat lubang-lubang pada tanah kemudian menyiramkan/menyemprotkan bahan kimia ke dalam lubang-lubang tanah tersebut.
reklamasi pa asmoriii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi Reklamasi
Reklamasi berasal dari kata “Reclame” yang artinya, memperoleh kembali yang berkaitan dengan tanah atau dengan perkataan lain memperbaiki tanah yang rusak. Kalau reklamated adalah tanah yang dimanfaatkan atau tanah yang digarap (dengan cara mengeringkan tanah-tanah rawa pasang surut, gambut dan sebagainya).
Reklamasi diambil dari kata “Reclamation” yang artinya pekerjaan memperoleh tanah. Maksud memperoleh tanah disini memitigasi (mitigation), memelihara, memperbaiki, memulihkan, dan melestarikan. Jadi disini reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau penatagunaan lahan yang terganggu sebagai akibat sesuatu kegiatan (usaha pertambangan, usaha pengambilan tanah, usaha pertambangan intan, pengambilan pasir, usaha pertambangan batu bara, bekas bencana alam dan kegiatan lainnya) agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai dengan peruntukannya.
B. Pengertian Reklamasi
Pengertian reklamasi secara ilmiah dalam ranah ilmu tehnik pantai, reklamasi adalah suatu pekerjaan atau usaha memanfaatkan kawasan/lahan yang relatif tidak berguna atau masih kosong dan berair menjadi lahan berguna dengan cara dikeringkan. Contoh :
1. Kawasan pantai yang dikeringkan
2. Daerah rawa yang dikeringkan
3. Lahan gambut yang dikeringkan
4. Lahan lepas pantai atau mendekati laut yang dikeringkan
5. Ditengah sungai yang lebar yang dikeringkan
6. Bagian danau yang dikeringkan
7. dll.
Jadi, reklamasi disini kita dituntut untuk mengelola lahan akan dapat dimanfaatkan.
C. Tujuan Reklamasi
Adapun tujuan reklamasi, antara lain :
1. Menjadikan kawasan berair menjadi lebih baik dan bermanfaat
2. Memulihkan kawasan yang rusak menjadi bermanfaat
3. Memperbaiki lahan yang terlantar menjadi bermanfaat
Manfaat dari reklamasi tersebut biasanya adalah :
a) Kawasan permukiman
b) Kawasan pariwisata
c) Kawasan pertanian
d) Kawasan objek wisata
e) Kawasan lindung
f) Kawasan produksi/hutan produksi
g) dll.
Jadi, teori perencanaan adalah suatu langkah untuk reklamasi suatu areal baik itu dipedesaan, dikota, ataupun disuatu negara. Kondisi daratan sekarang banyak yang sudah rusak akibat tindakan manusia sehingga diperlukan beberapa alternatif cara reklamasi untuk memulihkan lahan.
Reklamasi terdiri atas 2 komponen yang dilaksanakan yaitu :
1. Rehabilitasi lahan adalah usaha memperbaiki, memulihkan kembali, meningkatkan kondisi lahan yang rusak atau kritis agar dapat berfungsi secara optimal. Maksud secara optimal agar dapat berfungsi sebagai unsur produksi, sebagai media pengatur tata mata air dan sebagai perlindungan lingkungan. Pengertian lahan kritis adalah lahan yang secara fisik dan biologis mengalami degradasi.
2. Re-vegetasi adalah suatu usaha atau kegiatan penanaman kembali lahan yang kritis (bekas tambang).
D. Penyebab Kerusakan Lahan
Manusia merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan lingkungan atau ekosistem. Dan disini antara lain pertambahan populasi akibat pertambahan lahan, perkebunan, pertanian, pertambangan dan lain-lain. Maka sejalan dengan itu kemampuan teknologi untuk memodifikasi alam sangat penting.
BAB II
RANCANGAN REKLAMASI
Didalam rancangan reklamasi kita harus mengenal beberapa istilah yaitu :
1. Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Yang dimaksud dengan rehabilitasi hutan dan lahan adalah upaya memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya hokum, produktivitas dan perananya dalam mendukung system penyangga kehidupan tetap terjaga.
2. Hutan Bakau/Hutan Mangrove
Yang dimaksud dengan hutan bakau/hutan mangrove adalah hutan yang didominasi oleh tanaman bakau yang toleran terhadap perubahan salinitas dan berada ditepi pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh air pasang surut laut.
3. Hutan Rawa
Hutan rawa adalah hutan yang selalu tergenang sepanjang tahun hingga tanahnya penuh air (air payau, air asin dan air tawar).
4. Reklamasi Hutan
Reklamasi hutan adalah usaha memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi hutan.
5. DAS (Daerah Aliran Sungai)
DAS adalah suatu daerah yang bentuk dan sifat alamnya merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak sungainya berfungsi menampung air yang berasal dari hujan dan sumber lainnya serta penyimpanan dan pengalirannya dihimpun dan di tata berdasarkan hokum alam sekelilingnya agar berkesinambungan daerah tersebut.
6. Penggelolaan DAS
Penggelolaan DAS adalah upaya untuk memanfaatkan sumber daya alam suatau DAS untuk memenuhi keperluan manusia dengan memperhatikan kelestariannya.
7. Konservasi Tanah dan Air
Yang dimaksud dengan konservasi tanah dan air adalah upaya untuk melindungi, melestarikan dan memanfaatkan tanah dan air dengan menerapkan tehnik-tehnik konservasi.
8. Lahan Kritis
Yang dimaksud dengan lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif karena penggelolaan dan penggunaan tanah tidak memperhatikan syarat-syarat konservasi. Jadi, apabila tidak memenuhi syarat-syarat konservasi tanah berarti akan menimbulkan erosi, banjir, run-up, sedimentasi, kerusakan kimia tanah dan tata air lingkungan.
9. Reboisasi
Reboisasi adalah upaya untuk memulihkan kembali hutan yang rusak dengan cara penanaman pohon di kawasan hutan.
10. Penghijauan
Penghijaun adalah upaya untuk memulihkan kembali atau memperbaiki produktifitas lahan pada bagian-bagian luar kawasan hutan.
11. Pengayaan Tanaman
Pengayaan tanaman adalah menanam kembali bagian dari penghijauan atau reboisasi yang tidak tumbuh.
12. Pemeliharaan Hutan
Pemeliharaan Hutan adalah kegiatan mempertahankan dan meningkatkan kualitas reboisasi dan penghijauan.
13. Areal Bekas Tambang
Areal bekas tambang adalah areal yang pernah dimanfaatkan untuk penambangan.
BAB II
RANCANGAN REKLAMASI
A. Azas dan Tujuan Reklamasi
1. Azas Reklamasi, sebagai berikut :
a) Berdasarkan Kelestarian
b) Berdasarkan Manfaat
c) Berdasarkan Partisipatif atau Keikutsertaan
d) Berdasarkan Profesional.
Dari ke-4 azas tersebut adalah memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air.
2. Tujuan Reklamasi
Tujuan pokokdari rancangan rehabilitasi, adalah pemanfaatan kawasan hutan maupun diluar kawasan hutan dalam DAS agar tetap mempertahankan fungsi dan produktivitas lingkungan.
B. Sasaran Reklamasi
Adapun sasaran dari reklamasi lahan adalah :
1. Lahan yang mengalami kerusakan baik didalam atau diluar kawasan hutan
2. Dilakukan dalam kawasan hutan atau diluar kawasan hutan kecuali cagar alam dan hutan lindung
3. Lahan kritis dibagian hulu DAS
4. Diareal bekas tebangan
5. Diareal bekas tambang
6. Diareal hutan lahan basah.
C. Perencanaan Reklamasi
Perencanaan reklamasi yaitu berdasarkan waktu ada 3, yaitu :
1. Jangka Panjang (20 tahun)
2. Jangka Menengah (5 tahun)
3. Jangka Pendek (1 tahun)
D. Pelaksanaan Reklamasi
Pelaksanaan reklamsi hutan meliputi rehabilitasi dan revegetasi. Pelaksanaannya meliputi :
1. Diselenggarakan melalui pelaksanaan reboisasi
2. Melalui penghijauan
3. Melalui konservasi lahan
4. Re-vegetasi umum.
E. Instansi Pemerintahan
Instansi-instansi pemerintahan yang terkait dalam rehabilitasi atau reklamsi, antara lain :
1. Dinas Kehutanan
2. Dinas Pertambangan
3. Dinas-dinas yang terkait, seperti Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Perikanan.
F. Pengawasan
Yang mengawasi kegiatan reklamasi, antara lain :
1. BLHD (Balai Lingkungan Hidup Daerah)
2. Instansi yang terkait.
G. Pelaksana Kegiatan
Pengusaha pelaksana kegiatan reklamasi, misalnya adalah perusahaan pertambangan, jadi perusahaan tersebut yang melakukan pelaksanaan kegiatan reklamasi.
Partisipasi masyarakat, terdiri beberapa bagian :
1. Masyarakat mencegah terjadi lahan kritis
2. Masyarakat melalui badan usaha/ lembaga wajib menjaga lingkungan
3. Masyarakat dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) bekerjasama menjaga lingkungan. Tugas LSM tersebut adalah mengontrol kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemerintah.
H. Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi
Ruang lingkup perencanaan tata ruang kawasan reklamasi (PTKR), mencakup :
1. Ruang Lingkup Umum, yaitu meliputi :
1. Persyaratan Reklamasi
2. Aspek Sosial
3. Aspek Budaya
4. Aspek Ekonomi
5. Aspek Transportasi
6. Aspek Kemudaan Publik
7. Aspek Ruang Publik
8. Existabilitas atau Keberadaan Ruang Kawasan Reklamasi.
2. Ruang Lingkup Teknis
1. Struktur Ruang Kawasan
2. Pola Ruang Kawasan
3. Pengelolaan Lingkungan
4. Prasarana
5. Sarana
6. Pola Ruang atau Tata Ruang.
DESAIN REKLAMASI
Pada umumnya Desain Reklamasi ada 2, yaitu :
A. Desain Rehabilitasi Lahan
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan :
1. Pemeriksaan lahan
2. Pengaturan atau penataan bentuk lahan yang akan direhabilitasi
Misalnya land scoping yaitu bentuk lahan (apakah lereng atau tidak,dsb)
3. Desain pengendalian
4. Pelaksanaan reklamasi lahan
5. Pemeliharaan
Disposal adalah tumpukan-tumpukan dari lahan galian.
Top Soil adalah tanah pucuk, dimana unsure haranya tinggi, dalamnya sekitar 40 cm paling dalam.
B. Desain Re-vegetasi
Ada 3 faktor yang harus diperhatikan dalam Desain Re-vegetasi :
1. Faktor Ekologis
Didalam Re-vegetasi lahan kita harus memperhatikan lingkungan sekitar, baik keadaan tanah atau lahannya, keadaan iklim, keadaan vegetasi yang tumbuh, dll.
2. Faktor Vegetasi yang Ditanam
Adapun faktor-faktornya, antara lain :
a. Toleran, yaitu vegetasi yang ditanam tahan terhadap naungan.
b. Semi-toleran, yaitu vegetasi yang ditanam dapat tahan pada kondisi setengah naung dan setengah panas. Contoh vegetasinya seperti Tanaman Meranti (tanaman ini saat tingkatan masih kecil, perlu dinaungi terlebih dahulu setelah dewasa baru tahan terhadap lingkungan yang terbuka.
c. Intoleran, yaitu vegetasi yang ditanam tahan terhadap kondisi tidak ada naungan atau tempat terbuka. Contoh vegetasinya seperti Tanaman Trembesi (Ki Hujan), Tanaman Akasia.
3. Vegetasi yang Didatangkan (Eksotis)
Sebelumnya kita harus mempelajari terlebih dahulu vegetasi yang akan ditanam, apabila sudah sesuai baru vegetasi tersebut ditanam.
KONSERVASI LAHAN PASCA TAMBANG
1. Kegiatan Pertambangan
Didalam kegiatan pertambangan tentunya adanya kaitan dengan aspek lingkugan, kemudian dalam kegiatannya memerlukan modal, memerlukan sarana, memerlukan aturan atau hokum, dan memerlukan tekhnologi. Dalam rencana tata guna lahan pasca tambang memerlukan perencanaan yang terdiri dari :
a. Penapsiran sumber daya tambang
b. Penapsiran cadangan
c. Penentuan batas tambang
d. Penjadwalan produksi tambang
e. Perencanaan penimbunan
f. Penambangan
g. Penggalian
h. Penutupan tambang (lubang bekas tambang).
Kegiatan pertambangan ada 6 tahapan kegiatan , yaitu :
1. Eksplorasi
2. Pembuangan limbah batuan
3. Pengolahan dan operasional
4. Penampungan dan pembuangan
5. Pembangunan inprastruktur, baik itu jalan dan termasuk sarana dan prasarana
6. Pembangunan camp kerja dan perumahan.
2. Lahan Pasca Tambang
Maksudnya bahwa lahan pasca tambang serupa dengan lahan yang rusak atau lahan yang rusak dari segi ekosistem. Ekosistemnya tidak dapat berfungsi baik optimal dan maksimal.
Ada 3 macam gangguan ekosistem terhadap pertambangan, yaitu :
1. Ringan, bahwa ekosistem tidak begitu terganggu atau rusak
2. Menengah, bahwa apabila struktur ekosistemnya hanya sebagian dari total area yang rusak
3. Berat, bahwa apabila struktur ekosistemnya sangat menurun drastis, yaitu lebih dari 50%.
3. Usaha Perbaikan
Dalam usaha perbaikan lahan pasca tambang (emas, intan, besi, dll) biasanya dengan cara menutup lubang hasil pertambangan dan juga mengembalikan komposisi tanah, disamping itu juga mengembalikan komposisi flora dan fauna. Secara umum memperbaiki ekosistem pasca tambang.
Ada 2 macam perbaikan pokok dan lahan pasca tambang, yaitu :
1. Rehabilitasi Lahan
Kegiatan Rehabilitasi Lahan ini yaitu mengembalikan kondisi ekosistem menjadi aman dan produktif. Kegiatan ini hendaknya dilaksanakan terus-menerus atau continue atau sepanjang umur tambang sampai dengan pasca tambang. Tujuan jangka pendek adalah membentuk lansscape yang stabil terahadap erosi, banjir, longsor, dan run off (air larian).
Gambar 1. Aliran air hujan (run-off)
Run off (aliran air hujan) ada 2 macam, antara lain :
1) surface run-off, merupakan aliran air hujan yang jatuh di bagian permukaan tanah.
2) sub surface run-off, merupakan aliran air hujan yang jatuh dan mengalami infiltrasi sehingga mengalir dibagian dalam tanah.
Intinya yang terpenting dalam Rehabilitasi Lahan adalah Teknik Rehabilitasi.
Ada 3 faktor yang harus diperhatikan dalam Rehabilitasi Lahan, yaitu :
1. Kontur atau kelerengan
2. Permukaan (apakah permukaan tanah itu rusak atau tidak)
3. Pengelolaan, meliputi bagaimana cara mencegahnya jika ada kerusakan.
2. Re-vegetasi
Dalam re-vegetasi, kondisi-kondisi yang harus diperhatikan adalah :
a. Kondisi tanah
b. Kondisi Ruang Tumbuh
c. Kondisi Top soil
d. Kondisi Dikomposisi atau pelapukan
e. Kondisi pH atau tingkat keasaman tanah.
Ada beberapa contoh untuk merangsang lajunya re-vegetasi, yaitu :
a. Pemupukan
b. Dengan mikroorganisme
c. Dengan cendawan atau fungi
d. Cacing tanah
e. Spora
f. Beberapa fauna tanah lainnya seperti rayap, serangga, dll.
Secara ekologis, faktor iklim lah yang diutamakan.
Jenis-jenis yang cepat tumbuh untuk ditanam, yaitu :
1. Fast Growing Species, contoh :
a. Gamal (Glerisilia sp.)
b. Akasia (Acacia spp.)
c. Jabon (Anthociptalus sp.)
d. Pinus (Pinus merkusii)
e. Balsa
f. Turi
g. Eucalyptus sp. (bahan minyak kayu putih).
PENDAHULUAN
A. Definisi Reklamasi
Reklamasi berasal dari kata “Reclame” yang artinya, memperoleh kembali yang berkaitan dengan tanah atau dengan perkataan lain memperbaiki tanah yang rusak. Kalau reklamated adalah tanah yang dimanfaatkan atau tanah yang digarap (dengan cara mengeringkan tanah-tanah rawa pasang surut, gambut dan sebagainya).
Reklamasi diambil dari kata “Reclamation” yang artinya pekerjaan memperoleh tanah. Maksud memperoleh tanah disini memitigasi (mitigation), memelihara, memperbaiki, memulihkan, dan melestarikan. Jadi disini reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau penatagunaan lahan yang terganggu sebagai akibat sesuatu kegiatan (usaha pertambangan, usaha pengambilan tanah, usaha pertambangan intan, pengambilan pasir, usaha pertambangan batu bara, bekas bencana alam dan kegiatan lainnya) agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai dengan peruntukannya.
B. Pengertian Reklamasi
Pengertian reklamasi secara ilmiah dalam ranah ilmu tehnik pantai, reklamasi adalah suatu pekerjaan atau usaha memanfaatkan kawasan/lahan yang relatif tidak berguna atau masih kosong dan berair menjadi lahan berguna dengan cara dikeringkan. Contoh :
1. Kawasan pantai yang dikeringkan
2. Daerah rawa yang dikeringkan
3. Lahan gambut yang dikeringkan
4. Lahan lepas pantai atau mendekati laut yang dikeringkan
5. Ditengah sungai yang lebar yang dikeringkan
6. Bagian danau yang dikeringkan
7. dll.
Jadi, reklamasi disini kita dituntut untuk mengelola lahan akan dapat dimanfaatkan.
C. Tujuan Reklamasi
Adapun tujuan reklamasi, antara lain :
1. Menjadikan kawasan berair menjadi lebih baik dan bermanfaat
2. Memulihkan kawasan yang rusak menjadi bermanfaat
3. Memperbaiki lahan yang terlantar menjadi bermanfaat
Manfaat dari reklamasi tersebut biasanya adalah :
a) Kawasan permukiman
b) Kawasan pariwisata
c) Kawasan pertanian
d) Kawasan objek wisata
e) Kawasan lindung
f) Kawasan produksi/hutan produksi
g) dll.
Jadi, teori perencanaan adalah suatu langkah untuk reklamasi suatu areal baik itu dipedesaan, dikota, ataupun disuatu negara. Kondisi daratan sekarang banyak yang sudah rusak akibat tindakan manusia sehingga diperlukan beberapa alternatif cara reklamasi untuk memulihkan lahan.
Reklamasi terdiri atas 2 komponen yang dilaksanakan yaitu :
1. Rehabilitasi lahan adalah usaha memperbaiki, memulihkan kembali, meningkatkan kondisi lahan yang rusak atau kritis agar dapat berfungsi secara optimal. Maksud secara optimal agar dapat berfungsi sebagai unsur produksi, sebagai media pengatur tata mata air dan sebagai perlindungan lingkungan. Pengertian lahan kritis adalah lahan yang secara fisik dan biologis mengalami degradasi.
2. Re-vegetasi adalah suatu usaha atau kegiatan penanaman kembali lahan yang kritis (bekas tambang).
D. Penyebab Kerusakan Lahan
Manusia merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan lingkungan atau ekosistem. Dan disini antara lain pertambahan populasi akibat pertambahan lahan, perkebunan, pertanian, pertambangan dan lain-lain. Maka sejalan dengan itu kemampuan teknologi untuk memodifikasi alam sangat penting.
BAB II
RANCANGAN REKLAMASI
Didalam rancangan reklamasi kita harus mengenal beberapa istilah yaitu :
1. Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Yang dimaksud dengan rehabilitasi hutan dan lahan adalah upaya memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya hokum, produktivitas dan perananya dalam mendukung system penyangga kehidupan tetap terjaga.
2. Hutan Bakau/Hutan Mangrove
Yang dimaksud dengan hutan bakau/hutan mangrove adalah hutan yang didominasi oleh tanaman bakau yang toleran terhadap perubahan salinitas dan berada ditepi pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh air pasang surut laut.
3. Hutan Rawa
Hutan rawa adalah hutan yang selalu tergenang sepanjang tahun hingga tanahnya penuh air (air payau, air asin dan air tawar).
4. Reklamasi Hutan
Reklamasi hutan adalah usaha memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi hutan.
5. DAS (Daerah Aliran Sungai)
DAS adalah suatu daerah yang bentuk dan sifat alamnya merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak sungainya berfungsi menampung air yang berasal dari hujan dan sumber lainnya serta penyimpanan dan pengalirannya dihimpun dan di tata berdasarkan hokum alam sekelilingnya agar berkesinambungan daerah tersebut.
6. Penggelolaan DAS
Penggelolaan DAS adalah upaya untuk memanfaatkan sumber daya alam suatau DAS untuk memenuhi keperluan manusia dengan memperhatikan kelestariannya.
7. Konservasi Tanah dan Air
Yang dimaksud dengan konservasi tanah dan air adalah upaya untuk melindungi, melestarikan dan memanfaatkan tanah dan air dengan menerapkan tehnik-tehnik konservasi.
8. Lahan Kritis
Yang dimaksud dengan lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif karena penggelolaan dan penggunaan tanah tidak memperhatikan syarat-syarat konservasi. Jadi, apabila tidak memenuhi syarat-syarat konservasi tanah berarti akan menimbulkan erosi, banjir, run-up, sedimentasi, kerusakan kimia tanah dan tata air lingkungan.
9. Reboisasi
Reboisasi adalah upaya untuk memulihkan kembali hutan yang rusak dengan cara penanaman pohon di kawasan hutan.
10. Penghijauan
Penghijaun adalah upaya untuk memulihkan kembali atau memperbaiki produktifitas lahan pada bagian-bagian luar kawasan hutan.
11. Pengayaan Tanaman
Pengayaan tanaman adalah menanam kembali bagian dari penghijauan atau reboisasi yang tidak tumbuh.
12. Pemeliharaan Hutan
Pemeliharaan Hutan adalah kegiatan mempertahankan dan meningkatkan kualitas reboisasi dan penghijauan.
13. Areal Bekas Tambang
Areal bekas tambang adalah areal yang pernah dimanfaatkan untuk penambangan.
BAB II
RANCANGAN REKLAMASI
A. Azas dan Tujuan Reklamasi
1. Azas Reklamasi, sebagai berikut :
a) Berdasarkan Kelestarian
b) Berdasarkan Manfaat
c) Berdasarkan Partisipatif atau Keikutsertaan
d) Berdasarkan Profesional.
Dari ke-4 azas tersebut adalah memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air.
2. Tujuan Reklamasi
Tujuan pokokdari rancangan rehabilitasi, adalah pemanfaatan kawasan hutan maupun diluar kawasan hutan dalam DAS agar tetap mempertahankan fungsi dan produktivitas lingkungan.
B. Sasaran Reklamasi
Adapun sasaran dari reklamasi lahan adalah :
1. Lahan yang mengalami kerusakan baik didalam atau diluar kawasan hutan
2. Dilakukan dalam kawasan hutan atau diluar kawasan hutan kecuali cagar alam dan hutan lindung
3. Lahan kritis dibagian hulu DAS
4. Diareal bekas tebangan
5. Diareal bekas tambang
6. Diareal hutan lahan basah.
C. Perencanaan Reklamasi
Perencanaan reklamasi yaitu berdasarkan waktu ada 3, yaitu :
1. Jangka Panjang (20 tahun)
2. Jangka Menengah (5 tahun)
3. Jangka Pendek (1 tahun)
D. Pelaksanaan Reklamasi
Pelaksanaan reklamsi hutan meliputi rehabilitasi dan revegetasi. Pelaksanaannya meliputi :
1. Diselenggarakan melalui pelaksanaan reboisasi
2. Melalui penghijauan
3. Melalui konservasi lahan
4. Re-vegetasi umum.
E. Instansi Pemerintahan
Instansi-instansi pemerintahan yang terkait dalam rehabilitasi atau reklamsi, antara lain :
1. Dinas Kehutanan
2. Dinas Pertambangan
3. Dinas-dinas yang terkait, seperti Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Perikanan.
F. Pengawasan
Yang mengawasi kegiatan reklamasi, antara lain :
1. BLHD (Balai Lingkungan Hidup Daerah)
2. Instansi yang terkait.
G. Pelaksana Kegiatan
Pengusaha pelaksana kegiatan reklamasi, misalnya adalah perusahaan pertambangan, jadi perusahaan tersebut yang melakukan pelaksanaan kegiatan reklamasi.
Partisipasi masyarakat, terdiri beberapa bagian :
1. Masyarakat mencegah terjadi lahan kritis
2. Masyarakat melalui badan usaha/ lembaga wajib menjaga lingkungan
3. Masyarakat dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) bekerjasama menjaga lingkungan. Tugas LSM tersebut adalah mengontrol kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemerintah.
H. Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi
Ruang lingkup perencanaan tata ruang kawasan reklamasi (PTKR), mencakup :
1. Ruang Lingkup Umum, yaitu meliputi :
1. Persyaratan Reklamasi
2. Aspek Sosial
3. Aspek Budaya
4. Aspek Ekonomi
5. Aspek Transportasi
6. Aspek Kemudaan Publik
7. Aspek Ruang Publik
8. Existabilitas atau Keberadaan Ruang Kawasan Reklamasi.
2. Ruang Lingkup Teknis
1. Struktur Ruang Kawasan
2. Pola Ruang Kawasan
3. Pengelolaan Lingkungan
4. Prasarana
5. Sarana
6. Pola Ruang atau Tata Ruang.
DESAIN REKLAMASI
Pada umumnya Desain Reklamasi ada 2, yaitu :
A. Desain Rehabilitasi Lahan
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan :
1. Pemeriksaan lahan
2. Pengaturan atau penataan bentuk lahan yang akan direhabilitasi
Misalnya land scoping yaitu bentuk lahan (apakah lereng atau tidak,dsb)
3. Desain pengendalian
4. Pelaksanaan reklamasi lahan
5. Pemeliharaan
Disposal adalah tumpukan-tumpukan dari lahan galian.
Top Soil adalah tanah pucuk, dimana unsure haranya tinggi, dalamnya sekitar 40 cm paling dalam.
B. Desain Re-vegetasi
Ada 3 faktor yang harus diperhatikan dalam Desain Re-vegetasi :
1. Faktor Ekologis
Didalam Re-vegetasi lahan kita harus memperhatikan lingkungan sekitar, baik keadaan tanah atau lahannya, keadaan iklim, keadaan vegetasi yang tumbuh, dll.
2. Faktor Vegetasi yang Ditanam
Adapun faktor-faktornya, antara lain :
a. Toleran, yaitu vegetasi yang ditanam tahan terhadap naungan.
b. Semi-toleran, yaitu vegetasi yang ditanam dapat tahan pada kondisi setengah naung dan setengah panas. Contoh vegetasinya seperti Tanaman Meranti (tanaman ini saat tingkatan masih kecil, perlu dinaungi terlebih dahulu setelah dewasa baru tahan terhadap lingkungan yang terbuka.
c. Intoleran, yaitu vegetasi yang ditanam tahan terhadap kondisi tidak ada naungan atau tempat terbuka. Contoh vegetasinya seperti Tanaman Trembesi (Ki Hujan), Tanaman Akasia.
3. Vegetasi yang Didatangkan (Eksotis)
Sebelumnya kita harus mempelajari terlebih dahulu vegetasi yang akan ditanam, apabila sudah sesuai baru vegetasi tersebut ditanam.
KONSERVASI LAHAN PASCA TAMBANG
1. Kegiatan Pertambangan
Didalam kegiatan pertambangan tentunya adanya kaitan dengan aspek lingkugan, kemudian dalam kegiatannya memerlukan modal, memerlukan sarana, memerlukan aturan atau hokum, dan memerlukan tekhnologi. Dalam rencana tata guna lahan pasca tambang memerlukan perencanaan yang terdiri dari :
a. Penapsiran sumber daya tambang
b. Penapsiran cadangan
c. Penentuan batas tambang
d. Penjadwalan produksi tambang
e. Perencanaan penimbunan
f. Penambangan
g. Penggalian
h. Penutupan tambang (lubang bekas tambang).
Kegiatan pertambangan ada 6 tahapan kegiatan , yaitu :
1. Eksplorasi
2. Pembuangan limbah batuan
3. Pengolahan dan operasional
4. Penampungan dan pembuangan
5. Pembangunan inprastruktur, baik itu jalan dan termasuk sarana dan prasarana
6. Pembangunan camp kerja dan perumahan.
2. Lahan Pasca Tambang
Maksudnya bahwa lahan pasca tambang serupa dengan lahan yang rusak atau lahan yang rusak dari segi ekosistem. Ekosistemnya tidak dapat berfungsi baik optimal dan maksimal.
Ada 3 macam gangguan ekosistem terhadap pertambangan, yaitu :
1. Ringan, bahwa ekosistem tidak begitu terganggu atau rusak
2. Menengah, bahwa apabila struktur ekosistemnya hanya sebagian dari total area yang rusak
3. Berat, bahwa apabila struktur ekosistemnya sangat menurun drastis, yaitu lebih dari 50%.
3. Usaha Perbaikan
Dalam usaha perbaikan lahan pasca tambang (emas, intan, besi, dll) biasanya dengan cara menutup lubang hasil pertambangan dan juga mengembalikan komposisi tanah, disamping itu juga mengembalikan komposisi flora dan fauna. Secara umum memperbaiki ekosistem pasca tambang.
Ada 2 macam perbaikan pokok dan lahan pasca tambang, yaitu :
1. Rehabilitasi Lahan
Kegiatan Rehabilitasi Lahan ini yaitu mengembalikan kondisi ekosistem menjadi aman dan produktif. Kegiatan ini hendaknya dilaksanakan terus-menerus atau continue atau sepanjang umur tambang sampai dengan pasca tambang. Tujuan jangka pendek adalah membentuk lansscape yang stabil terahadap erosi, banjir, longsor, dan run off (air larian).
Gambar 1. Aliran air hujan (run-off)
Run off (aliran air hujan) ada 2 macam, antara lain :
1) surface run-off, merupakan aliran air hujan yang jatuh di bagian permukaan tanah.
2) sub surface run-off, merupakan aliran air hujan yang jatuh dan mengalami infiltrasi sehingga mengalir dibagian dalam tanah.
Intinya yang terpenting dalam Rehabilitasi Lahan adalah Teknik Rehabilitasi.
Ada 3 faktor yang harus diperhatikan dalam Rehabilitasi Lahan, yaitu :
1. Kontur atau kelerengan
2. Permukaan (apakah permukaan tanah itu rusak atau tidak)
3. Pengelolaan, meliputi bagaimana cara mencegahnya jika ada kerusakan.
2. Re-vegetasi
Dalam re-vegetasi, kondisi-kondisi yang harus diperhatikan adalah :
a. Kondisi tanah
b. Kondisi Ruang Tumbuh
c. Kondisi Top soil
d. Kondisi Dikomposisi atau pelapukan
e. Kondisi pH atau tingkat keasaman tanah.
Ada beberapa contoh untuk merangsang lajunya re-vegetasi, yaitu :
a. Pemupukan
b. Dengan mikroorganisme
c. Dengan cendawan atau fungi
d. Cacing tanah
e. Spora
f. Beberapa fauna tanah lainnya seperti rayap, serangga, dll.
Secara ekologis, faktor iklim lah yang diutamakan.
Jenis-jenis yang cepat tumbuh untuk ditanam, yaitu :
1. Fast Growing Species, contoh :
a. Gamal (Glerisilia sp.)
b. Akasia (Acacia spp.)
c. Jabon (Anthociptalus sp.)
d. Pinus (Pinus merkusii)
e. Balsa
f. Turi
g. Eucalyptus sp. (bahan minyak kayu putih).
Langganan:
Postingan (Atom)